Kamis, 29 Oktober 2009

Gaji PM Lee, Presiden SBY, Presiden Arroyo


Singapura dikenal sebagai salah satu negara yang memberikan gaji tertinggi pada pemimpin negaranya. Perdana Menteri Lee Hsien Loong menerima gaji sekitar Sin$ 3,04 juta pada tahun ini. Itu sekitar Rp 20 miliar selama setahun atau Rp 1,7 miliar per bulan.
Pemerintah Singapura beralasan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, pejabat atau pegawai pemerintah memang harus mendapatkan gaji yang menarik. Gaji seorang menteri di Singapura sebesar Sin$ 1,9 juta. Itu setara dengan Rp 13 miliar selama setahun atau Rp 1,1 miliar per bulan.
Partai Gerakan Rakyat yang mendominasi parlemen Singapura juga mendukung gaji tinggi pejabat dan pegawai negeri Singapura untuk menarik karyawan terbaik, sekaligus mencegah terjadinya korupsi.
Namun demikian, gaji yang diterima PM Lee pada 2009 sesungguhnya sudah diturunkan di bandingkan yang diterima 2008. Seperti dikutib Bloomberg, pada 28 November 2008, PM Lee pernah mengungkapkan bahwa gaji PM Singapura pada 2009 diturunkan 19 persen menyusul krisis finansial global menjadi Sin$ 3,04 juta pada 2009.
Dengan gaji sebesar Rp 1,7 miliar per bulan yang diterima Lee, gaji SBY cuma sepersepuluhnya.
Bagaimana jika dibandingkan dengan gaji yang diterima oleh Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo?
Ternyata, gaji presiden Indonesia jauh lebih tinggi. Seperti dilaporkan oleh AFP dan Philstar.com salah satu media terbitan Filipina pada September 2009 lalu, gaji Arroyo per bulannya sekitar 69,9 ribu Peso. Itu hanya sebesar Rp 14 juta rupiah per bulan, angka yang sangat mengejutkan bagi seorang presiden.
Kedua media itu memang tidak menjelaskan apakah gaji yang diterima oleh Arroyo ini hanya gaji pokok atau sudah termasuk berbagai jenis tunjangan seperti diterima oleh SBY. Jika angka itu dipakai sebagai acuan, gaji SBY tentunya sepuluh kali lipat lebih besar dibandingkan gaji yang diterima Arroyo. (*)

Readmore »»

Jumat, 23 Oktober 2009

Melepas Kepala, Memotong Kaki

JAKARTA - Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens menilai ada rencana tersembunyi yang berbahaya terkait pemilihan orang-orang yang kontroversial dalam kabinet 2009-2014. Rencana itu menurut Boni, bisa terkait dengan pencitraan SBY setelah 2014.
"Nampaknya SBY memilih orang-orang yang tidak kredibel atau ada yang kredibel namun ditempatkan di tempat yang sama sekali bukan bidangnya itu bertujuan agar dirinya tetap menjadi yang terbaik di antara bawahannya," papar Boni di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/10) .
Dengan begitu, sambung dia, maka pada 2014 nanti ada opini yang akan dikembangkan bahwa tidak ada anak bangsa yang lebih baik daripada SBY. "Kepemimpinannya juga harus dilanjutkan pasca 2014 melalui amandemen kelima UUD 45," ujar Boni.
Boni mencontohkan, ada tiga orang dari parpol dalam pemilu lalu yang gagal menjadi anggota DPR dan DPD. "Orang-orang yang tidak diinginkan rakyat ini diangkatnya menjadi menteri," kata dia.
SBY, imbuh dia, tahu persis bahwa dengan memiliki bawahan-bawahan berkemampuan
standar, maka dirinya saja yang bisa eksis dan dihormati sebagai pemimpin yang
terbaik.
"Tengok saja ada Patrialis Akbar yang gagal menjadi anggota DPD, kemudian diplot menjadi menkum HAM. Terus ada Agung Laksono yang diangkat menjadi Menko Kesra. Ini kan aneh, orang yang gak disukai oleh rakyat disuruh ngurusin rakyat. Terus ada juga Wasekjen PKB, Helmy Faishal yang juga tidak terpilih pada pemilu lalu dan tidak jelas track recordnya, juga diangkat jadi menteri," tambah Boni.
SBY kelihatannya tahu persis peta kader-kader potensial dari partai pendukung, sehingga hanya orang-orang "kacangan" yang diambil oleh SBY dan bukan kader terbaik partai. Boni pun menyayangkan sikap para petinggi partai yang tidak menyadari hal ini dan menjadi pion yang dimainkan tanpa sadar.
"Lihat saja ada banyak nama di tubuh PKS yang lebih memiliki kapasitas sebagai menteri dengan latar belakang pendidikan yang tinggi serta dari kalangan generasi muda, tapi ini tidak dilirik kan oleh SBY. SBY justru mengambil yang tua-tua karena yang tua-tua ini tidak akan menjadi saingannya kelak. Itu
baru PKS, belum lagi dengan PKB, PAN, PPP serta Golkar yang terakhir. Seluruh kader yang diambil oleh SBY bukanlah kader terbaik," imbuhnya. Di kalangan internal PD atau para pendukung SBY pun sama. SBY menganggap kader terbaik dari Partai Demokrat akan berbahaya dan mengalahkan SBY jika diberi pos yang strategis.
"Contohnya adalah Andi Malarangeng yang ditempatkan menjadi Menteri Pemuda dan Olah Raga. SBY tahu dia harus memberi jatah bagi Andi, namun jatah itu janganlah posisi yang bisa membuatnya bersinar. Maka diletakkan lah Andi di Menpora, jadi hutangnya pada Andi lunas, sekaligus meredupkan sinar Andi. Kalau SBY memang mau menjadikan Andi salah satu tokoh, kan mestinya dia ditempatkan
di posisi yang lebih pas, sebagai Mensesneg ataupun Sekab karena dia juga sudah berpengalaman di sana," tegasnya.
Nasib serupa juga menimpa kedua adik Andi Mallarangeng. SBY membuat mereka seperti tokoh-tokoh politik yang dibenci rakyat, sehingga mereka yang dikenal sebagai pengkhianat ulung semakin dibenci oleh rakyat dan tidak mungkin bisa berkiprah jika tidak berada dibawah ketiak SBY.
SBY juga cerdas dalam berstrategi untuk menempatkan orang-orang tua di sekitarnya. "Dia jadikan Djoko Suyanto menjadi Menko Polhukam. Dia tahu nasib dan popularitas Djoko tidak akan jauh berbeda dengan Widodo AS yang redup begitu selesai menjabat. Jadi tidak mungkin Djoko kemudian menjadi saingannya kelak. Begitu juga Hatta Rajasa yang orang teknis. Jika dia ditempatkan di
bidang teknis tentunya dia akan berkibar juga. Namun dia justru ditempatkan sebagai Menko Perekonomian, di mana dia tidak bisa bekerja maksimal," paparnya.
Boni pun berani bertaruh, mantan ketua dewan pakar tim sukses SBY-Boediono yang juga pengamat politik yang cemerlang Bima Arya Sugiarto tidak akan mendapatkan porsi apapun dalam kabinet mendatang.
"Banyak orang mengira bahwa Bima akan ditempatkan menjadi juru bicara presiden karena penampilannya yang menarik, cerdas, lulusan luar negeri, dan santun dalam berbicara, tapi saya bertaruh justru karena kelebihan-kelebihan nya itu Bima tidak akan mendapatkan posisi itu.
Jika Bima ditempatkan di posisi itu, maka akan berkibar kariernya dan itu yang
tidak diingikan oleh SBY," jelasnya. Analisa lainnya menurut Boni, juga bisa dilihat dari dukungan kepada orang-orang yang menjadi ketua lembaga tinggi Negara seperti MPR, DPD, dan
bahkan pada Partai Golkar. "MPR kita tahu TK melakukan blunder ketika menjadi ketua MPR, ini diketahui persis oleh SBY dan TK pun kemudian menjadi bulan-bulanan. Demikian juga dengan ketua DPD yang tidak akan bersinar dan biasa-biasa saja," kata dia.
Sementara untuk Golkar, SBY lebih mendukung Aburizal Bakrie yang bermasalah dengan Lapindo. Jadi ini memang strategi yang sangat cerdas dengan mengunci semua simpul yang bisa menurunkan popularitasnya.
Jika SBY tidak mungkin lagi berkiprah pada 2014 karena mungkin kuatnya penolakan untuk mengamandemen UUD terutama yang terkait masa jabatan presiden, maka bisa jadi pula hal kemudian bisa dilimpahkan bagi keuntungan karier politik kedua putranya.
"Yah kalau diri sendiri tidak bisa, paling tidak hal itu akan berguna bagi kedua anaknya. SBY tentunya tidak menginginkan ada anak muda yang cerdas dan bersinar berada dalam pemerintahannya saat ini karena jika mereka dimasukkan maka nama mereka tentunya akan sangat popular dan justru kontraproduktif dan berdampak jelek bagi karier politik kedua putranya itu kelak. SBY tentunya menginginkan minimal salah satu putranya dapat mengikuti jejaknya kelak," tandasnya. (*)
.

Readmore »»

Sabtu, 10 Oktober 2009

Susunan Pengurus Partai Golkar 2009-2014

Tim formatur Partai Golkar telah menetapkan struktur kepengurusan Partai Golkar periode 2009-2014. Nama-nama pengurus dibacakan oleh pimpinan sidang Munas VIII Partai Golkar Fadel Muhammad di Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau, Kamis (8/10).
Menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai adalah Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung. Mengenai anggota Dewan Pertimbangan Partai akan ditentukan kemudian.



Berikut susunan pengurus Partai Golkar periode 2009-2014:

Ketua Dewan Pertimbangan: Akbar Tandjung
Ketua Umum: Aburizal Bakrie
Wakil Ketua Umum: HR Agung Laksono
Wakil Ketua Umum: Theo L Sambuaga
Ketua Bidang Kaderisasai: Hafiz Zawawi
Ketua Bidang Organisasi dan Daerah: Mahyudin
Ketua Bidang Hubungan Eksekutif dan Yudikatif: HM Rusli Zainal
Ketua Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik: Priyo Budi Santoso
Ketua Bidang Informasi dan Penggalangan Opini: Fuad Mansyur
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera: Andi Ahmad Dara
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa, Bali, NTB, dan NTT: Syarif Cicip Sutarjo
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Maluku dan Papua: Fredi Latumahina
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Kalimantan: Ahmadi Nur Supit
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sulawesi: Fachri Andi Leluasa
Ketua Bidang Perempuan: Ratu Atut Chosyiah
Ketua Bidang Pemuda: Yorrys Raweyay
Ketua Bidang Pekerja, Tani, dan Nelayan: Yamin Tawari
Ketua Bidang Usaha dan Koperasi: Firman Subagyo
Ketua Bidang Keagamaan dan Kebudayaan: Hajriyanto Tohari
Ketua Bidang Kemahasiswaan dan LSM: Fadel Muhammad
Ketua Bidang Kerja Sama Internasional: Iris Indira Munti
Ketua Bidang Pemikiran dan Kajian Kebijakan: Rizal Mallarangeng
Ketua Bidang Pendidikan: Indra Bambang Utoyo
Ketua Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup: Ade Komarudin
Ketau Bidang Penanganan Kerawanan Sosial: Ponco Sutowo
Ketua Bidang Hukum dan HAM: Muladi
Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat: Agus Gumiwang Kartasasmita

Sekjen: Idrus Marham
Wasekjen Riki Rahmadi
Wasekjen Harry Azhar Aziz
Wasekjen Musfihin Dahlan
Wasekjen Muhidin
Wasekjen Ahmad Dolly Kurnia
Wasekjen Titiek Soeharto
Wasekjen Mujib Rahmad
Wasekjen Nurul Arifin
Wasekjen Happi Bone Zulkarnain
Wasekjen Hasanuddin Mochdar
Wasekjen I Made Sumarjaya Linggih
Wasekjen Emmanuel Blegur
Wasekjen Oktaviano
Wasekjen Leo Nababan
Wasekjen Roem Kono

Bendara Umum: Setya Novanto
Wakil Bendahara Umum: Airlangga Hartarto
Wakil Bendahara Umum: Erwin Aksa
Wakil Bendahara Umum: Hariara Tambunan
Wakil Bendahara Umum: Suharsoyo
Wakil Bendahara Umum: Ridwan Mukti
Wakil Bendahara Umum: Bobby Suhardiman
Wakil Bendahara Umum: Melchias Mekeng
Wakil Bendahara Umum: Tri Hanurita Sudwikatmono
Wakil Bendahara Umum: Mustoko Weni
Wakil Bendahara Umum: Bambang Atmanto Wiyogo
Wakil Bendahara Umum: Watty Amir
Wakil Bendahara Umum: Hamzah Sangaji
Wakil Bendahara Umum: Rahman Akil

Readmore »»

Inspirationa Quotation

"The big secret in life is that there is no big secret. Whatever your goal, you can get there if you're willing to work".

(Oprah Winfrey, American TV host, media mogul, and philanthropist)

kartun united





FIrman Allah SWT

"Innal hasanaat tushrifna sayyiaat" (Sesungguhnya kebaikan akan mengalahkan kejahatan) - (Hud:114).

  © Blogger template Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP