Rabu, 27 Agustus 2008

Mengejar Prestasi dan Pendapatan Besar


Selain prestise bisa menjadi Raja Klub Eropa, ada faktor lain mengapa klub-klub Inggris berlomba-lomba bisa masuk ke Liga Champions terutama fase grup. Faktor itu adalah uang. Di bandingkan klub-klub lain di Eropa, klub asal Inggris akan mengantongi pendapatan yang banyak bila bisa lolos ke fase grup apalagi bila sampai juara.
Juara lima kali Liga Champions Liverpool dan runner up 2006 Arsenal dini hari nanti akan berjuang untuk bisa masuk fase grup Liga Champions. Selain mengincar gelar juara, bermain di Liga Champions memang sangat menguntungkan. Liverpool sudah merasakan bagaimana pendapatan klub mereka terdongkrak ketika dua tahun lalu masuk final, tak kurang USD 40 juta sudah mereka kantongi karena sukses itu.
Musim lalu Liverpool dan Arsenal masing-masing mendapatkan 21,1 (Rp 358,3 miliar) dan 18,3 juta pounds (Rp 310,6 miliar). Dengan pemasukan yang lumayan itulah, tentu saja laga dini hari nanti menjadi menarik karena uang itu sudah bisa membantu menyeimbangkan keuangan kedua klub musim ini.
Secara keseluruhan klub Inggris yang tampil di Liga Champions akan mendapat pemasukan yang cukup besar di bandingkan klub-klub lainnya. ManYoo, Chelsea, Liverpool, dan Arsenal, mengantongi jutaan pounds dari sukses mereka mendominasi Liga Champions musim ini.
Keseluruhan, UEFA mengeluarkan 102 juta pounds (Rp 1,7 triliun) dari pendapatan hak siar televisi dan sponsorship untuk keempatnya. Jumlah ini belum termasuk bagian pendapatan dari pertandingan.  
Sukses klub-klub Liga Primer di Liga Champions, dengan tiga klub di semifinal, membuat pendapatan hak siar dan sponsorship melonjak. Sejumlah fakta memperlihatkan pendapatan terbesar UEFA dari Liga Champions diperoleh dari stasiun televisi kabel Inggris, hanya sedikit saja uang yang masuk dari penjualan hak siar ke negara lain.
Karena itulah menjadi petaka bila kemudian Liverpool gagal melewati Standar Liege pada pertandingan dini hari nanti, sedangkan Arsenal yang sudah menang 2-0 pada leg pertama tentu agak sedikit tenang saat menjamu wakil Belanda, FC Twente Enschede. (*)
.

Readmore »»

Senin, 25 Agustus 2008

Waspadai Kartu


SURABAYA - Ada satu fakta yang harus diwaspadai di balik sukses Persebaya nangkring di puncak klasemen kompetisi Divisi Utama Wilayah Timur saat ini. Jalan lapang yang diretas Green Force tersebut ternyata dilalui dengan rentetan kartu.

Hampir semua pemain pilar Green Force terkena hukuman ini. Banyaknya kartu kuning itu tentu bisa berdampak negatif. Satu kartu kuning lagi, sudah membuat pemain itu harus absen.
Apalagi, kalau di antara delapan pemain itu, ada dua sampai tiga yang mendapat kartu kuning di laga berikutnya. Tentu, kondisi itu akan memaksa arsitek Freddy Muli untuk memutar otak melakukan rotasi pemain guna menutupi absenya beberapa pilarnya.
Delapan pemain yang sudah mengoleksi kartu kuning adalah Jairon Feliciano, Javier Roca, Purwanto, Bobby Satria, Anderson da Silva, Arif Ariyanto, dan Fachrudin. Hanya dua pemain terakhir yang kerap diturunkan sebagai cadangan, sisanya selalu inti.
Dari beberapa kartu kuning yang diganjar kepada pemain Persebaya, beberapa di antaranya lantaran pelanggaran-pelanggaran kecil yang tidak perlu. "Boros sekali kartu kuning yang kami dapatkan. Entah bagaimana pandangan wasit," kata Freddy Muli, pelatih Persebaya, kemarin.
Kondisi banyaknya kartu kuning yang didapat para punggawa Green Force harus jadi bahan evaluasi. Sebab, kalau terus menerus terjadi seperti itu bisa berdampak pada konsistensi permainan lantaran tidak bisa turun dengan skuad terbaik.
Apalagi, kartu kuning itu menimpa Roca, Jairon, dan Purwanto, yang jadi penyumbang gol terbanyak di Persebaya. Begitu pula dengan di lini belakang dengan kartu kuning yang menimpa Anderson dan Bobby. Keduanya pilar utama di barisan pertahanan bersana Bejo Sugiantoro.
Pada laga berikutnya alias laga terakhir jelang jeda Ramadan, Bejo Sugiantoro dkk akan menjamu tetangganya Persekabpas Kabupaten Pasuruan. Mereka bakal datang ke Surabaya pada 29 Agustus dengan modal kalah dari Perseman Manokwari dua gol tanpa balas kemarin.
Sedangkan, Persebaya baru saja menang telak atas Persema Malang di partai kandang. Tapi, arek-arek Green Force tidak boleh terlalu jumawa. "Tidak ada istilahnya meremehkan tim lawan. Itu bisa merugikan tim kami sendiri," bilang Freddy. (ram/radar surabaya)
.

Readmore »»

Rabu, 20 Agustus 2008

Tim-Tim Jatim Terancam Gulung Tikar

Kompetisi sepakbola Liga Super Indonesia (LSI) dan Divisi Utama musim 2008/2009 yang belum lama diputar, terancam bubar di tengah jalan, menyusul kesulitan keuangan yang dihadapi sebagian besar klub kontestan kompetisi tersebut.
Sinyal negatif itu diungkapkan Ketua PSSI Jatim, Haruna Soemitro kepada wartawan di Surabaya, Rabu (20/8), terkait munculnya masalah pendanaan yang dialami klub-klub LSI dan divisi utama di Jatim.
"Kompetisi musim 2008 sangat berat. Mau terus dilanjutkan sulit, dihentikan juga sulit," katanya. Haruna mencontohkan sebagian besar klub asal Jatim, terutama yang masih mengandalkan pendanaan dari APBD, sudah kelimpungan dan kesulitan menyelesaikan pembayaran gaji pemain.
Bahkan, ada beberapa klub yang menunggak pembayaran gaji pemain hingga tiga bulan dan juga terlilit utang dengan pihak ketiga. Sejumlah klub LSI dan Divisi Utama di Jatim yang menghadapi masalah keuangan di antaranya Persik Kediri, Deltras Sidoarjo, Persibo Bojonegoro, Gresik United, Persekabpas Pasuruan, dan Persema Malang.
Kabarnya, Persik Kediri sudah mengirimkan surat kepada BLI mengenai masalah kesulitan dana yang dihadapi tersebut. "Sebenarnya dana yang dialokasikan dari APBD sudah ada, tapi mereka rata-rata tidak berani mencairkan karena khawatir tersangkut kasus hukum," jelas Haruna.
"Sebagai ketua PSSI Jatim, saya sering dimintai konsultasi oleh klub-klub. Keluhannya sama, masalah kesulitan dana dan kondisinya bisa dibilang sudah kronis," tambahnya.
Ia mengatakan masalah yang dihadapi klub-klub di Jatim, juga menimpa hampir sebagian besar klub peserta LSI dan divisi utama musim ini. "Otoritas sepakbola nasional, apakah PSSI atau BLI (Badan Liga Indonesia) harus segera mengambil langkah untuk menyelamatkan kompetisi yang sudah berjalan," ujarnya.

Semiloka Pembiayaan Sepakbola
PSSI Jatim sendiri tidak menutup mata dengan kondisi persepakbolaan nasional itu. Karenanya PSSI Jatim mengusulkan tiga opsi untuk mengatasi masalah tersebut, yakni kebijakan devaluasi atau penurunan harga pemain secara besar-besaran, karena selama ini kontrak dan gaji pemain menjadi beban berat klub.
"Devaluasi harga pemain mungkin bisa sampai 200 persen. Kalau itu bisa dilakukan, saya yakin klub masih bisa 'survive' karena tidak terlalu berat menanggung gaji pemain. Inti persoalannya adalah efisiensi keuangan," ujar Haruna Soemitro.
Opsi kedua adalah mengadendum manual liga, terutama menyangkut soal transfer dan perpindahan pemain agar bisa dipercepat dan tidak perlu menunggu putaran kedua, untuk membuka kesempatan bagi klub mendapatkan dana segar dari penjualan pemain.
Sedang opsi terakhir adalah meminta BLI untuk mengaudit keuangan klub, guna memetakan klub yang mampu dan tidak mampu. "Selanjutnya BLI bersedia memberikan pinjaman lunak kepada klub yang sedang dililit utang dengan masa pelunasan yang fleksibel. Kalau ketiga opsi itu tidak bisa segera diputuskan, kompetisi kita tinggal menunggu waktu," kata Haruna.
Pada kesempatan itu, Haruna Soemitro menambahkan bahwa PSSI Jatim berencana menggelar Semiloka tentang Pembiayaan Sepakbola Indonesia di Surabaya pada 9 September mendatang. Kegiatan itu rencananya akan menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan, di antaranya Depdagri, PSSI, BLI, pengelola klub hingga praktisi bola di tanah air. "Dari Semiloka, diharapkan muncul solusi terbaik untuk memecahkan masalah yang kini dihadapi klub-klub sepakbola di Indonesia," pungkasnya.
. (rak)

Readmore »»

Kamis, 14 Agustus 2008

Catatan Jelang Premier League Inggris

Menggertak dan Mengoyang The Big Four

Sabtu besok Premier League Inggris kembali bergulir, dan penggila sepakbola di dunia termasuk di Tanah Air kembali disibukkan dengan perbincangan tentang kompetisi sepakbola terheboh di dunia ini. Perbincangan menarik lainnya adalah siapa yang bakal menggoyang the big four yang sejak enam tahun terakhir merajai Premier League.

SOAL siapa yang bakal jadi jawara Premier League mungkin sudah bisa ditebak karena juaranya pasti tidak jauh-jauh dari the big four (ManYoo, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool). Menjelang bergulirnya musim kompetisi 2008-2009 banyak orang yang menginginkan peta empat besar itu berubah.
Termasuk juga Kevin Keegan yang menilai Premier League sudah mulai membosankan bila didominasi oleh klub itu-itu saja. Alan Hansen, mantan gelandang Liverpool yang kini jadi komentator di BBC juga menilai demikian, lima tahun ke depan Liga Inggris bakal ditinggal stasiun televisi bila tidak ada klub-klub lain yang bisa bersaing dengan the big four.
Dengan berkembangnya sepakbola Eropa terutama Inggris menjadi sebuah industri baru, finansial memang jadi faktor utama untuk membangun kekuatan klub. Dan selama ini kondisi itu hanya bisa dilakukan the big four meskipun kekuatan finansial itu sendiri belum menjamin sebuah sukses klub.
Lihat saja Chelsea yang sejak lima tahun terakhir membangun kekuatan timnya, namun sukses mereka hanya sebatas liga domestik saja. Lalu bagaimana dengan upaya klub-klub medioker untuk menyaingi the big four? Perhatian kini tertuju kepada Portmouth, Aston Villa, Blackburn Rovers, Everton, Manchester City, dan perhatian utama kini tertuju kepada Tottenham Hotspur.
Tekad pelatih asal Spanyol Juande Ramos untuk menggoyang dominasi the big four sudah dicanangkan. Kondisi itu sebenarnya bertolak belakang dengan keputusan Ramos yang mengizinkan Robbie Keane pergi juga tidak terlalu mempertahankan keinginan Dmitar Berbatov untuk pergi.
Tapi dengan dana 90 juta poundsterling (Rp 1,56 triliun) Ramos mencoba membangun kekuatan baru tanpa Keane. Beberapa pemain bintang sudah dia datangkan termasuk Heurelho Gomez, Giovani Dos Santos, Luka Modric, David Bentley, dan pemain masa depan John Bostock. Tidak tanggung-tanggung, Ramos membongkar total pasukannya dengan menjual 11 pemain.
Dengan metode latihan modern seperti diet makanan dan fitness yang ketat Juande Ramos menyiapkan pasukannya agar benar-benar bisa bersaing dengan the big four. Di luar Spurs ada Newcastle United (NU), tapi pelatih Kevin Keegan tampaknya harus realistis dengan timnya.
Keegan tak banyak melakukan aksi di bursa transfer. Sejauh ini, hanya Danny Guthrie (Liverpool) dan Jonas Gutierrez (Real Mallorca) yang direkrut dan menjual Emre ke Fenerbahce. Artinya Keegan tetap mengandalkan pemain-pemain seperti Mark Viduka, Michael Owen yang kerap dirundung cedera sehinga membuat Obafemi Martins bekerja sendirian sehingga belum cukup bagi NU untuk menggoyang dominasi empat besar Liga Inggris.
Selain Tottenham, tim lain yang paling menjanjikan untuk menggoyang empat besar adalah Everton. The Toffees sendiri sebenarnya pernah menjadi the big four pada beberapa dasawarsa lalu. Namun posisinya kemudian digeser oleh Chelsea.
Faktor manajer David Moyes diyakini menjadi penentu kestabilan perjalanan The Toffees dalam beberapa musim terakhir Liga Premier. Pasalnya, Moyes tak pernah melakukan pembelian pemain yang jor-joran dan berlevel dunia. Maklum, Everton hanyalah klub kelas menengah yang tidak bergelimang dana. Namun Moyes selalu bisa memoles pemain yang ada. Musim lalu, Joleon Lescott dan Phil Jagielka bersinar di lini belakang. Sejumlah pengamat merasa yakin Moyes selalu punya jalan keluar dengan mengoptimalkan para pemain muda berbakat.
Mampukah mereka benar-benar menggoyang dominasi ManYoo, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool? Kita tunggu saja. Yang pasti selama ini konsistensi para penantang itu sering jadi kendala. Artinya mereka selalu gagal bersaing karena tidak bisa menjaga peak performance mereka selama delapan bulan berkompetisi. (*)

Readmore »»

Rabu, 13 Agustus 2008

Perjalanan Mengelilingi Pulau Hainan di China (5)


Kota Sanya merupakan kota terbesar kedua di Pulau Hainan setelah Haikou, dan di bulan November ini kota pantai yang berada di bagian selatan pulau itu mulai ramai dikunjungi wisatawan asing maupun dari China sendiri yang ‘lari’ dari daratan yang mulai disergap hawa dingin. Yang menarik di kota berpenduduk sekitar 150 ribu jiwa itu ternyata ada sebuah kawasan yang dihuni oleh suku Hui yang beragama Islam.

--------------------------------------------------------------------------------
SANYA City memiliki satu andalan pariwisata pantai, yaitu pemandangan yang diberi nama ‘Tianya Haijiau’ atau ‘Tepi Langit’ dan ‘Ujung Laut’, daerah peristirahatan air panas, taman hutan nasional dan lain-lain yang patut dikunjungi. Daerah Pemandangan Tianya Haijiau terletak lebih 20 km sebelah barat kota Sanya. Pada zaman dahulu kala, orang di China mengira tempat ini adalah ujung bumi, maka di sebuah batu raksasa di tepi laut tergores kata-kata "tepi langit" dan "ujung laut".

Yang menarik lagi di kawasan pantai itu terdapat sebuah desa bernama Fenghuang bagian dari distrik Yanglan yang dihuni sekitar 7 ribu orang etnis Hui yang semuanya beragama Islam. Agama Islam masuk ke China sejak 1350 tahun yang lalu, umat muslim di negeri ini sekarang telah mencapai 20,3 juta. Etnis-etnis minoritas China yang beragama Islam adalah etnis Hui, Uigur, Hasak, Kerkez, Uzbek, Tatar, Tajik, Dongxiang, Sala, dan Bao'an. Mereka terutama tersebar di Ning Xia, Qing Hai, Gan Su, Xin Jiang, dan Shan Xi di daerah barat laut dan Yunnan di daerah barat daya, serta He Bei, He Nan, Shan Dong, dan Mongolia Dalam (Inner Mongolia) dan provinsi atau daerah lainnya.

Rakyat etnis Han, Tibet, Mongolia, Dai, dan Bai di Yunan juga ada yang memeluk agama Islam, akan tetapi jumlahnya tidak banyak. Mereka semuanya adalah salah satu anggota dalam keluarga besar Muslim China.

Namun dari seluruh etnis yang disebutkan di atas, etnis Hui adalah salah satu etnis yang warganya kebanyakan memeluk agama Islam yang berkembang di luar Sanya City, kota terbesar kedua di Pulau Hainan setelah ibukota Haikou.

Bagi masyarakat China, Islam sebenarnya secara historis bukanlah sesuatu yang baru. Di Mainland (China daratan), Islam bahkan dipercayai telah berkembang sejak abad pertama hijriyah atau abad ketujuh, dibawa pertama kali oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, Sa'ad ibn Lubayd, yang sering diidentikkan dengan Sa'ad ibn Abi Waqqas.

Lebih dari itu, identitas Sa'ad ibn Lubayd al- Habsyi sendiri tidak diketahui pasti. Terlepas dari kesulitan identifikasi tentang Sa'ad ini, kontak antara Dunia Islam khususnya Arabia,dengan China berjalan cukup intens. Selama 90 tahun masa Dinasti Umaiyyah, tak kurang dari 17 duta muslim muncul di istana China.

Mereka diikuti sekitar 18 duta yang dikirim penguasa Dinasti Abbasiyyah dalam periode 750–798.Kunjungan-kunjungan ini mendorong perkembangan Islam sehingga terbentuklah koloni Ta Shih di Kanfu (Kanton). Selain itu, terdapat koloni muslim yang cukup besar sejak pertengahan abad ke-8 di Pulau Hainan yaitu ‘Tepi Langit dan Ujung Laut’.

Ketika Saya memasuki desa Fenghuang di kawasan distrik Yangla, seorang warga desa itu bernama Zhao Zhiguo langsung mengajak Salat Dhuhur berjamaah dengan beberapa warga desa lainnya, ketika Saya mengaku berasal dari Indonesia dan seorang Muslim. Zhao Zhigao (38) adalah seorang pengusaha yang cukup sukses di Sanya City, sudah dua kali Zhao pergi ke Tanah Suci untuk ibadah haji dan sering bertemu dengan jamaah asal Indonesia ketika di Mekkah dan Madina. Zhao kini mempunyai sebuah perusahaan perjalanan dan sebuah toko yang menjual barang-barang suvenir wisata, seperti mutiara dan benda kristal. Satu tahun yang lalu, ia membuka sebuah restoran masakan laut bertingkat 2 yang dapat menampung hampir seribu orang makan sekaligus di dekat Tianya Haijiao suatu tempat tujuan wisata terkenal di kota Sanya.

Dewasa ini, hampir setiap keluarga etnis Hui di Sanya melakukan bisnis yang berkaitan dengan pariwisata, misalnya menjual mutiara, barang kristal, kulit kerang, barang-barang kesenian giok dan perak serta pakaian wisata, selain itu juga membuka 10 restoran ukuran besar dan 28 hotel keluarga. kerajinan dan kejujuran mereka sangat terpuji di dunia pariwisata, dan oleh karena itu mereka juga menjadi etnis terkaya setempat.

Menurut statistik pemerintah kota Sanya,dewasa ini pendapatan bersih perkapita etnis Hui setiap tahun mencapai sekitar 5000 Yuan Renminbi atau kira-kira USD 625, ini lebih tinggi daripada pendapatan rata-rata setempat. Sekarang kebanyakan keluarga kaum muslim di Sanya mempunyai rumah sendiri dan sekitar 15% keluarga punya mobil.

Desa etnis Hui kota Sanya pulau Hainan itu mempunyai bangunan-bangunan yang bergaya khas Islam. Dan pada masa kini muslim China telah mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan banyaknya mendapat perhatian dan dorongan dari pemerintah sebagaimana dalam Sidang Nasional Partai Komunis China yang telah berlangsung beberapa hari lalu, Presiden Hu Jintao telah menyimpulkan beberapa prestasi perkembangan China selama 20 tahun ini. Tentu saja hal tersebut sangat menggembirakan hati kaum muslim China sekaligus merasa bangga atas poin tersebut. Dalam 20 tahun ini, di bidang agama Islam, pemerintah selalu memegang teguh pada kebijaksanaan kebebasan kepercayaan agama, maka semua muslim di seluruh China merasa sangat puas, karena tidak hanya kehidupan mereka ditingkatkan dengan baik, juga kehidupan agama mereka dijamin oleh negara. (*)

Readmore »»

Rabu, 06 Agustus 2008

Perjalanan Keliling Pulau Hainan China (4)

Dari Pulau Buangan Jadi Taman Angkasa Luar

Terletak di Laut China Selatan antara Provinsi Guangzhou dan Vietnam, Pulau Hainan atau Hainan Dao, merupakan garda depan bagi wilayah Republik Rakyat China di wilayah Selatan. Sempat jadi tempat pembuangan bagi tahanan politik, Pulau Hainan kini menggeliat dan menjadi salah satu tempat andalan China untuk menarik wisatawan asing.

Memiliki luas sekitar 34.000 kilometer persegi dan hamparan pantai sepanjang 300 km, Pulau Hainan tidak hanya memiliki pemandangan pantai yang indah. Seperti Bali, Pulau Hainan juga memiliki daerah pegunungan, cerita rakyat yang melegenda dan beberapa tradisi unik yang menarik.
Bagi sebagian penduduk asli Pulau Hainan, mereka menganggap pulau yang ditempati merupakan ekor dari sebuah naga di mana naga itu merupakan bentuk dari China daratan. Dari sejarahnya Pulau Hainan sempat jadi tempat pembuangan penjahat politik. Para tahanan politik itu akhrinya berbaur dengan etnis Li yang sejak 2000 tahun lalu menjadi penduduk Pulau Hainan.
Bagi kalangan barat, Hainan memang tidak mendapat perhatian karena keberadaannya kalah di bandingkan Makau atau Hongkong. Namun seiring dengan semakin pesatnya perkembangan perekonomian Vietnam, Hainan mulai bersolek. Sejak terpisah dari Provinsi Guangzhou pada 1988, Pemerintah China membagi Provinsi Hainan menjadi dua kota setingkat distrik, enam kota setingkat kabupaten, enam kota otonomi khusus, dan satu kota yang jadi zona ekonomi khusus.
Sebagai pulau tropis, Provinsi Hainan memproklamirkan dirinya sebagai Hawaii Asia, bahkan mereka sesumbar jauh lebih baik dibandingkan Bali, salah satu tujuan wisata andalan Indonesia, meskipun sebenarnya keanyataan di lapangan Bali memiliki banyak keunggulan.
Pemerintah Provinsi Hainan terus menggenjot pembangunan infrastruktur di Haikou City (ibukota) dan Sanya City. Mengenai jumlah penduduk, berdasarkan data tahun 2005 total penduduk Pulau Hainan adalah 8.263.000 jiwa dengan rincian 6.787.000 berasal dari etnis Han atau penduduk asli China, sedangkan sisa merupakan gabungan dari beberapa etnis atau suku termasuk etnis Hui salah satu suku di China yang memeluk agama Islam. Di Pulau Hainan jumlah etnis Hui mencapai 7.800 jiwa di mana mereka sebagian besar tinggal di Sanya City.
Provinsi Hainan adalah sebuah pulau tropis dan kondisi cuacanya sangat cocok untuk pembudidayaan tanaman obat, sejumlah tanaman obat setempat mendapat julukan 'bahan obat-obatan selatan'. Salah satu di antara kota yang gencar melakukan budidaya tanaman obat adalah Kota Wanning di Hainan yang merupakan salah satu basis pembudidayaan tanaman obat di China selatan.
Menurut catatan sejarah, sekitar 3,000 jenis tumbuh-tumbuhan di Hainan dapat dimanfaatkan sebagi obat dan merupakan 40 persen tanaman obat China. Di antaranya tumbuh-tumbuhan yang dapat diekstrak menjadi obat anti kanker terdapat 130 jenis lebih. Tanaman obat di Wanning sangat kaya, dan mengembangkan industri farmasi mempunyai kondisi yang luar biasa baik. Wanning mempunyai sejarah pembudidayaan dan pemanfaatan tanaman obat selama seribu tahun lebih, sedangkan di wilayah Wanning terdapat lebih dari 2,000 bahan obat-obatan. Khususnya pinang, patchouli, amomum longligulare, alpinia oxyphylla dan lainnya, potensi pengembangannya sangat besar.
Pinang mempunyai fungsi mengobati gigi, menyehatkan lambung, mengobati kembung dan busung air serta dibuat menjadi obat peluruh cacing. Pinang setelah diolah juga dapat dijadikan kudapan enak. Pinang kini merupakan tumbuhan ekonomi penting di Hainan dan banyak dibudidayakan. Karena manfaatnya pinang begitu banyak sehingga banyak pabrik farmasi dari luar pulau berbondong-bondong memborong pinang Hainan.
Kedatangan mereka ke Hainan juga berkaitan dengan musim dingin yang sekarang sudah mulai masuk di China daratan. Karenanya selagi mereka berburu bahan obat mereka juga sementara waktu lari dari musim dingin untuk menikmati Pulau Hainan yang sepanjang waktu tidak pernah mengalami musim dingin.
Seiring dengan perkembangan zaman dan waktu Pulau Hainan kini tidak lagi jadi tempat pembuangan tahanan politik. Hainan sudah menjadi salah satu wilayah yang penting bagi China, dan ini ditandai dengan dipilihnya Wenchang, salah satu kota di Hainan menjadi pusat penelitian luar angkasa China.
Menurut Koran local, untuk pembangunan proyek prestisius itu sekitar 6.000 ribu orang akan direlokasi dari wilayah yang akan menjadi pusat peluncuran pesawat luar angkasa China di kawasan Longlou dan Dongjio di Wenchang City. Untuk pembangunan itu Pemerintah Provinsi Hainan menyiapkan tanah 1.200 hektar dan pembangunannya diprediksi bakal selesai pada 2012 nanti.
Selain untuk Pusat Penelitian Luar Angkasa China, di Pulau Hainan juga akan dibangun sebuah Taman Angkasa Luar sebagai tempat wisata untuk menarik wisatawan asing dan domestik. Ini adalah proyek prestisius kedua, karena selama ini Amerika Serikat saja belum memiliki sebuah Taman Angkasa Luar seperti yang akan dibangun di Hainan.
Untuk pembangunan Taman Angkasa Luar itu Pemerintah China telah menyiapkan USD 930 juta atau sekitar Rp 8,5 triliun sedangkan Pemerintah Provinsi Hainan kebagian menyiapkan tanah seluas 450 hektar. Gubernur Provinsi Hainan Luo Baoming melalui penerjemah menjelaskan bahwa proyek-proyek prestisius yang akan dibangun di Hainan merupakan bentuk kepercayaan kepada penduduk Hainan yang tambah tahun semakin bersemangat untuk melepaskan diri dari anggapan sebagai penduduk sebuah wilayah ‘buangan’. China sendiri pada 24 Oktober 2007 lalu sukses meluncurkan roket yang membawa satelit untuk meneliti Bulan, satelit yang diberi nama Chang'e-1 selama beberapa tahun akan bergerak dalam orbit bulan dan melaporkan hasil pengamatannya ke stasiun bumi termasuk di antaranya di Pulau Hainan. (*)

Readmore »»

Perjalanan Keliling Pulau Hainan China (3)


Di Xinglong City Bertemu Putri Perantuan asal Indonesia 


Keberadaan orang Indonesia yang kini terpaksa menetap di China karena alasan politik ketika masa pemerintahan Orde Lama dapat ditemui di Xinglong City yang terletak 150 km di sebelah selatan Haikou, ibukota Provinsi Hainan. Adalah Li Li Qin (22), dara manis asli Xinglong yang ternyata putri perantau asal Pekanbaru, Riau. 
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TANPA sengaja Saya bertemu Li Li Qin, yang kemudian minta dipanggil dengan Haiti, karena menurutnya pengucapan Saya selalu keliru menurut telinganya, di ruang business center Kangle Garden Hotel di Wanning, kawasan pariwisata yang masuk dalam wilayah Xinglong City. 
Senin (4/11/2007) tiba-tiba laptop yang baru Saya beli di Surabaya tidak bisa konek dengan internet, karena keburu harus mengirim berita tim balap sepeda Polygon Sweet Nice (PSN) Surabaya yang berlaga di Tour of Hainan 2007, akhirnya Saya berniat untuk menggunakan komputer plus koneksi internet di business center dengan tarif 20 Yuan per jam atau sekitar Rp 25 ribu.
Ruang business center ternyata ditunggui seorang gadis, begitu melihat Saya dia langsung nerocos dengan bahasa Mandarin yang sama sekali Saya mengerti. Ketika Saya jawab dengan bahasa Inggris dia sempat kaget karena ternyata tamunya bukan orang lokal. Basa-basi sebentar Saya kemudian minta sambungan telepon ke Surabaya. Kali ini giliran Saya yang kaget karena tiba-tiba Haiti ngomong “Saya bisa basa Indonsia”, giliran Saya yang kaget setengah mati. “Gua punya Mama asal Indonsia”, katanya yang membuat Saya lebih kaget lagi. “Gua nama Li Li Qin, mama nama dulu Mariati tapi now jadi Zhang Chang Lian,” tambahnya, dan kata demi kata yang dia ucapkan sudah tidak membuat Saya kaget lagi.
Selanjutnya pembicaraan kami berdua menjadi lebih akrab meskipun Haiti tampak sulit untuk mengucapkan beberapa kata yang akhirnya diterjemahkan ke bahasa Inggris. Menurut Haiti, Mariati berasal dari Riau. “Mama asal Riau Sumantera dan datang ke Hainan tahun 1960,” lanjut Haiti. 
Cerita Haiti, kala itu Mariati yang masih anak-anak dan yatim piatu diajak kakaknya yang bersuamikan orang China Medan untuk merantau ke China. Keberangkatan ke China itu buah dari ketertarikan propaganda Mao Zedong yang akan memberikan tanah untuk digarap atau pekerjaan bagi keturunan perantau yang tinggal di luar negeri termasuk Indonesia. Mereka memang diberi tanah di Pulau Hainan yang kala itu ternyata jadi tempat pembuangan bagi orang yang jadi lawan Partai Komunis China (PKC), untuk membuka lahan perkebunan yang sekarang bernama Hua Qiao Nang Chang di Wanning, Xinglong City yang kemudian dikenal sebagai perkebunan penghasil kopi, karet, dan beberapa tanaman tropis lainnya hingga sekarang ini. 
Menurut Haiti, pada mula datang ke Xinglong, mama, paman dan bibinya tidak sendirian, ada sekitar 100 orang lainnya juga dari Sumatera mulai bekerja untuk membuka perkebunan itu. Menurut cerita yang dia dengar dari mamanya 50 tahun lalu, di Xinglong hanya terlihat beberapa gubuk dan jalan setapak di padang lalang. Begitu menyebut Xinglong, orang akan terbayang akan tempat yang sering muncul perampok dan berjangkit penyakit tersebar. 
Sejalan dengan mendalamnya reformasi, China mulai serius menggarap perkebunan di Xinglong, sehingga industri karet Xinglong tidak lagi memiliki keunggulan. Selain itu, Perusahaan Pertanian Xinglong tepat pada waktunya mengadakan restrukturisasi dan juga terjun ke industri pariwisata dengan pertanian tumbuhan tropis sebagai dasar. Industri pariwisata telah membawa perubahan besar pada penghidupan para bekas perantau China itu. Kini di Xinglong gedung-gedung berdiri, para bekas perantau China termasuk Zhang Chang Lian yang kini sudah pensiun ke mana-mana naik mobil Haima (Hainan Mazda) dan tinggal di rumah bertingkat bersama suaminya, dan Haiti.
“Hidup kami sudah baik, kakak gua Li Li Ying kerja di Hongkong, Papa nama Li Sem Im asal Fujian juga hidup enak,” terang Haiti ketika Saya bertanya apakah papanya juga berasal dari Indonesia dan apakah juga dia punya saudara?.
Sayang karena keterbatasan waktu tinggal Xinglong, Saya hanya bisa menggali cerita tentang Mariati yang kini jadi Zhang Chang Lian lewat anaknya Li Li Qin atau Haiti. Penghidupan yang semakin baik ini tidak membuat Zhang Chang Lian melupakan kampung halamannya di Indonesia. 
Menurut Haiti, dua tahun lalu mereka sempat pulang ke Indonesia meskipun sudah lama berpisah hubungannya dengan sanak keluarga dan sahabat di Riau masih akrab, terutama bagi Zhang Chang Lian yang ingin bernostalgia dan menengok kubur orang tuanya. 
Menjawab pertanyaan apakah ingin tinggal di Indonesia, menurut Haiti, karena sudah lama tinggal di Xinglong,Mamanya atau Zhang Chang Lian pilih menetap di Xinglong. “Ke Indonsia untuk bermain-main boleh, tapi tinggal lama-lama sudah tidak boleh, kasian papa,” kata Haiti. 
Menurut Haiti, Mariati alias Zhang Chang Lian sebelum meninggal masih ingin sekali lagi mengunjungi Indonesia terutama Riau, dan itu akan dia lakukan pada Januari 2008 nanti bersama Li Sem In, Li Li Qin, dan Li Li Ying. (*)
 

Readmore »»

Catatan Perjalanan Keliling Pulau Hainan China (2)




Mengunjungi Gunung Si Kera Sakti (Sun Go Kong)


Salah satu kota yang jadi tempat finish dari lomba balap sepeda Tour of Hainan 2007 adalah Wuzhishan City. Sebuah kota di bagian tengah Pulau Hainan yang berada di lereng Wuzhi Shan (Gunung Wuzhi). Gunung Wuzhi sendiri jadi simbol dari Pulau Hainan karena gunung yang memiliki ketinggian 1.867 meter merupakan salah satu di antara lima gunung terkenal di China.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
SELAIN memiliki pemandangan yang indah di mana Gunung Wuzhi masuk dalam daftar International Tourism Organization sebagai kawasan wisata terbaik bila ingin menyaksikan pemandangan kawasan rain forest yang masih perawan di dunia, Wuzhi Shan (yang dalam bahasa China berarti Gunung Lima Jari) memiliki legenda yang terkenal seantero dunia.
Wuzhishan City dengan ibukota Chongshan Town berpenduduk sekitar 110.000 jiwa sebagian berasal dari etnis Li dan Miao. Etnis Li merupakan penduduk asli Pulau Hainan yang menurut catatan sejarah sudah 3000 tahun menghuni Pulau Hainan. (Etnis Li dan Miao adalah suku minoritas di China, mayoritas penduduk China berasal dari etnis Han. Suku minoritas lainnya adalah Hui yang beragama Islam,red)
Bagi penggemar cerita klasik China, Shi You Ji (Perjalanan ke Barat) dengan tokoh sentralnya Si Kera Sakti Sun Go Kong, Gunung Wuzhi sudah tidak asing lagi. Novel Shi You Ji merupakan karya pujangga besar China Wu Cheng-en pada masa Dinasti Ming yang kemudian popular selama berabad-abad lamanya baik di dalam maupun luar China termasuk di Indonesia, di mana beberapa waktu lalu ada sebuah stasiun televisi swasta yang menayangkan film-nya.
Sun Go Kong di dalam novel yang kemudian dituangkan dalam film diriwayatkan pada umur 320 tahun ia menuju Gunung Hua Gou menjadi dewa dengan gelar Qi Tian Da Sheng. 180 tahun kemudian karena kerap membangkang ia dihukum ditimpa di bawah Gunung Wuzhi selama 500 tahun. Agar bisa bebas dia kemudian berguru kepada seorang pendeta Buddha yang bernama Xuan Zhang atau Tan San-zhang atau ada yang menyebut Tong Sam Cong. Setelah bebas dari timpahan Gunung Wuzhi, Sun Go Kong kemudian mendapat perintah untuk mengawal Pendeta Xuan Zhan itu menuju ke Barat (India) untuk mengambil kitab suci.
Seperti halnya di Indonesia, yaitu cerita Ramayana dengan tokohnya si Kera Sakti Hanoman, legenda Kera Sakti Sun Go Kong merupakan perpaduan antara kepercayaan, cerita rakyat dan kreasi daripada penulisnya sendiri, Wu Cheng-en.
Ada orang yang menyatakan bahwa Sun Go Kong adalah tokoh nyata yang pernah hidup di dunia dengan ditemukannya makam Sun Go Kong. Makam dengan nama Sun Go Kong memang ditemukan di Kabupaten Shunchang, Provinsi Fujian, diperkirakan berasal dari zaman Ming, sesuai dengan masa ditulisnya novel Shi You Ji (Perjalanan ke Barat). Namun sebagian besar orang menganggap Kera Sakti hanya sebuah tokoh mitos dan legenda yang dipopulerkan oleh Wu Cheng-en. Sun Go Kong dikategorikan sebagai dewa kategori ke-4, yakni dewa-dewi yang berasal dari tokoh legendaris.
Yang menarik meskipun cerita Shi You Ji dan Si Kera Sakti Sun Go Kong begitu popular di dunia dan Indonesia, tidak demikian dengan etnis Li dan Miao, penduduk di Wuzhishan City. Mereka justru tertawa ketika ditanya soal Shi You Ji, Pendetan Xuan, Gunung Wuzhi dan Sun Go Kong.
Sebagai penduduk asli Wuzhi mereka tidak pernah mendengar cerita tentang Shi You Ji apalagi Pendeta Xuan, kalau Sun Go Kong memang pernah mereka dengar tapi bukan seekor kera sakti melainkan seorang penyair pada masa lalu yang banyak menciptakan lagu dan tarian yang sampai sekarang sering dimainkan penduduk Wuzhishan City terutama dari kalangan etnis Miao.
Song Feng Shan, mahasiswa Sastra Inggris Hainan University yang jadi guide selama di Pulau Hainan pun heran dan kaget ketika Saya ngomong soal Shi You Ji dan Kera Sakti Sun Go Kong sebatas pengetahuan yang Saya dapatkan dari film di televisi. “Kami yang di Hainan dan mungkin sebagian besar penduduk Wuzhishan tidak kenal cerita itu,” katanya. Menurut Song yang lebih suka dipanggil Todd, penduduk Wuzhishan City mungkin lebih bangga lagi kalau kota mereka sangat popular di dunia karena menjadi setting sebuah novel atau cerita klasik yang terkenal sampai berabad-abad lamnya. Karena selama ini mereka membanggakan Gunung Wuzhi sebagai gunung terindah di China dan penghasil Green Tea yang enak seantero China.
Itulah menariknya China, dengan semua kemajuan di segala bidang yang sudah mereka raih tapi untuk urusan yang paling sensitif bagi mereka yaitu agama, mereka masih sangat membatasi. Meskipun soal agama di China sekarang ini lebih bebas artinya untuk beribadah baik itu yang menganut Buddha, Islam, Kristen dan Tao jauh lebih bebas tapi untuk urusan pengajaran Pemerintah China mungkin masih melakukan pembatasan. Legenda soal Pendeta Xuan Zhang dan Sun Go Kong yang berisi kebaikan ajaran Buddha tidak perlu digali, penduduk Wuzhishan City sebagian besar tidak beragama termasuk Todd yang mengaku lebih percaya kepada dirinya sendiri di bandingkan Tuhan apalagi agama. Soal ini, semoga saja Saya yang salah. (*)

Readmore »»

Selasa, 05 Agustus 2008

Catatan Perjalanan Keliling Pulau Hainan China (1)

ANTARA HAWAII-NYA ASIA DAN PULAU BUJANGAN

SELAMA 10 hari (1-11 November 2007) keliling Pulau Hainan di China Selatan banyak catatan menarik yang didapat, Pulau Hainan yang dulunya berfungsi sebagai Pulau Buru bila di Indonesia kini menjadi salah satu provinsi yang maju di negara Republik Rakyat China.

---------------------------------------------------------------------------------------------------
Meskipun Pemerintah China sangat ketat menerapkan program Keluarga Berencana (KB), diprediksi Negeri Tirai Bambu itu akan mengalami krisis kependudukan. Krisisnya tergolok unik, China diprediksi menjadi negara yang dipenuhi pria bujangan yang jumlahnya mencapai 40 juta orang pada 2020 mendatang. 
Banyaknya jumlah pria itu berkaitan dengan suksesnya program KB di China plus efek dari anggapan masyarakat China yang kurang menerima bila hanya mempunyai anak perempuan. Akibatnya sudah jelas, kalau di Indonesia jumlah kaum wanita lebih banyak di bandingkan pria, tidak demikian di China.
Dari seluruh kawasan di Republik China perbandingan jumlah wanita dan pria yang sangat mencolok ada di Pulau Hainan. Sebuah pulau terbesar kedua di China setelah Taiwan (Pulau Formosa), pulau seluas sekitar 34.000 kilometer persegi yang terletak di sebelah selatan daratan China itu menurut data statistik (Oktober 2005) dihuni 8.263.100 jiwa. Sebagian besar penduduk Pulau Hainan adalah pria yang belum menikah karena mereka sulit menemukan wanita di sekitar mereka, sementara mereka tidak ingin untuk meninggalkan Pulau Hainan untuk merantau ke daratan. Kondisi ini tentu berbeda dengan Pulau Bawean yang disebut sebagai Pulau Wanita, karena penduduk laki-lakinya banyak yang merantau ke Negeri Jiran.
Kalau toh mereka sudah menikah bila belum mendapatkan anak laki-laki, maka istri mereka diminta untuk hamil lagi sampai melahirkan anak laki-laki. Karena itulah rasio kelahiran bayi laki-laki-perempuan di Pulau Hainan menjadi sangat tinggi. Menurut China fact figure, rasio kelahiran di Pulau Hainan adalah 100 bayi perempuan lahir setiap 135 kelahiran bayi laki-laki.  
Penduduk Pulau Hainan ternyata masih memiliki anggapan bahwa memiliki anak laki-laki lebih baik di bandingkan anak perempuan. Karena mereka bisa diajak bekerja dan paling utama adalah meneruskan kelestarian marga.
“Suami Saya ingin banyak anak laki-laki. Anak pertama kami sudah laki dan sekarang Saya hamil lagi. Kalau lahir perempuan maka Saya harus bersiap untuk hamil anak ketiga lagi,” ungkap A Jun (22), penjaga toko suvenir yang ditemui Radar Surabaya di desa Pingling, kawasan pinggiran kota Hakiou City, ibukota Provinsi Hainan. 
Menurut A Jun meskipun sekarang ini sudah banyak pria China berpikiran maju yaitu menerima apakah bayinya lahir perempuan atau laki. Tapi sebagai istri biasanya mereka sangat tertekan bila tidak bisa melahirkan anak laki-laki. Mereka tidak peduli dengan denda yang diterapkan pemerintah bila melahirkan anak ketiga.
“Di desa kami anak laki-laki adalah harta karun, para suami kebanyakan tidak begitu gembira bila mempunyai anak laki-laki,” tambah A Jun. “Masyarakat sini masih percaya dengan keberadaan anak laki-laki karena mereka menganggap anak laki yang bakal merawat mereka saat menjadi tua,” tambah Hua Zhang, rekan A Jun.
Sejak 1980 Pemerintah China menerapkan program KB dengan slogan “One Child”, program ini sempat mendapat tentangan dari masyarakat tradisional China yang menganggap keluarga China harus terus menambah anak bila belum punya anak laki-laki.
Karena itu pada 1984, “One Child” diganti dengan “One and a half Child”, artinya bila keluarga memiliki anak pertama laki-laki maka mereka harus berhenti untuk punya anak lagi. Bila anak pertama mereka perempuan, maka keluarga itu diberi kesempatan untuk melahirkan satu kali lagi. 
Menurut Zhai Zhenwu, salah seorang pejabat kota Hakiou yang bila di Surabaya setingkat kepala dinas, masyarakat Pulau Hainan masih punya anggapan itu. Karena itulah perbandingan kelahiran anak laki-perempuan sangat njomplang.  
Akibatnya, sekarang ini di Pulau Hainan jumlah orang laki-laki lebih banyak di bandingkan wanita. Bila ditarik ke belakang lagi yaitu saat program One Child dimulai 27 tahun lalu, rata-rata usia mereka sudah mencapai batas usia sosial masyarakat China untuk mencari istri. Dan inilah yang jadi masalah karena kaum lelaki kesulitan untuk mencari istri, sementara mereka tidak mau merantau ke luar Pulau Hainan. Jadilah sekarang ini para bujangan menumpuk di Pulau Hainan. Dan menurut penelitian Wenchang University bila ini terus terjadi di Hainan dan seluruh China, maka pada 2020 mendatang ada sekitar 40 juta kaum pria yang tetap membujang karena kesulitan mencari istri, di mana dari 40 juta itu sekitar 3 persennya ada di Pulau Hainan, sebuah pulau tropis yang sedang digarap Pemerintah China menjadi Hawaii-nya Asia. (*/bersambung)

Readmore »»

Inspirationa Quotation

"The big secret in life is that there is no big secret. Whatever your goal, you can get there if you're willing to work".

(Oprah Winfrey, American TV host, media mogul, and philanthropist)

kartun united





FIrman Allah SWT

"Innal hasanaat tushrifna sayyiaat" (Sesungguhnya kebaikan akan mengalahkan kejahatan) - (Hud:114).

  © Blogger template Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP