Tampilkan postingan dengan label Bom JW Marriott-Ritz Carlton. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bom JW Marriott-Ritz Carlton. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 Juli 2009

Iblis, Pelaku dan Dalang Bom Marriott-Ritz Carlton

Siapa pelaku dan dalang bom JW Marriott-Ritz Carlton, kemudian apa motifnya menjadi topik diskusi yang paling laris akhir-akhir ini. Ada yang menjawab pelaku dan dalang semua ini adalah pemain lawan, Jamaah Islamiyah (JI). Namun ada jawaban lain lagi, pelaku dan dalang tragedi ini adalah kafir asing yang tidak ingin melihat kondisi Indonesia yang mulai kondusif pasca peristiwa Bom Bali pada 2002 lalu.
Semua pendapat di atas mungkin saja salah, tapi bisa jadi benar karena sampai saat ini kepolisian Indonesia belum mengungkapkan siapa pelaku, dalang dan motif pengeboman ini. Dan memang tidak mudah bagi polisi untuk merangkai seluruh peristiwa di atas untuk mencari kesimpulan terakhir siapa dalang teror ini.
Pusaran opini pertama adalah berbagai analis yang langsung menyebut aksi teror terkutuk ini sebagai perbuatan kelompok Jamaah Islamiyah dan atau sempalannya. Yang berbicara tentang ini kebanyakan pengamat asing seperti bule asal Australia, Sidney Jones (Direktur International Crisis Group), Rohan Gunaratna (pimpinan International Centre for Political Violence and Terrorism Research), Clive Williams (Pusat Studi Strategi dan Pertahanan, Canberra) dan juga ada pengamat lokal seperti Andi Wijayanto (Pro Patria).
Sebaliknya, ada cukup banyak kalangan di dalam negeri yang menyatakan aksi tersebut tidak boleh dikaitkan dengan agama (Islam). Ini dikatakan baik oleh pimpinan MUI, NU pun Muhammadiyah.
Yang menarik, ada prediksi yang disampaikan Abubakar Ba'asyir, yang disebut-sebut punya kaitan dengan JI. Pimpinan ponpres Ngruki ini menganggap serangan bom tersebut sebagai makar orang kafir untuk menyudutkan Islam.
Alasannnya, pertama, kasus ini terjadi setelah terjadinya Pemilu Presiden. Pada saat yang sama, kata Ba'asyir sebagaimana dikutip dari hidayatullah.com, para aktivis dakwah sekarang sudah mulai terang-terangan bersikap keras terhadap paham demokrasi. Alasa kedua, kasus ini terjadi di saat tekanan aparat terhadap para aktivis Islam sudah mulai melunak. Padahal, dakwah Islam sekarang ini lebih marak dan jauh lebih militan. Nah, pemandangan ini tentu membuat tak nyaman orang kafir.
Pandangan Abubakar Ba'asyir ini mendapat dukungan dari Umar Abduh, seorang pengamat JI, yang menilai JI sekarang ini sudah semakin melemah. Dan mereka tidak memiliki kemampuan untuk menembus sistem keamanan di JW Marriott dan Ritz Carlton, kalauh toh bisa maka ini pasti ada orang dalam yang terlibat atau kelompok lain yang memiliki teknologi canggih yang bisa mematikan deteksi metal yang dipasang berlapis-lapis di kedua hotel tersebut.
Tudingan JI berada di belakang kelompok ini memang masuk akal. Tapi, karena yang menyatakan hal ini adalah pengamat asing seperti Sidnye Jones dan teman-temannya dengan mudah analisis mereka langsung dibalas sebagai upaya 'menyudutkan Islam'.
Titik kekeliruan terpenting, Sidney dan teman-temannya lebih mungkin memang telah menarik garis batas yang tegas dengan kelompok fundamentalis Islam, terutama sekali yang memakai cara-cara kekerasan seperti selama ini dipraktikan JI.
Namun, Sidney adan para teman-temannya selalu ada kemungkinan untuk selalu membingkai setiap pengeboman di Indonesia sebagai aktivitas tunggal JI dan mengabaikan kemungkinan adanya kelompok domestik yang bermain atau bahkan intelejen asing yang bermain. Kalaupun ada, dalam analisisnya mereka cenderung akan mengaitkannya kembali dengan JI. Dan itu wajar karena mereka sejak awal memang tidak suka dengan Islam.
Adalah benar aksi teror itu tak boleh dikaitkan dengan Islam. Namun, persoalannya, JI memang terus-menerus memakai nama Islam dan atribut-atribut Islam. Pada saat yang sama, meski aparat terbilang cukup represif terhadap para aktivis JI dan para suporternya, sikap yang sama tidak ditunjukkan oleh sebagian besar masyarakat.
Sebagian masyarakat bersifat pasif karena malas bakal jadi bulan-bulanan. Maksudnya, jika mereka bersikap aktif mendorong penyempitan ruang gerak aktivis JI dan atau para supporternya, mereka akan mudah dituding anti Islam, antek barat dan sejenisnya.

Sikap pasif ini terbukti membantu secara tak langsung pergerakkan aktivis JI dan para supporternya merekrut anggota baru dan melancarkan operasi terkutuknya itu. Sebagian lagi bersifat permisif karena adanya perasaan solidaritas. Yakni, apapun ajaran dan perilaku aktivis JI dan para supporternya, mereka tetap saudara seiman. Karena itu, tak elok kalau harus membuat garis batas yang tegas.
Kegagalan memisahkan JI dan Islam menyebabkan analisis yang menyudutkan JI akan selalu dimaknai sebagai penyudutan terhadap Islam. Itu juga sangat wajar karena sampai hari ini kepolisian sendiri belum bisa menangkap tokoh utama yang mereka sebut di balik JI itu, Noordin M Top, misalnya.
Tudingan penyudutan terhadap Islam juga tidak boleh disalahkan karena sebagian besar masyarakat kita masih belum sadar apakah benar ada kelompok JI yang tujuannya selalu melakukan teror? Apakah ada sosok Noordin M Top itu? Apakah semua ini bukan karangan dari Amerika Serikat yang memang tidak suka dengan Islam? Teori Konspirasi bisa bermain dalam kasus ini. Tapi di balik itu semua, apa yang terjadi di JW Marriott-Ritz Carlton itu memang tidak bisa diterima, perbuatan kejam menghilangkan nyawa orang lain untuk mencari perhatian itu adalah perbuatan iblis.
Dan iblis di muka bumi ini memang harus diperangi, apakah itu iblis bersorban, iblis bule, iblis berdasi, iblis sipit, iblis keriting, iblis hitam legam, iblis sawo matang, pokoknya semua iblis ! (*)

Readmore »»

Senin, 20 Juli 2009

Aktor Intlektual Bagai Hantu

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan kasus ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, jangan dikaitkan dengan agama. Din juga menekankan, jangan kaitkan kejadian bom dengan masalah ketidakpuasan kelompok tertentu dengan hasil pilres. "Teror adalah teror, kejahatan adalah kejahatan. Teror bom tak ada kaitannya dengan agama," kata Din Syamsuddin di Jogjakarta.

Din juga mendesak pemerintah agar segera mengungkap dalang intelektual dibalik pengeboman hotel JW Marriot dan Ritz Carlton. Din menilai ada ketidakmampuan polisi dalam mengungkap otak pelaku rangkaian teror bom.

"Selama ini Polisi tidak mampu menangkap pelaku intelektual di balik rentetan kasus bom di Indonesia," ujar dia.

Din menyesalkan adanya upaya mengaitkan persoalan bom dengan pemilu presiden. Padahal, persoalan bom berbeda dengan persoalan pemilu presiden.

"Elit plotik tak perlu mengaitkan masalah bom dengan masalah pemilu. Elit politik harus bisa tampil dengan penuh sikap kenegarawanan untuk memberikan rasa ketentraman kepada masyarakat," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden SBY sesaat setelah bom terjadi langsung menggelar keterangan pers. Presiden SBY menyatakan, bom yang menewaskan 9 orang dan melukai 53 orang lainnya itu dilakukan oleh kaum teroris.

Tetapi, Presiden SBY juga menegaskan adanya upaya penggagalan pelantikan presiden mendatang dan rencana pendudukan Komisi Pemilihan Umum. Pernyataan terakhir ini terkait adanya kelompok yang tidak menginginkan SBY dilantik kembali menjadi presiden periode mendatang.

Readmore »»

Sabtu, 18 Juli 2009

Pidato SBY Soal Bom JW Marriott-Ritz Carlton

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mensinyalir ledakan yang terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton terkait erat dengan kelompok teroris. Ia memiliki bukti soal keterlibatan kelompok ini. Ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton yang terjadiJumat (17/) pukul 07.45 WIB dan pukul 07.47 WIB telah menewaskan sembilan orang dan melukai 55 orang. SBY mengungkapkan hal itu dalam jumpa pers di Istana Negara, Jumat 17 Juli 2009. Berikut pernyataan lengkap SBY:

Assalamualaikum, Salam Sejahtera bagi kita semua,
Bismillahirrahmanirrahim alhamdulillahirabil alamin,

Saudara-saudara, rakyat Indonesia yang saya cintai dimanapun saudara berada. Hari ini adalah titik hitam dalam sejarah kita, terjadi lagi serangan atau pemboman yang dilakukan oleh kaum teroris di Jakarta. Aksi teror ini diperkirakan dilakukan oleh kelompok teroris meskipun belum tentu jaringan terorisme yang kita kenal selama ini terjadi di bumi Indonesia, yang menimbulkan derita dan kesulitan yang dipikul oleh seluruh rakyat Indonesia.

Aksi yang tidak berperi kemanusiaan ini, juga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka bagi mereka yang tidak berdosa. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini atas nama negara dan pemerintahan dan selaku pribadi, maka bagi para keluarga yang ditinggalkan saya mengucapkan turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga saudara-saudara kita yang menjadi korban, hidup tenang di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

Saudara-saudara, aksi pemboman yang keji dan tidak berperikemanusiaan ini serta tidak bertanggungjawab ini, terjadi ketika baru saja bangsa Indonesia melakukan pemungutan suara dalam rangka pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, dan ketika KPU sedang menghitung hasil pemungutan suara itu. Kejadian ini yang sangat merusak keamanan dan kedamaian di negeri ini, juga terjadi ketika rakyat sungguh menginginkan suasana yang tepat, aman, tenang dan damai, dan justru rakyat ingin agar selesainya pemilu 2009 ini kita semua segera bersatu, membangun kembali negara kita, untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Terus terang juga, aksi pemboman ini terjadi ketika rakyat merasa prihatin atas kegaduhan politik di tingkat elit disertai sebagaimana yang saya ikuti setiap hari, ucapan-ucapan yang bernada menghasut dan terus memelihara suhu yang panas dan penuh dengan permusuhan yang itu sesungguhnya bukan menjadi harapan rakyat setelah mereka semua melaksanakan kewajiban demokrasinya beberapa saat yang lalu.

Saudara-saudara saya yakin, hampir semua diantara kita merasa prihatin, berduka, prihatin, dan menangis dalam hati, seperti yang saya rasakan. Memang ada segelintir orang di negeri ini yang sekarang tertawa puas, bersorak dalam hati, disertai nafsu amarah dan keangkara murkaan. Mereka segelintir orang itu tidak memilki rasa kemanusiaan dan tidak perduli dengan kehancuran negara kita, akibat aksi teror ini yang dampaknya luas bagi ekonomi kita iklim usaha kita, kepariwisataan kita, citra kita dimata dunia dan lain-lain lagi.

Saat ini saudara-saudara disamping kita pemerintah menjalankan kegiatan tanggap darurat untuk merawat saudara-saudara kita yang menjadi korban dalam aksi pemboman ini investigasi juga tengah dilakukan. Saya telah menerima laporan awal dari investigasi yang sedang berlangsung ini. Setelah saya menerima laporan awal, saya telah menginstruksikan kepada Polri, Badan Intelejen Negara, dan badan lembaga-lembaga lain terkait untuk melakukan investigasi secara cepat dan menyeluruh serta mengadili pelaku-pelakunya, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Saya yakin sebagaimana yang dapat kita ungkapkan diwaktu yang lalu, para pelaku dan mereka-mereka yang menggerakkan aksi terorisme ini akan dapat kita tangkap dan akan kita adili secara hukum. Saya juga menginstruksikan kepada para penegak hukum untuk juga mengadili siapa saja yang terlibat dalam aksi terorisme ini, siapapun dia, apapun status dan latar belakang
politiknya.

Pagi ini saya mendapat banyak sekali pertanyaan, atau saudara-saudara yang mengingatkan kepada saya. Yang berteori paling tidak mencemaskan, kalau aksi teror ini berkaitan dengan hasil pemilihan Presiden sekarang ini. Saya meresponnya sebagai berikut, bahwa kita tidak boleh main tuding dan main duga begitu saja, semua teori dan spekulasi harus bisa dibuktikan secara hukum. Negara kita adalah negara hukum dan negara demokrasi. Oleh karena itu norma hukum dan norma demokrasi harus betul-betul kita tegakkan. Bila seseorang bisa dibuktikan bersalah secara hukum, baru kita bisa mengatakan yang bersangkutan salah.

Saya harus mengatakan untuk yang pertama kalinya kepada rakyat Indonesia, bahwa dalam rangkaian pemilu legislatif dan pemilihan
Presiden dan pemillihan Wakil Presiden tahun 2009 ini memang ada sejumlah intelegen yang dapat dikumpulkan oleh pihak yang berwenang. Sekali lagi ini memang tidak pernah kita buka kepada umum, kepada publik, meskipun kita pantau dan kita ikuti. Intelegen yang saya maksud adalah adanya kegiatan kelompok teroris yang berlatih menembak dengan foto saya, foto SBY dijadikan sasaran, dijadikan lisan tembak.

Saya tunjukkan, ada rekaman videonya, ini mereka yang berlatih menembak (sambil menunjukkan foto-foto yang didapat dari badan intelegen). Dua orang menembak pistol. Ini sasarannya, dan ini foto saya dengan perkenaan tembakan di wilayah muka saya, dan banyak lagi. Ini intelegen, ada rekaman videonya, ada rekaman gambarnya, bukan fitnah bukan isu. Saya mendapatkan laporan ini beberapa saat yang lalu.

Masih berkaitan dengan intelegen, diketahui ada rencana untuk melakukan kekerasan dan tindakan melawan hukum berkaitan dengan hasil Pemilu. Adapula rencana untuk pendudukan paksa KPU pada saat nanti hasil pemungutan suara diumumkan. Ada pernyataan akan ada revolusi jika SBY menang, ini intelegen bukan rumah bukan isu, bukan gosip. Ada pernyataan kita bikin Indonesia seperti Iran. Dan yang terakhir ada pernyataan, bagaimanapun juga SBY tidak boleh dan tidak bisa dilantik. Saudara bisa menafsirkan apa arti ancaman seperti itu.

Dan puluhan intelegen lain yang sekarang berada di pihak yang berwenang, tadi pagi terus terang sebagaimana kebiasaan saya, saya ingin langsung datang ke lokasi. Tapi, Kapolri dan semua pihak menyarankan jangan dulu, karena memang belum steril, masih dibersihkan, masih disisir dan ancaman setiap saat bisa datang, apalagi dengan contoh yang saya sampaikan tadi, ancaman fisik. Tetapi tentu hidup dan mati tentu di tangan Allah SWT, tidak boleh terhalang untuk menjalankan tugas saya, untuk rakyat untuk negara ini. Dan karena pengaman Presiden itu berada di pundak TNI saya yakin TNI telah mengambil langkah-langkah seperlunya.

Terhadap semua intelegen itu saudara-saudara, apakah terkait dengan aksi pemboman hari ini atau tidak terkait, saya menginstruksikan kepada semua jajaran penegak hukum untuk menjalankan tugasnya dengan benar, objectif tegas dan dapat dipertanggungjawabkan, dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Andaikata tidak terkait ancaman-ancaman yang tadi itu, dengan aksi pemboman hari ini, tetaplah harus dicegah, harus dihentikan, karena anarki, tindakan kekerasan, pengrusakan, tindakan melawan hukum bukan karakter demokrasi, bukan karakter negara hukum. Sangat jelas, atas semuanya ini, saya selaku kepala negara dan kepala pemerintahan, mengutuk keras aksi teror yang keji ini, saya juga sangat-sangat prihatin dengan kejadian ini.

Barangkali atau biasanya dalam keadaan seperti ini, banyak diantara kita yang kurang berani menyampaikan kecaman dan kutukannya, barangkali karena pertimbangan politik. Saya dengan bahasa terang harus menyampaikan seperti itu, karena demikian amanah saya sebagai Kepala Negara.

Mengapa saya sangat-sangat prihatin? Pertama, saudara tahu lima tahun terakhir ini ekonomim kita tumbuh dengan baik, dunia usaha, kepariwisataan, swasembada pangan, investasi, perdagangan, sektor riil semua bergerak, meskipun kita menghadapi krisis-krisis global yang datang silih berganti. Yang kedua satu minggu terakhir ini saja, nilai saham kita menguat tajam, nilai tukar rupiah juga menguat. Dengan ekonomi yang terus tumbuh, kesejahteraan rakyat kita sesungguhnya secara bertahap terus juga meningkat, termasuk dapat dilaksanakannya program-program penanggulangan kemiskinan, program-program pengurangan pengangguran atau yang sering saya sebut dengan program pro rakyat.

Semua itu terjadi saudara-saudara, karena tahun-tahun terakhir ini negara kita benar-benar aman dan damai. Sehingga disamping ekonomi tumbuh, rakyat kita diseluruh pelosok Tanah Air, bisa bekerja, bisa menjalani kehidupan sehari-harinya dengan tenang, bebas dari rasa ketakutan. Sementara itu citra kita di mata dunia tahun-tahun terakhir ini juga makin meningkat, karena dunia menilai negara kita makin aman, tertib dan damai. Negara kita memiliki kehidupan demokrasi yang makin mekar, serta penghormatan kepada Hak Azasi Manusia yang makin baik, negara yang ekonominya juga tumbuh, dan negara yang berperan dalam percaturan global. Bahkan, ini yang sangat memilukan, sebenarnya kalau tidak ada kejadian ini, klub Sepak bola terkenal di dunia, Manchaster United, berencana untuk bermain di Jakarta.

(SBY kemudian terdiam lama)

Saudara-saudara dengan aksi-aksi teror yang keji dan tidak bertanggungjawab ini, apa yang kita bangun hampir lima tahun terakhir
ini, oleh kerja keras dan tetesan keringat seluruh rakyat Indonesia, lagi-lagi harus mengalami goncangan dan kemunduran. Lagi-lagi dampak buruknya harus dipikul oleh seluruh rakyat Indonesia, minus mereka-mereka yang melakukan tindakan yang tidak bertanggungjawab itu.

Oleh karena itu, kebenaran dan keadilan, serta tegakknya hukum harus diwujudkan. Saya bersumpah, demi rakyat Indonesia yang sangat saya cintai, negara dan pemerintah akan melaksanakan tindakan yang tegas, tepat, dan benar terhadap pelaku pemboman ini, berikut otak dan penggeraknya ataupun kejahatan-kejahatan lain yang mungkin atau dapat terjadi di negeri kita sekarang ini.

Kepada Polri, TNI, BIN, termasuk para Gubernur, Bupati dan Walikota, saya minta untuk terus meningkatkan kewaspadaan, terus berusaha keras mencegah aksi-aksi teror. Dan kemudian yang lebih penting lagi, para penegak hukum harus betul-betul mencari, menangkap dan mengadili para pelaku, para penggerak, dan otak dibelakang kekerasan ini.

Barangkali ada diantara kita, yang diwaktu yang lalu melakukan kejahatan, membunuh, menghilangkan orang barangkali, dan para pelaku itu barangkali masih lolos dari jeratan hukum, kali ini negara tidak boleh membiarkan mereka menjadi drakula dan penyebar maut di negeri kita. Saya tahu selama lima tahun ini pihak kepolisian telah berkali-kali mencegah dan menggagalkan aksi terorisme. Telah bisa menyita bahan peledak yang siap diledakkan, sudah bisa membongkar beberapa jaringan, meskipun lolos hari ini, terjadilah musibah yang sangat merobek keamanan dan nama baik bangsa dan negara kita.

Agar tugas untuk mencegah dan memberantas terorisme ini serta kejahatan-kejahatan yang lain dapat dilaksanakan dengan baik, intelegen harus benar-benar tajam. Pencegahan harus benar-benar efektif. Polri, BIN, TNI harus benar-benar bersinergi sikap lengah dan menganggap ringan sesuatu harus dibuang jauh-jauh. Ini amanah kita kepada rakyat, kepada negara.

Kepada rakyat Indonesia seraya juga meningkatkan kewaspadaan tetaplah menjalankan provesi dan kehidupan saudara secara normal. Jika ada keganjilan, segera beritahu Polri. Jangan biarkan kaum teroris beserta otaknya berkeliaran di sekeliling saudara. Saudarapun bisa menjadi korban setiap saat manakala kaum teroris itu dibiarkan merancang lagi aksi-aksi terornya di negeri kita ini. Selanjutnya kedepan, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, seluruh komponen bangsa, untuk marilah kita lebih bersatu dan menjaga keamanan dan perdamaian di negeri ini.

Bangsa manapun, agama apapun, kita semua tidak membenarkan terorisme, apapun motif dan alasannya. Jangan ragu-ragu, jangan setengah hati, dan jangan takut, untuk mencegah dan memberantas terorisme. Sementara itu aksi teror yang terjadi hari ini jangan pula menghalangi semangat dan upaya kita untuk membangun dan memajukan negara kita ini. Kita terus berjuang dan membikin lebih baik, demokrasi dan penghormatan HAM lebih baik, penegakan hukum, pembangunan daerah, peningkatan kesejahteraan rakyat dan sebagainya.

Memang ada kerusakan akibat aksi terorisme hari ini, mari bersama-sama kita perbaiki dan kemudian mari kita terus bangkit dan maju kembali. Kita bangsa, negara, rakyat tidak boleh kalah dan menyerah kepada terorisme. Tidak boleh membiarkan kekerasan, ektrimitas dan kejahatan-kejahatan lain, terus tumbuh di negeri ini. Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT akan melindungi kehidupan bangsa Indonesia. Dan dengan memohon ridha Allah, SWT saya sampaikan kepada rakyat Indonesia, saya akan terus berada di depan, untuk menghadapi ancaman dan tangangan ini, serta untuk mengemban tugas yang berat namun mulia ini.

Demikian pernyataan saya, terimakasih, Wassalamualaikum Wr Wb.

Readmore »»

Inspirationa Quotation

"The big secret in life is that there is no big secret. Whatever your goal, you can get there if you're willing to work".

(Oprah Winfrey, American TV host, media mogul, and philanthropist)

kartun united





FIrman Allah SWT

"Innal hasanaat tushrifna sayyiaat" (Sesungguhnya kebaikan akan mengalahkan kejahatan) - (Hud:114).

  © Blogger template Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP