Madrid - Kiper Barcelona Victor Valdes mangatakan, wasit bakal berperan penting dalam pertemuan kontra Real Madrid di leg pertama babak semifinal Liga Champions.
Dua musuh bebuyutan ini akan bertemu empat kali hanya dalam 18 hari dan dua partai di antaranya akan menentukan siapa finalis yang akan berlaga di Wembley Stadium bulan depan. Madrid sejauh ini, dari dua pertemuan terakhir, unggul setelah menahan imbang 1-1 pada lanjutan La Liga dan kemenangan 1-0 pada final Copa del Rey.
Valdes merasa peluang kedua tim akan sangat tergantung dari keputusan wasit. “Kami tahu apa yang bakal terjadi ketika melawan Real Madrid. Nantinya permainan kami akan sangat tergantung dari ketegasan wasit,” kata Valdes. “Tetapi kami tidak terobsesi mengenai masalah ini.”
Valdes yakin Barca lebih baik dari Madrid karena dipenuhi individu bermental juara. Jadi, kata dia, Barca akan keluar bermain penuh nyali menghadapi Madrid.
Pada pertandingan nanti yang menjadi pengadil di tengah lapangan adalah wasit asal Jerman Wolfgang Stark. Penunjukkan Stark ini mengakhiri spekulasi bakal bertugasnya wasit asal Portugal, Pedro Proncea memimpin laga Real Madrid vs Barcelona.
Ketika mendengar kabar ditunjuknya Proncea, pelatih Barcelona Pep Guardiola sempat berujar bahwa Jose Mourinho tentu akan senang bila wasitnya asal Portugal. Bisa jadi Proncea semestinya yang memimpin leg pertama ini, namun akhirnya uefa mengubahnya.
Wolfgang Stark, kelahiran Landshut, 20 November 1969 ini, tercatat enam kali memimpin laga Real Madrid.
Terakhir Stark memimpin laga Lyon vs Real Madrid di babak 16 besar, pertandingan ini berakhir imbang 1-1. Usai pertandingan ini Jose Mourinho mengkritik kepemimpinan Stark, menurutnya Real Madrid harus mendapat penalti saat Joann Gourcuff melakukan pelanggaran.
Dari enam kali dipimpin Wolfgang Stark, Real Madrid meraih tiga kemenangan, sekali seri, dan dua kali kalah. Wolfgang Stark juga pernah memimpin laga Inter Milan ketika masih ditangani Jose Mourinho musim lalu. Kala itu Inter Milan berhadapan dengan Chelsea di babak 16 besar yang dimenangkan Inter Milan 1-0.
Saat itu Stark dianggap menguntungkan Inter Milan, karena Chelsea mengklaim harusnya mendapat dua tendangan penalti. Secara umum Jose Mourinho memang tidak suka dengan kepemimpinan Stark, namun harus diakui juga bahwa timnya juga pernah diuntungkan wasit asal Jerman ini. Sementara dikutip dari AS, Stark tercatat sudah lima kali memimpin laga yang melibatkan Barcelona. Dari jumlah tersebut The Catalans meraih satu kemenangan, tiga imbang dan sekali kalah. (uol)
Readmore »»