Kamis, 29 Oktober 2009

Gaji PM Lee, Presiden SBY, Presiden Arroyo


Singapura dikenal sebagai salah satu negara yang memberikan gaji tertinggi pada pemimpin negaranya. Perdana Menteri Lee Hsien Loong menerima gaji sekitar Sin$ 3,04 juta pada tahun ini. Itu sekitar Rp 20 miliar selama setahun atau Rp 1,7 miliar per bulan.
Pemerintah Singapura beralasan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, pejabat atau pegawai pemerintah memang harus mendapatkan gaji yang menarik. Gaji seorang menteri di Singapura sebesar Sin$ 1,9 juta. Itu setara dengan Rp 13 miliar selama setahun atau Rp 1,1 miliar per bulan.
Partai Gerakan Rakyat yang mendominasi parlemen Singapura juga mendukung gaji tinggi pejabat dan pegawai negeri Singapura untuk menarik karyawan terbaik, sekaligus mencegah terjadinya korupsi.
Namun demikian, gaji yang diterima PM Lee pada 2009 sesungguhnya sudah diturunkan di bandingkan yang diterima 2008. Seperti dikutib Bloomberg, pada 28 November 2008, PM Lee pernah mengungkapkan bahwa gaji PM Singapura pada 2009 diturunkan 19 persen menyusul krisis finansial global menjadi Sin$ 3,04 juta pada 2009.
Dengan gaji sebesar Rp 1,7 miliar per bulan yang diterima Lee, gaji SBY cuma sepersepuluhnya.
Bagaimana jika dibandingkan dengan gaji yang diterima oleh Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo?
Ternyata, gaji presiden Indonesia jauh lebih tinggi. Seperti dilaporkan oleh AFP dan Philstar.com salah satu media terbitan Filipina pada September 2009 lalu, gaji Arroyo per bulannya sekitar 69,9 ribu Peso. Itu hanya sebesar Rp 14 juta rupiah per bulan, angka yang sangat mengejutkan bagi seorang presiden.
Kedua media itu memang tidak menjelaskan apakah gaji yang diterima oleh Arroyo ini hanya gaji pokok atau sudah termasuk berbagai jenis tunjangan seperti diterima oleh SBY. Jika angka itu dipakai sebagai acuan, gaji SBY tentunya sepuluh kali lipat lebih besar dibandingkan gaji yang diterima Arroyo. (*)

Readmore »»

Jumat, 23 Oktober 2009

Melepas Kepala, Memotong Kaki

JAKARTA - Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens menilai ada rencana tersembunyi yang berbahaya terkait pemilihan orang-orang yang kontroversial dalam kabinet 2009-2014. Rencana itu menurut Boni, bisa terkait dengan pencitraan SBY setelah 2014.
"Nampaknya SBY memilih orang-orang yang tidak kredibel atau ada yang kredibel namun ditempatkan di tempat yang sama sekali bukan bidangnya itu bertujuan agar dirinya tetap menjadi yang terbaik di antara bawahannya," papar Boni di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/10) .
Dengan begitu, sambung dia, maka pada 2014 nanti ada opini yang akan dikembangkan bahwa tidak ada anak bangsa yang lebih baik daripada SBY. "Kepemimpinannya juga harus dilanjutkan pasca 2014 melalui amandemen kelima UUD 45," ujar Boni.
Boni mencontohkan, ada tiga orang dari parpol dalam pemilu lalu yang gagal menjadi anggota DPR dan DPD. "Orang-orang yang tidak diinginkan rakyat ini diangkatnya menjadi menteri," kata dia.
SBY, imbuh dia, tahu persis bahwa dengan memiliki bawahan-bawahan berkemampuan
standar, maka dirinya saja yang bisa eksis dan dihormati sebagai pemimpin yang
terbaik.
"Tengok saja ada Patrialis Akbar yang gagal menjadi anggota DPD, kemudian diplot menjadi menkum HAM. Terus ada Agung Laksono yang diangkat menjadi Menko Kesra. Ini kan aneh, orang yang gak disukai oleh rakyat disuruh ngurusin rakyat. Terus ada juga Wasekjen PKB, Helmy Faishal yang juga tidak terpilih pada pemilu lalu dan tidak jelas track recordnya, juga diangkat jadi menteri," tambah Boni.
SBY kelihatannya tahu persis peta kader-kader potensial dari partai pendukung, sehingga hanya orang-orang "kacangan" yang diambil oleh SBY dan bukan kader terbaik partai. Boni pun menyayangkan sikap para petinggi partai yang tidak menyadari hal ini dan menjadi pion yang dimainkan tanpa sadar.
"Lihat saja ada banyak nama di tubuh PKS yang lebih memiliki kapasitas sebagai menteri dengan latar belakang pendidikan yang tinggi serta dari kalangan generasi muda, tapi ini tidak dilirik kan oleh SBY. SBY justru mengambil yang tua-tua karena yang tua-tua ini tidak akan menjadi saingannya kelak. Itu
baru PKS, belum lagi dengan PKB, PAN, PPP serta Golkar yang terakhir. Seluruh kader yang diambil oleh SBY bukanlah kader terbaik," imbuhnya. Di kalangan internal PD atau para pendukung SBY pun sama. SBY menganggap kader terbaik dari Partai Demokrat akan berbahaya dan mengalahkan SBY jika diberi pos yang strategis.
"Contohnya adalah Andi Malarangeng yang ditempatkan menjadi Menteri Pemuda dan Olah Raga. SBY tahu dia harus memberi jatah bagi Andi, namun jatah itu janganlah posisi yang bisa membuatnya bersinar. Maka diletakkan lah Andi di Menpora, jadi hutangnya pada Andi lunas, sekaligus meredupkan sinar Andi. Kalau SBY memang mau menjadikan Andi salah satu tokoh, kan mestinya dia ditempatkan
di posisi yang lebih pas, sebagai Mensesneg ataupun Sekab karena dia juga sudah berpengalaman di sana," tegasnya.
Nasib serupa juga menimpa kedua adik Andi Mallarangeng. SBY membuat mereka seperti tokoh-tokoh politik yang dibenci rakyat, sehingga mereka yang dikenal sebagai pengkhianat ulung semakin dibenci oleh rakyat dan tidak mungkin bisa berkiprah jika tidak berada dibawah ketiak SBY.
SBY juga cerdas dalam berstrategi untuk menempatkan orang-orang tua di sekitarnya. "Dia jadikan Djoko Suyanto menjadi Menko Polhukam. Dia tahu nasib dan popularitas Djoko tidak akan jauh berbeda dengan Widodo AS yang redup begitu selesai menjabat. Jadi tidak mungkin Djoko kemudian menjadi saingannya kelak. Begitu juga Hatta Rajasa yang orang teknis. Jika dia ditempatkan di
bidang teknis tentunya dia akan berkibar juga. Namun dia justru ditempatkan sebagai Menko Perekonomian, di mana dia tidak bisa bekerja maksimal," paparnya.
Boni pun berani bertaruh, mantan ketua dewan pakar tim sukses SBY-Boediono yang juga pengamat politik yang cemerlang Bima Arya Sugiarto tidak akan mendapatkan porsi apapun dalam kabinet mendatang.
"Banyak orang mengira bahwa Bima akan ditempatkan menjadi juru bicara presiden karena penampilannya yang menarik, cerdas, lulusan luar negeri, dan santun dalam berbicara, tapi saya bertaruh justru karena kelebihan-kelebihan nya itu Bima tidak akan mendapatkan posisi itu.
Jika Bima ditempatkan di posisi itu, maka akan berkibar kariernya dan itu yang
tidak diingikan oleh SBY," jelasnya. Analisa lainnya menurut Boni, juga bisa dilihat dari dukungan kepada orang-orang yang menjadi ketua lembaga tinggi Negara seperti MPR, DPD, dan
bahkan pada Partai Golkar. "MPR kita tahu TK melakukan blunder ketika menjadi ketua MPR, ini diketahui persis oleh SBY dan TK pun kemudian menjadi bulan-bulanan. Demikian juga dengan ketua DPD yang tidak akan bersinar dan biasa-biasa saja," kata dia.
Sementara untuk Golkar, SBY lebih mendukung Aburizal Bakrie yang bermasalah dengan Lapindo. Jadi ini memang strategi yang sangat cerdas dengan mengunci semua simpul yang bisa menurunkan popularitasnya.
Jika SBY tidak mungkin lagi berkiprah pada 2014 karena mungkin kuatnya penolakan untuk mengamandemen UUD terutama yang terkait masa jabatan presiden, maka bisa jadi pula hal kemudian bisa dilimpahkan bagi keuntungan karier politik kedua putranya.
"Yah kalau diri sendiri tidak bisa, paling tidak hal itu akan berguna bagi kedua anaknya. SBY tentunya tidak menginginkan ada anak muda yang cerdas dan bersinar berada dalam pemerintahannya saat ini karena jika mereka dimasukkan maka nama mereka tentunya akan sangat popular dan justru kontraproduktif dan berdampak jelek bagi karier politik kedua putranya itu kelak. SBY tentunya menginginkan minimal salah satu putranya dapat mengikuti jejaknya kelak," tandasnya. (*)
.

Readmore »»

Sabtu, 10 Oktober 2009

Susunan Pengurus Partai Golkar 2009-2014

Tim formatur Partai Golkar telah menetapkan struktur kepengurusan Partai Golkar periode 2009-2014. Nama-nama pengurus dibacakan oleh pimpinan sidang Munas VIII Partai Golkar Fadel Muhammad di Hotel Labersa, Pekanbaru, Riau, Kamis (8/10).
Menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai adalah Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung. Mengenai anggota Dewan Pertimbangan Partai akan ditentukan kemudian.



Berikut susunan pengurus Partai Golkar periode 2009-2014:

Ketua Dewan Pertimbangan: Akbar Tandjung
Ketua Umum: Aburizal Bakrie
Wakil Ketua Umum: HR Agung Laksono
Wakil Ketua Umum: Theo L Sambuaga
Ketua Bidang Kaderisasai: Hafiz Zawawi
Ketua Bidang Organisasi dan Daerah: Mahyudin
Ketua Bidang Hubungan Eksekutif dan Yudikatif: HM Rusli Zainal
Ketua Bidang Hubungan Legislatif dan Lembaga Politik: Priyo Budi Santoso
Ketua Bidang Informasi dan Penggalangan Opini: Fuad Mansyur
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sumatera: Andi Ahmad Dara
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa, Bali, NTB, dan NTT: Syarif Cicip Sutarjo
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Maluku dan Papua: Fredi Latumahina
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Kalimantan: Ahmadi Nur Supit
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Sulawesi: Fachri Andi Leluasa
Ketua Bidang Perempuan: Ratu Atut Chosyiah
Ketua Bidang Pemuda: Yorrys Raweyay
Ketua Bidang Pekerja, Tani, dan Nelayan: Yamin Tawari
Ketua Bidang Usaha dan Koperasi: Firman Subagyo
Ketua Bidang Keagamaan dan Kebudayaan: Hajriyanto Tohari
Ketua Bidang Kemahasiswaan dan LSM: Fadel Muhammad
Ketua Bidang Kerja Sama Internasional: Iris Indira Munti
Ketua Bidang Pemikiran dan Kajian Kebijakan: Rizal Mallarangeng
Ketua Bidang Pendidikan: Indra Bambang Utoyo
Ketua Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup: Ade Komarudin
Ketau Bidang Penanganan Kerawanan Sosial: Ponco Sutowo
Ketua Bidang Hukum dan HAM: Muladi
Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat: Agus Gumiwang Kartasasmita

Sekjen: Idrus Marham
Wasekjen Riki Rahmadi
Wasekjen Harry Azhar Aziz
Wasekjen Musfihin Dahlan
Wasekjen Muhidin
Wasekjen Ahmad Dolly Kurnia
Wasekjen Titiek Soeharto
Wasekjen Mujib Rahmad
Wasekjen Nurul Arifin
Wasekjen Happi Bone Zulkarnain
Wasekjen Hasanuddin Mochdar
Wasekjen I Made Sumarjaya Linggih
Wasekjen Emmanuel Blegur
Wasekjen Oktaviano
Wasekjen Leo Nababan
Wasekjen Roem Kono

Bendara Umum: Setya Novanto
Wakil Bendahara Umum: Airlangga Hartarto
Wakil Bendahara Umum: Erwin Aksa
Wakil Bendahara Umum: Hariara Tambunan
Wakil Bendahara Umum: Suharsoyo
Wakil Bendahara Umum: Ridwan Mukti
Wakil Bendahara Umum: Bobby Suhardiman
Wakil Bendahara Umum: Melchias Mekeng
Wakil Bendahara Umum: Tri Hanurita Sudwikatmono
Wakil Bendahara Umum: Mustoko Weni
Wakil Bendahara Umum: Bambang Atmanto Wiyogo
Wakil Bendahara Umum: Watty Amir
Wakil Bendahara Umum: Hamzah Sangaji
Wakil Bendahara Umum: Rahman Akil

Readmore »»

Kamis, 30 Juli 2009

Loyalitas Membuat Schumi Kembali




Legenda balap mobil Formula 1 Michael Schumacher menyatakan keputusannya kembali berlaga di F1 didasari loyalitasnya kepada Ferrari. Schumi menegaskan ia siap menghadapi tantangan baru. Kamis (30/7) dinihari WIB, Ferrari menunjuk Schumacher sebagai pengganti Felipe Massa yang cedera di kualifikasi GP Hongaria akhir pekan lalu.
Pembalap yang akrab disapa Schumi ini pensiun dari perlombaan jet darat pada tahun 2006. Posisi terakhir pria Jerman berusia 40 tahun itu adalah penasihat teknik Ferrari. "Saya mengakui, betul bahwa masa-masa saya di F1 sudah tertutup sepenuhnya sejak lama. Tapi merupakan kenyataan pula bahwa karena kesetiaan saya pada tim, saya tidak bisa mengelak dari situasi yang kurang baik ini," jelasnya merujuk pada kecelakaan yang dialami Massa.
Schumacher akan berlaga di sisa balapan musim ini. Sebagai kompetitor, dia sangat menantikan tantangan yang akan datang. Tiga tahun tak lagi menjalani balapan kompetitif, ketajaman dan insting balap Michael Schumacher mungkin belum berkurang. Yang dikhawatirkan dari orang Jerman itu adalah kondisi fisiknya.
Schumacher sesungguhnya bisa dibilang beruntung karena memutuskan comeback ke F1 saat kompetisi akan memasuki libur musim panas. Setelah balapan di Hungaroring akhir pekan kemarin, race selanjutnya baru akan digelar pada 23 Agustus mendatang di Valencia.
Dengan kata lain, Schumi punya waktu sekitar sebulan untuk bisa mengembalikan kondisi fisiknya. Waktu yang tak bisa dibilang panjang mengingat balapan F1 butuh ketahanan tubuh yang tinggi. Demikian diberitakan Telegraph.
Schumi harusnya juga ingat kalau Januari lalu dia sudah menginjak usia 40 tahun. Umur yang tak lagi muda untuk seorang atlet, apalagi pembalap mobil jet darat. Sudah 17 bulan Schummi tidak mengendari F1 dalam perlombaan resmi. Secara keseluruhan, pembalap yang mulai membela Ferrari sejak 1996 itu mungkin masih dalam kondisi fit, tapi dia mungkin kehilangan daya tahan yang tinggi pada bahu dan leher yang sangat diperlukan pembalap saat menikung, di mana tekanan yang diterima bisa mencapai 4G.
Adanya pembatasan ujicoba di antara seri akan menghambat usaha Schumacher beradaptasi dengan F60 makin sulit. Apalagi balapan pertama Schumacher justru di Valencia, sirkuit yang sama sekali tak dikenalinya.
"Saya meragukan dia (Schumacher) akan melakukan itu. Dia dalam kondisi super fit saat masih membalap dan harus kembali ke kondisi yang sama (saat comeback). Bersiap membalap tanpa melakukan percobaan akan tidak mungkin," sahut Bernie Ecclestone yang meragukan Schumi bakal kembali karena alasan kesiapan kondisi fisik.
Layak ditunggu bagaimana Schumi akan berhadapan dengan masalah kesiapan fisik tersebut. Namun yang jelas tekanan dalam bentuk apapun justru akan membuat mantan pembalap Benetton dan Jordan itu menyerah.
Enam tahun lalu saat menjalani awal musim terberatnya, gagal menang di tiga seri perdana tahun 2003, Schumi sempat dihadapkan pada kenyataan pahit setelah ibunya meninggal dunia. Namun, di hari yang sama ibunya tutup usia dia malah mampu meraih kemenangan pertama di musim tersebut dalam balapan yang digelar di Italia. Begitulah cara Schumi menghadapi tantangan. Bagaimana dengan kali ini?
Tujuh gelar juara dunia, 91 kemenangan, 154 podium, 68 pole position dan 76 kali fastest lap. Michael Schumacher punya raihan luar biasa yang akan sulit dipecahkan orang lain dan sekaligus menempatkannya sebagai pembalap terbaik yang pernah ada di balapan jet darat, pada 100 tahun ini atau mungkin 100 tahun ke depan.
Di satu sisi, kembalinya Schumi bisa jadi tepat untuk menyelamatkan F1. Balapan mobil yang satu ini belakangan disebut-sebut mulai kehilangan daya tarik lantaran lebih sering dihiasi perseteruan politis dan beragam masalah serupa  yang justru tak ada kaitannya dengan dunia balap.

Melakukan comeback oleh seorang juara dunia seharusnya sudah melalui proses pemikiran yang panjang. Apalagi saat pensiun di tahun 2006 lalu, pembalap Jerman itu melakukannya di saat yang tepat: ketika dominasinya mulai diusik pemuda bernama Fernando Alonso.
Schumacher bisa jadi mempertaruhkan kisah suksesnya yang luar biasa saat memutuskan kembali memperkuat Ferrari. Tak banyak yang bisa didapat Schumi di tujuh balapan tersisa musim ini. Apalagi performa "Kuda Jingkrak"juga jauh dari memuaskan.
Untuk urusan comeback di dunia F1 sebenarnya bukan hal yang baru. Setelah lima tahun pensiun, Mika Hakkinen cuma bisa berada di posisi paling bawah saat mengikuti ujicoba Barcelona tahun 2006 lalu. Padahal mantan juara dunia yang disebut Schumi sebagai lawan terbesarnya itu sempat melahap 80 putaran.
Kondisi serupa dialami Lance Armstrong, sang jawara balap sepeda pemegang tujuh titel juara Tour de France. Armstrong cuma bisa duduk di posisi tiga di tahun pertama setelah memutuskan comeback, pembalap sepeda asal Amerika Serikat itu sebelumnya sempat pensiun empat tahun.
"Tapi merupakan kenyataan pula bahwa karena kesetiaan saya pada tim, saya tidak bisa mengelak dari situasi yang kurang baik ini," Schumi menjawab pertanyaan besar seputar keputusan comeback yang dibuat seperti diberitakan Telegraph.
Dengan Ferrari yang sudah memilih fokus ke pengembangan mobil musim depan, Schumacher tak bisa berharap banyak bakal bisa menambah jumlah kemenangannya. Yang mungkin dia bisa lalukan adalah menjaga Ferrari berada tetap di papan atas klasemen dan membantu pengembangan mobil 2010.
Di sisi lain Schumi akan menunjukkan bahwa seorang legenda yang sudah mendapat semua yang diinginkan para pembalap, demi tim yang pernah membesarkan namanya dia akan berbuat apa saja. Sebuah teladan yang patut dicontoh untuk menunjukkan sebuah Loyalitas. (*)


* Lahir pada 3 Januari 1969 di Huerth-Hermuelheim, Jerman

* Schumacher melakukan debutnya di F1 bersama tim Jordan di GP Belgia tahun 1991. Dia turun membalap sebagai pengganti Bertrand Gachot, yang tak bisa tampil karena masuk bui.

* Kehebatan Schumacher terbukti setelah dia finis di posisi lima pada balapan keduanya yang digelar di Italia.

* Meksiko menjadi negara pertama di mana Schumacher meraih podium pada tahun 1992. Satu seri berselang, di GP Belgia, kemenangan pertama  berhasil di raih.

* GP Monako 1994 menjadi pole position pertama Schumi.

* Di tahun yang sama, Schumi memenangi gelar juara dunia pertamanya bersama Tim Benetton.

* Enam gelar juara dunia lainnya didapat Schumi tahun 1995 (masih bersama Benetton), dan 2000, 2001, 2002, 2003, 2004 dengan Ferrari).

* Memutuskan pensiun tahun 2006.

KONTROVERSI

* Meski terkenal dengan kebrilianannya di atas lintasan, Schumi juga dikenal karena kerap membuat kontroversi, terkait dengan aksinya-aksi dan persaingan dengan pembalap lain.

* Schumi dianggap dengan sengaja menabrak Damon Hill untuk memenangi gelar juara dunia 1994 dan berusaha melakukan hal yang sama terhadap Jacques Villeneuve dalam penentuan gelar juara dunia 1997.

* Di kualifikasi GP Monako 2006 dia dianggap dengan sengaja menghentikan mobil menjelang garis finis. Itu dia lakukan untuk menghalangi pesaing terberatnya saat itu, FernandoAlonso, meraih catatan waktu yang lebih baik. Schumi kemudian disanksi start dari posisi paling belakang.

REKOR, REKOR DAN REKOR

* Schumacher adalah satu-satunya pembalap yang bisa memenangi tujuh gelar juara dunia F1.

* Tahun 2002 dia selalu finis di atas podium dari total 17 seri yang digelar. Dia memastikan gelar juara saat kompetisi masih menyisakan enam balapan, juara dunia tercepat sepanjang sejarah.

* Tahun 2004, Schumi memenangi 13 balapan, dengan tujuh di antaranya didapat secarar beruntun. Dua catatan tersebut juga merupakan rekor di F1.

* Total 91 kemenangan berhasil diraih Schumacher sepanjang karirnya. Jumlah tersebut hanya kalah satu dari kemenangan Alain Prost jika dijumlahkan dengan kemenangan Ayrton Senna.

COMEBACK 

* Sejak Massa mengalami kecelakaan yang mengancam nyawanya, media sudah ramai berspekulasi kalau Schumacher akan kembali ke F1.

* Rabu (29/7) waktu Maranello atau Kamis (30/7) dinihari WIB, Schumi dipastikan akan menjalani comeback  di F1 jika lolos menjalani tes kesehatan.

Readmore »»

Rabu, 22 Juli 2009

Roket dan CN 235 Kita Menggetarkan Mereka...


Oleh Cardiyan HIS

Momentum ini harus dijaga terus dan ditingkatkan sebagai kebanggaan atas kemampuan teknologi sendiri. Jangan sampai karya insinyur Indonesia ini dijegal justru oleh orang Indonesia sendiri (biasa) para ekonom-ekonom Pemerintah yang sering menganggap karya bangsa sendiri sebagai terlalu mahal dan hanya buang-buang uang saja untuk riset ....! Inilah musuh yang sebenarnya. Waspadailah kawan-kawan insinyur Indonesia.

Meski sudah berlangsung 2 pekan yang lalu, peluncuran roket RX-420 Lapan ternyata masih jadi buah bibir. Anehnya bukan jadi buah bibir di Indonesia yang lebih senang ceritera Pilpres, tetapi di Australia, Singapura dan tentu saja di negara tetangga yang suka siksa TKI dan muter-muterin Ambalat yakni Malaysia.

Seperti diketahui roket RX-420 ini menggunakan propelan yang dapat memberikan daya dorong lebih besar sehingga mencapai 4 kali kecepatan suara. Hal itu membuat daya jelajahnya mencapai 100 km. Bahkan bisa mencapai 190 km bila struktur roket bisa dibuat lebih ringan. Yang punya nilai tambah tinggi ini adalah 100% hasil karya anak bangsa, para insinyur Indonesia. Begitu pula semua komponen roket-roket balistik dan kendali dikembangkan sendiri di dalam negeri, termasuk software. Hanya komponen subsistem mikroprosesor yang masih diimpor. Anggaran yang dikeluarkan untuk peluncurannya pun 'cuma' Rp 1 milyar. Kalah jauh dengan yang dikorupsi para anggota DPR untuk traveller checks pemenangan Miranda Gultom sebagai Deputi Senior Gubernur BI yang lebih dari Rp. 50 milyar. Apalagi kalau dibandingkan dengan korupsi BLBI yang lebih dari Rp. 700 trilyun.

Mengapa malah menjadi buah bibir di Australia, Singapura dan Malaysia? Karena keberhasilan peluncuran roket Indonesia ini ke depan akan membawa Indonesia mampu mendorong dan mengantarkan satelit Indonesia bernama Nano Satellite sejauh 3.600 km ke angkasa. Satelit Indonesia ini nanti akan berada pada ketinggian 300 km dan kecepatan 7,8 km per detik. Bila ini terlaksana Indonesia akan menjadi negara yang bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk buatan sendiri. Indonesia dengan demikian akan masuk member "Asian Satellite Club" bersama Cina, Korea Utara, India dan Iran.

Nah kekhawatiran Australia, Singapura dan Malaysia ini masuk akal, bukan? Kalau saja Indonesia mampu mendorong satelit sampai 3.600 km untuk keperluan damai atau keperluan macam-macam tergantung kesepakatan rakyat Indonesia. Maka otomatis pekerjaan ecek-ecek bagi Indonesia untuk mampu meluncurkan roket sejauh 190 km untuk keperluan militer bakal sangat mengancam mereka sekarang ini pun juga!!! Kalau tempat peluncurannya ditempatkan di Batam atau Bintan, maka Singapura dan Malaysia Barat sudah gemetaran bakal kena roket Indonesia. Dan kalau ditempatkan di sepanjang perbatasan Kalimantan Indonesia dengan Malaysia Timur, maka si OKB Malaysia tak akan pernah berpikir ngerampok Ambalat. Akan hal Australia, mereka ada rasa takutnya juga. Bahwa mitos ada musuh dari utara yakni Indonesia itu memang bukan sekedar mitos tetapi sungguh ancaman nyata di masa depan dekat.

CN 235 Versi Militer

Rupanya Australia, Singapura dan Malaysia sudah lama 'nyaho' kehebatan insinyur-insinyur Indonesia. Buktinya? Tidak hanya gentar dengan roket RX-420 Lapan tetapi mereka sekarang sedang mencermati pengembangan lebih jauh dari CN235 versi Militer buatan PT. DI. Juga mencermati perkembangan PT. PAL yang sudah siap dan mampu membuat kapal selam asal dapat kepercayaan penuh dan dukungan dana dari pemerintah..

Kalau para ekonom Indonesia antek-antek World Bank dan IMF menyebut pesawat-pesawat buatan PT. DI ini terlalu mahal dan menyedot investasi terlalu banyak ('cuma' Rp. 30 trilun untuk infrastruktur total, SDM dan lain-lain) dan hanya jadi mainannya BJ Habibie. Tetapi mengapa Korea Selatan dan Turki mengaguminya setengah mati? Turki dan Korsel adalah pemakai setia CN 235 terutama versi militer sebagai yang terbaik di kelasnya. Inovasi 40 insinyur-insinyur Indonesia pada CN 235 versi militer ini adalah penambahan persenjataan lengkap seperti rudal dan teknologi radar yang dapat mendeteksi dan melumpuhkan kapal selam. Jadi kalau mengawal Ambalat cukup ditambah satu saja CN235 versi militer (disamping armada TNI AL dan pasukan Marinir yang ada) untuk mengusir kapal selam dan kapal perang Malaysia lainnya.

Nah, jadi musuh yang sebenarnya ada di Indonesia sendiri. Yakni watak orang Indonesia yang tidak mau melihat orang Indonesia sendiri berhasil. Karya insinyur-insinyur Indonesia yang hebat dalam membuat alutsista dibilangin orang Indonesia sendiri terutama para ekonom pro Amerika Serikat dan Eropa: "Mending beli langsung dari Amerika Serikat dan Eropa karena harganya lebih murah". Mereka tidak berpikir jauh ke depan bagaimana Indonesia akan terus tergantung di bidang teknologi, Indonesia hanya akan menjadi konsumen teknologi dengan membayarnya sangat mahal terus menerus sampai kiamat tiba.Kalau ada kekurangan yang terjadi dengan industri karya bangsa sendiri, harus dinilai lebih fair dan segera diperbaiki bersama-sama. Misalnya para ahli pemasaran atau sarjana-sarjana ekonomi harus diikutsertakan dalam team work. Sehingga insinyur-insinyur itu tidak hanya pinter produksi sebuah pesawat tetapi setidaknya tahu bagaimana menjual sebuah pesawat itu berbeda dengan menjual sebuah Honda Jazz. Kalau ada kendala dalam pengadaan Kredit Ekspor sebagai salah satu bentuk pembayaran, tolong dipecahkan dan didukung oleh dunia perbankan, agar jualan produk sendiri bisa optimal karena akan menarik bagi calon pembeli asing yang tak bisa bayar cash. (diambil dari berpolitik.com)

Readmore »»

Selasa, 21 Juli 2009

Iblis, Pelaku dan Dalang Bom Marriott-Ritz Carlton

Siapa pelaku dan dalang bom JW Marriott-Ritz Carlton, kemudian apa motifnya menjadi topik diskusi yang paling laris akhir-akhir ini. Ada yang menjawab pelaku dan dalang semua ini adalah pemain lawan, Jamaah Islamiyah (JI). Namun ada jawaban lain lagi, pelaku dan dalang tragedi ini adalah kafir asing yang tidak ingin melihat kondisi Indonesia yang mulai kondusif pasca peristiwa Bom Bali pada 2002 lalu.
Semua pendapat di atas mungkin saja salah, tapi bisa jadi benar karena sampai saat ini kepolisian Indonesia belum mengungkapkan siapa pelaku, dalang dan motif pengeboman ini. Dan memang tidak mudah bagi polisi untuk merangkai seluruh peristiwa di atas untuk mencari kesimpulan terakhir siapa dalang teror ini.
Pusaran opini pertama adalah berbagai analis yang langsung menyebut aksi teror terkutuk ini sebagai perbuatan kelompok Jamaah Islamiyah dan atau sempalannya. Yang berbicara tentang ini kebanyakan pengamat asing seperti bule asal Australia, Sidney Jones (Direktur International Crisis Group), Rohan Gunaratna (pimpinan International Centre for Political Violence and Terrorism Research), Clive Williams (Pusat Studi Strategi dan Pertahanan, Canberra) dan juga ada pengamat lokal seperti Andi Wijayanto (Pro Patria).
Sebaliknya, ada cukup banyak kalangan di dalam negeri yang menyatakan aksi tersebut tidak boleh dikaitkan dengan agama (Islam). Ini dikatakan baik oleh pimpinan MUI, NU pun Muhammadiyah.
Yang menarik, ada prediksi yang disampaikan Abubakar Ba'asyir, yang disebut-sebut punya kaitan dengan JI. Pimpinan ponpres Ngruki ini menganggap serangan bom tersebut sebagai makar orang kafir untuk menyudutkan Islam.
Alasannnya, pertama, kasus ini terjadi setelah terjadinya Pemilu Presiden. Pada saat yang sama, kata Ba'asyir sebagaimana dikutip dari hidayatullah.com, para aktivis dakwah sekarang sudah mulai terang-terangan bersikap keras terhadap paham demokrasi. Alasa kedua, kasus ini terjadi di saat tekanan aparat terhadap para aktivis Islam sudah mulai melunak. Padahal, dakwah Islam sekarang ini lebih marak dan jauh lebih militan. Nah, pemandangan ini tentu membuat tak nyaman orang kafir.
Pandangan Abubakar Ba'asyir ini mendapat dukungan dari Umar Abduh, seorang pengamat JI, yang menilai JI sekarang ini sudah semakin melemah. Dan mereka tidak memiliki kemampuan untuk menembus sistem keamanan di JW Marriott dan Ritz Carlton, kalauh toh bisa maka ini pasti ada orang dalam yang terlibat atau kelompok lain yang memiliki teknologi canggih yang bisa mematikan deteksi metal yang dipasang berlapis-lapis di kedua hotel tersebut.
Tudingan JI berada di belakang kelompok ini memang masuk akal. Tapi, karena yang menyatakan hal ini adalah pengamat asing seperti Sidnye Jones dan teman-temannya dengan mudah analisis mereka langsung dibalas sebagai upaya 'menyudutkan Islam'.
Titik kekeliruan terpenting, Sidney dan teman-temannya lebih mungkin memang telah menarik garis batas yang tegas dengan kelompok fundamentalis Islam, terutama sekali yang memakai cara-cara kekerasan seperti selama ini dipraktikan JI.
Namun, Sidney adan para teman-temannya selalu ada kemungkinan untuk selalu membingkai setiap pengeboman di Indonesia sebagai aktivitas tunggal JI dan mengabaikan kemungkinan adanya kelompok domestik yang bermain atau bahkan intelejen asing yang bermain. Kalaupun ada, dalam analisisnya mereka cenderung akan mengaitkannya kembali dengan JI. Dan itu wajar karena mereka sejak awal memang tidak suka dengan Islam.
Adalah benar aksi teror itu tak boleh dikaitkan dengan Islam. Namun, persoalannya, JI memang terus-menerus memakai nama Islam dan atribut-atribut Islam. Pada saat yang sama, meski aparat terbilang cukup represif terhadap para aktivis JI dan para suporternya, sikap yang sama tidak ditunjukkan oleh sebagian besar masyarakat.
Sebagian masyarakat bersifat pasif karena malas bakal jadi bulan-bulanan. Maksudnya, jika mereka bersikap aktif mendorong penyempitan ruang gerak aktivis JI dan atau para supporternya, mereka akan mudah dituding anti Islam, antek barat dan sejenisnya.

Sikap pasif ini terbukti membantu secara tak langsung pergerakkan aktivis JI dan para supporternya merekrut anggota baru dan melancarkan operasi terkutuknya itu. Sebagian lagi bersifat permisif karena adanya perasaan solidaritas. Yakni, apapun ajaran dan perilaku aktivis JI dan para supporternya, mereka tetap saudara seiman. Karena itu, tak elok kalau harus membuat garis batas yang tegas.
Kegagalan memisahkan JI dan Islam menyebabkan analisis yang menyudutkan JI akan selalu dimaknai sebagai penyudutan terhadap Islam. Itu juga sangat wajar karena sampai hari ini kepolisian sendiri belum bisa menangkap tokoh utama yang mereka sebut di balik JI itu, Noordin M Top, misalnya.
Tudingan penyudutan terhadap Islam juga tidak boleh disalahkan karena sebagian besar masyarakat kita masih belum sadar apakah benar ada kelompok JI yang tujuannya selalu melakukan teror? Apakah ada sosok Noordin M Top itu? Apakah semua ini bukan karangan dari Amerika Serikat yang memang tidak suka dengan Islam? Teori Konspirasi bisa bermain dalam kasus ini. Tapi di balik itu semua, apa yang terjadi di JW Marriott-Ritz Carlton itu memang tidak bisa diterima, perbuatan kejam menghilangkan nyawa orang lain untuk mencari perhatian itu adalah perbuatan iblis.
Dan iblis di muka bumi ini memang harus diperangi, apakah itu iblis bersorban, iblis bule, iblis berdasi, iblis sipit, iblis keriting, iblis hitam legam, iblis sawo matang, pokoknya semua iblis ! (*)

Readmore »»

Senin, 20 Juli 2009

Aktor Intlektual Bagai Hantu

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan kasus ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, jangan dikaitkan dengan agama. Din juga menekankan, jangan kaitkan kejadian bom dengan masalah ketidakpuasan kelompok tertentu dengan hasil pilres. "Teror adalah teror, kejahatan adalah kejahatan. Teror bom tak ada kaitannya dengan agama," kata Din Syamsuddin di Jogjakarta.

Din juga mendesak pemerintah agar segera mengungkap dalang intelektual dibalik pengeboman hotel JW Marriot dan Ritz Carlton. Din menilai ada ketidakmampuan polisi dalam mengungkap otak pelaku rangkaian teror bom.

"Selama ini Polisi tidak mampu menangkap pelaku intelektual di balik rentetan kasus bom di Indonesia," ujar dia.

Din menyesalkan adanya upaya mengaitkan persoalan bom dengan pemilu presiden. Padahal, persoalan bom berbeda dengan persoalan pemilu presiden.

"Elit plotik tak perlu mengaitkan masalah bom dengan masalah pemilu. Elit politik harus bisa tampil dengan penuh sikap kenegarawanan untuk memberikan rasa ketentraman kepada masyarakat," ujar dia.

Sebelumnya, Presiden SBY sesaat setelah bom terjadi langsung menggelar keterangan pers. Presiden SBY menyatakan, bom yang menewaskan 9 orang dan melukai 53 orang lainnya itu dilakukan oleh kaum teroris.

Tetapi, Presiden SBY juga menegaskan adanya upaya penggagalan pelantikan presiden mendatang dan rencana pendudukan Komisi Pemilihan Umum. Pernyataan terakhir ini terkait adanya kelompok yang tidak menginginkan SBY dilantik kembali menjadi presiden periode mendatang.

Readmore »»

Sabtu, 18 Juli 2009

Pidato SBY Soal Bom JW Marriott-Ritz Carlton

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mensinyalir ledakan yang terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton terkait erat dengan kelompok teroris. Ia memiliki bukti soal keterlibatan kelompok ini. Ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton yang terjadiJumat (17/) pukul 07.45 WIB dan pukul 07.47 WIB telah menewaskan sembilan orang dan melukai 55 orang. SBY mengungkapkan hal itu dalam jumpa pers di Istana Negara, Jumat 17 Juli 2009. Berikut pernyataan lengkap SBY:

Assalamualaikum, Salam Sejahtera bagi kita semua,
Bismillahirrahmanirrahim alhamdulillahirabil alamin,

Saudara-saudara, rakyat Indonesia yang saya cintai dimanapun saudara berada. Hari ini adalah titik hitam dalam sejarah kita, terjadi lagi serangan atau pemboman yang dilakukan oleh kaum teroris di Jakarta. Aksi teror ini diperkirakan dilakukan oleh kelompok teroris meskipun belum tentu jaringan terorisme yang kita kenal selama ini terjadi di bumi Indonesia, yang menimbulkan derita dan kesulitan yang dipikul oleh seluruh rakyat Indonesia.

Aksi yang tidak berperi kemanusiaan ini, juga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka bagi mereka yang tidak berdosa. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini atas nama negara dan pemerintahan dan selaku pribadi, maka bagi para keluarga yang ditinggalkan saya mengucapkan turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga saudara-saudara kita yang menjadi korban, hidup tenang di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

Saudara-saudara, aksi pemboman yang keji dan tidak berperikemanusiaan ini serta tidak bertanggungjawab ini, terjadi ketika baru saja bangsa Indonesia melakukan pemungutan suara dalam rangka pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, dan ketika KPU sedang menghitung hasil pemungutan suara itu. Kejadian ini yang sangat merusak keamanan dan kedamaian di negeri ini, juga terjadi ketika rakyat sungguh menginginkan suasana yang tepat, aman, tenang dan damai, dan justru rakyat ingin agar selesainya pemilu 2009 ini kita semua segera bersatu, membangun kembali negara kita, untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Terus terang juga, aksi pemboman ini terjadi ketika rakyat merasa prihatin atas kegaduhan politik di tingkat elit disertai sebagaimana yang saya ikuti setiap hari, ucapan-ucapan yang bernada menghasut dan terus memelihara suhu yang panas dan penuh dengan permusuhan yang itu sesungguhnya bukan menjadi harapan rakyat setelah mereka semua melaksanakan kewajiban demokrasinya beberapa saat yang lalu.

Saudara-saudara saya yakin, hampir semua diantara kita merasa prihatin, berduka, prihatin, dan menangis dalam hati, seperti yang saya rasakan. Memang ada segelintir orang di negeri ini yang sekarang tertawa puas, bersorak dalam hati, disertai nafsu amarah dan keangkara murkaan. Mereka segelintir orang itu tidak memilki rasa kemanusiaan dan tidak perduli dengan kehancuran negara kita, akibat aksi teror ini yang dampaknya luas bagi ekonomi kita iklim usaha kita, kepariwisataan kita, citra kita dimata dunia dan lain-lain lagi.

Saat ini saudara-saudara disamping kita pemerintah menjalankan kegiatan tanggap darurat untuk merawat saudara-saudara kita yang menjadi korban dalam aksi pemboman ini investigasi juga tengah dilakukan. Saya telah menerima laporan awal dari investigasi yang sedang berlangsung ini. Setelah saya menerima laporan awal, saya telah menginstruksikan kepada Polri, Badan Intelejen Negara, dan badan lembaga-lembaga lain terkait untuk melakukan investigasi secara cepat dan menyeluruh serta mengadili pelaku-pelakunya, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Saya yakin sebagaimana yang dapat kita ungkapkan diwaktu yang lalu, para pelaku dan mereka-mereka yang menggerakkan aksi terorisme ini akan dapat kita tangkap dan akan kita adili secara hukum. Saya juga menginstruksikan kepada para penegak hukum untuk juga mengadili siapa saja yang terlibat dalam aksi terorisme ini, siapapun dia, apapun status dan latar belakang
politiknya.

Pagi ini saya mendapat banyak sekali pertanyaan, atau saudara-saudara yang mengingatkan kepada saya. Yang berteori paling tidak mencemaskan, kalau aksi teror ini berkaitan dengan hasil pemilihan Presiden sekarang ini. Saya meresponnya sebagai berikut, bahwa kita tidak boleh main tuding dan main duga begitu saja, semua teori dan spekulasi harus bisa dibuktikan secara hukum. Negara kita adalah negara hukum dan negara demokrasi. Oleh karena itu norma hukum dan norma demokrasi harus betul-betul kita tegakkan. Bila seseorang bisa dibuktikan bersalah secara hukum, baru kita bisa mengatakan yang bersangkutan salah.

Saya harus mengatakan untuk yang pertama kalinya kepada rakyat Indonesia, bahwa dalam rangkaian pemilu legislatif dan pemilihan
Presiden dan pemillihan Wakil Presiden tahun 2009 ini memang ada sejumlah intelegen yang dapat dikumpulkan oleh pihak yang berwenang. Sekali lagi ini memang tidak pernah kita buka kepada umum, kepada publik, meskipun kita pantau dan kita ikuti. Intelegen yang saya maksud adalah adanya kegiatan kelompok teroris yang berlatih menembak dengan foto saya, foto SBY dijadikan sasaran, dijadikan lisan tembak.

Saya tunjukkan, ada rekaman videonya, ini mereka yang berlatih menembak (sambil menunjukkan foto-foto yang didapat dari badan intelegen). Dua orang menembak pistol. Ini sasarannya, dan ini foto saya dengan perkenaan tembakan di wilayah muka saya, dan banyak lagi. Ini intelegen, ada rekaman videonya, ada rekaman gambarnya, bukan fitnah bukan isu. Saya mendapatkan laporan ini beberapa saat yang lalu.

Masih berkaitan dengan intelegen, diketahui ada rencana untuk melakukan kekerasan dan tindakan melawan hukum berkaitan dengan hasil Pemilu. Adapula rencana untuk pendudukan paksa KPU pada saat nanti hasil pemungutan suara diumumkan. Ada pernyataan akan ada revolusi jika SBY menang, ini intelegen bukan rumah bukan isu, bukan gosip. Ada pernyataan kita bikin Indonesia seperti Iran. Dan yang terakhir ada pernyataan, bagaimanapun juga SBY tidak boleh dan tidak bisa dilantik. Saudara bisa menafsirkan apa arti ancaman seperti itu.

Dan puluhan intelegen lain yang sekarang berada di pihak yang berwenang, tadi pagi terus terang sebagaimana kebiasaan saya, saya ingin langsung datang ke lokasi. Tapi, Kapolri dan semua pihak menyarankan jangan dulu, karena memang belum steril, masih dibersihkan, masih disisir dan ancaman setiap saat bisa datang, apalagi dengan contoh yang saya sampaikan tadi, ancaman fisik. Tetapi tentu hidup dan mati tentu di tangan Allah SWT, tidak boleh terhalang untuk menjalankan tugas saya, untuk rakyat untuk negara ini. Dan karena pengaman Presiden itu berada di pundak TNI saya yakin TNI telah mengambil langkah-langkah seperlunya.

Terhadap semua intelegen itu saudara-saudara, apakah terkait dengan aksi pemboman hari ini atau tidak terkait, saya menginstruksikan kepada semua jajaran penegak hukum untuk menjalankan tugasnya dengan benar, objectif tegas dan dapat dipertanggungjawabkan, dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Andaikata tidak terkait ancaman-ancaman yang tadi itu, dengan aksi pemboman hari ini, tetaplah harus dicegah, harus dihentikan, karena anarki, tindakan kekerasan, pengrusakan, tindakan melawan hukum bukan karakter demokrasi, bukan karakter negara hukum. Sangat jelas, atas semuanya ini, saya selaku kepala negara dan kepala pemerintahan, mengutuk keras aksi teror yang keji ini, saya juga sangat-sangat prihatin dengan kejadian ini.

Barangkali atau biasanya dalam keadaan seperti ini, banyak diantara kita yang kurang berani menyampaikan kecaman dan kutukannya, barangkali karena pertimbangan politik. Saya dengan bahasa terang harus menyampaikan seperti itu, karena demikian amanah saya sebagai Kepala Negara.

Mengapa saya sangat-sangat prihatin? Pertama, saudara tahu lima tahun terakhir ini ekonomim kita tumbuh dengan baik, dunia usaha, kepariwisataan, swasembada pangan, investasi, perdagangan, sektor riil semua bergerak, meskipun kita menghadapi krisis-krisis global yang datang silih berganti. Yang kedua satu minggu terakhir ini saja, nilai saham kita menguat tajam, nilai tukar rupiah juga menguat. Dengan ekonomi yang terus tumbuh, kesejahteraan rakyat kita sesungguhnya secara bertahap terus juga meningkat, termasuk dapat dilaksanakannya program-program penanggulangan kemiskinan, program-program pengurangan pengangguran atau yang sering saya sebut dengan program pro rakyat.

Semua itu terjadi saudara-saudara, karena tahun-tahun terakhir ini negara kita benar-benar aman dan damai. Sehingga disamping ekonomi tumbuh, rakyat kita diseluruh pelosok Tanah Air, bisa bekerja, bisa menjalani kehidupan sehari-harinya dengan tenang, bebas dari rasa ketakutan. Sementara itu citra kita di mata dunia tahun-tahun terakhir ini juga makin meningkat, karena dunia menilai negara kita makin aman, tertib dan damai. Negara kita memiliki kehidupan demokrasi yang makin mekar, serta penghormatan kepada Hak Azasi Manusia yang makin baik, negara yang ekonominya juga tumbuh, dan negara yang berperan dalam percaturan global. Bahkan, ini yang sangat memilukan, sebenarnya kalau tidak ada kejadian ini, klub Sepak bola terkenal di dunia, Manchaster United, berencana untuk bermain di Jakarta.

(SBY kemudian terdiam lama)

Saudara-saudara dengan aksi-aksi teror yang keji dan tidak bertanggungjawab ini, apa yang kita bangun hampir lima tahun terakhir
ini, oleh kerja keras dan tetesan keringat seluruh rakyat Indonesia, lagi-lagi harus mengalami goncangan dan kemunduran. Lagi-lagi dampak buruknya harus dipikul oleh seluruh rakyat Indonesia, minus mereka-mereka yang melakukan tindakan yang tidak bertanggungjawab itu.

Oleh karena itu, kebenaran dan keadilan, serta tegakknya hukum harus diwujudkan. Saya bersumpah, demi rakyat Indonesia yang sangat saya cintai, negara dan pemerintah akan melaksanakan tindakan yang tegas, tepat, dan benar terhadap pelaku pemboman ini, berikut otak dan penggeraknya ataupun kejahatan-kejahatan lain yang mungkin atau dapat terjadi di negeri kita sekarang ini.

Kepada Polri, TNI, BIN, termasuk para Gubernur, Bupati dan Walikota, saya minta untuk terus meningkatkan kewaspadaan, terus berusaha keras mencegah aksi-aksi teror. Dan kemudian yang lebih penting lagi, para penegak hukum harus betul-betul mencari, menangkap dan mengadili para pelaku, para penggerak, dan otak dibelakang kekerasan ini.

Barangkali ada diantara kita, yang diwaktu yang lalu melakukan kejahatan, membunuh, menghilangkan orang barangkali, dan para pelaku itu barangkali masih lolos dari jeratan hukum, kali ini negara tidak boleh membiarkan mereka menjadi drakula dan penyebar maut di negeri kita. Saya tahu selama lima tahun ini pihak kepolisian telah berkali-kali mencegah dan menggagalkan aksi terorisme. Telah bisa menyita bahan peledak yang siap diledakkan, sudah bisa membongkar beberapa jaringan, meskipun lolos hari ini, terjadilah musibah yang sangat merobek keamanan dan nama baik bangsa dan negara kita.

Agar tugas untuk mencegah dan memberantas terorisme ini serta kejahatan-kejahatan yang lain dapat dilaksanakan dengan baik, intelegen harus benar-benar tajam. Pencegahan harus benar-benar efektif. Polri, BIN, TNI harus benar-benar bersinergi sikap lengah dan menganggap ringan sesuatu harus dibuang jauh-jauh. Ini amanah kita kepada rakyat, kepada negara.

Kepada rakyat Indonesia seraya juga meningkatkan kewaspadaan tetaplah menjalankan provesi dan kehidupan saudara secara normal. Jika ada keganjilan, segera beritahu Polri. Jangan biarkan kaum teroris beserta otaknya berkeliaran di sekeliling saudara. Saudarapun bisa menjadi korban setiap saat manakala kaum teroris itu dibiarkan merancang lagi aksi-aksi terornya di negeri kita ini. Selanjutnya kedepan, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, seluruh komponen bangsa, untuk marilah kita lebih bersatu dan menjaga keamanan dan perdamaian di negeri ini.

Bangsa manapun, agama apapun, kita semua tidak membenarkan terorisme, apapun motif dan alasannya. Jangan ragu-ragu, jangan setengah hati, dan jangan takut, untuk mencegah dan memberantas terorisme. Sementara itu aksi teror yang terjadi hari ini jangan pula menghalangi semangat dan upaya kita untuk membangun dan memajukan negara kita ini. Kita terus berjuang dan membikin lebih baik, demokrasi dan penghormatan HAM lebih baik, penegakan hukum, pembangunan daerah, peningkatan kesejahteraan rakyat dan sebagainya.

Memang ada kerusakan akibat aksi terorisme hari ini, mari bersama-sama kita perbaiki dan kemudian mari kita terus bangkit dan maju kembali. Kita bangsa, negara, rakyat tidak boleh kalah dan menyerah kepada terorisme. Tidak boleh membiarkan kekerasan, ektrimitas dan kejahatan-kejahatan lain, terus tumbuh di negeri ini. Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT akan melindungi kehidupan bangsa Indonesia. Dan dengan memohon ridha Allah, SWT saya sampaikan kepada rakyat Indonesia, saya akan terus berada di depan, untuk menghadapi ancaman dan tangangan ini, serta untuk mengemban tugas yang berat namun mulia ini.

Demikian pernyataan saya, terimakasih, Wassalamualaikum Wr Wb.

Readmore »»

Sabtu, 11 Juli 2009

Pilih Ketua DPR 2009-2014

Kursi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 sudah mulai diperebutkan meski legislator terpilih belum menginjakkan kaki. Perebutan posisi prestisius ini sudah terjadi dalam pembahasan Rancangan Undang-undang Majelis Permusyawaratan Rakyat, DPR, DPD dan DPRD. Saat DPR 2004-2009 masih reses, lobi-lobi antarfraksi sudah berlangsung untuk menentukan cara pemilihan Ketua DPR. Bagaimana sikap fraksi-fraksi di DPR terkait hal itu?

Fraksi Partai Demokrat

Partai pemenang Pemilu, Partai Demokrat, menginginkan agar posisi Ketua DPR secara otomatis diberikan kepada partai pemenang Pemilu. Demokrat menganggap hal itu sebagai bentuk apresiasi terhadap keberhasilan partai tersebut, sekaligus sebagai penghormatan kepada suara rakyat yang sebagian besar telah memilih partai tesebut.

"Partai pemenang Pemilu pantas untuk duduk sebagai pimpinan DPR," ujar Ketua Fraksi Demokrat, Sjarief Hasan, dalam diskusi 'Bisakah Ketua DPR Bukan dari Parpol Pemenang Pemilu?' di Gedung DPR RI, Jumat 10 Juli 2009. Menurutnya, hal itu sangat adil dan tidak mengacu pada kepentingan partai tertentu.

Sjarief mengambil contoh proses pemilihan ketua parlemen di Amerika Serikat dan Eropa. Sjarief menjelaskan, di negara-negara barat yang proses demokrasinya tergolong sangat maju pun, perwakilan dari partai pemenang pemilu secara otomatis akan ditunjuk sebagai ketua parlemen.

Meski demikian, Demokrat mengajukan alternatif, di mana Ketua DPR bisa saja tidak diambil dari partai pemenang pemilu, melainkan dari partai lain yang masih merupakan mitra koalisi dari partai pemenang pemilu tersebut. Mitra koalisi Demokrat di parlemen mendatang adalah PKS, PPP, PAN, dan PKB.

Fraksi PKS

Sementara itu, PKS ingin agar Ketua DPR dipilih melalui voting (pemungutan suara) di sidang paripurna. Menurut Ketua Fraksi PKS, Mahfudz Siddiq, hal itu sekaligus menjadi ujian pertama bagi soliditas partai koalisi di parlemen.

Namun Mahfudz menegaskan, apakah Ketua DPR diambil secara otomatis dari partai pemenang pemilu ataukah melalui mekanisme voting di paripurna, hal itu sama sekali tidak menjadi masalah bagi PKS. "Apapun cara yang digunakan untuk menentukan Ketua DPR, peluang Partai Demokrat tetap paling besar," ujar Mahfudz.

Fraksi Partai Golkar

Di lain pihak, Golkar yang pada 2004-2009 berhasil menempatkan kadernya, Agung Laksono, sebagai Ketua DPR, kali ini tidak setuju bila partai pemenang Pemilu secara otomatis mendapatkan tempat kehormatan tersebut. "Ketua DPR adalah figur terbaik di antara yang terbaik. Jadi, bila calon dari partai bukan pemenang pemilu ternyata lebih kompeten dan lebih dikenal publik, mengapa tidak?" kata anggota Fraksi Golkar, Samsul Bahri.

Oleh karena itu, Samsul menghimbau agar lima partai dengan perolehan suara terbanyak pada pemilu legislatif lalu, menyiapkan calon terbaiknya untuk dipilih oleh keseluruhan 560 anggota DPR periode mendatang melalui rapat paripurna. "Yang pasti, Golkar, PDIP, Gerindra, dan Hanura, tidak akan mampu merebut posisi Ketua DPR bila terjadi voting," ujar Samsul berseloroh.

Fraksi PDIP

Senada dengan Golkar, PDIP pun berpendapat bahwa sebaiknya Ketua DPR dipilih langsung oleh seluruh anggota DPR pada sidang paripurna. "Dengan demikian, Ketua DPR betul-betul memiliki legitimasi yang kuat karena dipilih secara langsung oleh anggota DPR yang akan dipimpinnya lima tahun ke depan," ujar Aria Bima, anggota Fraksi PDIP.

Lagipula, lanjut Aria, melalui pemilihan langsung, partai-partai dengan perolehan kursi yang lebih sedikit di parlemen pun akan lebih merasa dilibatkan. Menurutnya, hal itu penting untuk menumbuhkan rasa memiliki atas lembaga legislatif tersebut.

Untuk periode 2004-2009, kepemimpinan DPR merupakan paket yang dipilih melalui Rapat Paripurna DPR. Paket yang menang adalah Ketua dari Golkar, Wakil Ketua dari PKB, PBR dan PDIP. Saat ini posisi Wakil Ketua dari PBR kosong karena pemegangnya diberhentikan sebagai anggota partai.
.

Readmore »»

Jumat, 10 Juli 2009

Turis Prancis Paling Kikir

Paris atau Prancis secara keseluruhan menjadi impian para turis untuk bisa dikunjungi, pendek kata kalau hobi traveling rasanya kurang pas bila tidak pergi ke Prancis atau minimal Paris, tapi tahukah anda kalau orang Prancis pergi ke luar negeri menjadi turis, menurut survei mereka ternyata paling tidak disukai. Mengapa?
Berdasarkan survei dengan mengambil sampel 4.500 pengelola hotel di dunia, turis Prancis ternyata paling tidak disukai di dunia ini. Penyebabnya, pertama: mereka sangat susah berbahasa dengan bahasa lokal, turis Prancis dikenal arogan, dan yang paling utama, turis Prancis ternyata dikenal sebagai petinju kelas berat alias kikir.
Pendapat ini diluncurkan oleh travel agency Expedia, sebuah perjalanan wisata internet berdasarkan polling yang dilakukan oleh TNS Infratest. Menurut survei itu, turis Prancis tidak mau berbahasa lokal karena mereka inginnya berbahasa Pranis, dan ini oleh sebagian warga setempat dianggap tidak sopan.
“ Fakta di lapangan, turis asal Prancis sangat kurang kemampuan berbahasa Inggrisnya, apalagi bahasa-bahasa lain di dunia. Orang Prancis memang tidak memiliki budaya untuk traveling ke luar negeri, untungnya Prancis sendiri sudah memiliki tujuan wisata yang menarik,” ungkap Timothee de Roux, marketing director Expedia. Berbeda dengan orang-orang Asia, Amerika, atau Eropa lainnya, hampir 90 persen orang Prancis tidak suka pergi ke luar negeri. Kalau toh berlibur, mereka tidak ingin keluar dari Prancis.
“Oleh karena itu ketika mereka harus traveling ke luar negeri mereka jadi stress, seperti tidak bisa berkomunikasi dengan penduduk lokal. Dan inilah yang membuat mereka kelihatan arogan karena maunya hanya bahasa Prancis saja,” tambah de Roux.
De Roux menambahkan, orang Prancis juga tidak biasa memberi tips ketika mereka meninggalkan restoran atau hotel. Sehingga inilah yang memunculkan hasil survei, dan inilah yang memunculkan pendapat bahwa orang Prancis adalah turis paling kikir di dunia.
Lalu menurut hasil survei itu, siapakah turis paling royal? Jawabnya adalah turis asal Jepang. Sedangkan untuk Eropa, turis asal Inggris dan Jerman dikenal sangat royal membelanjakan uangnya atau saat memberi uang tips. Bagaimana turis asal Indonesia?

Readmore »»

Selasa, 07 Juli 2009

New Protests in Western China After Deadly Clashes


URUMQI - Rival protesters took to the streets again on Tuesday, defying Chinese government efforts to lock down this regional capital of 2.3 million people and other places across its western desert region after bloody clashes between Muslim Uighurs and security forces that were mostly Han Chinese. The fighting, which erupted Sunday evening, left at least 156 people dead and more than 1,000 wounded, according to the state news agency.
Paramilitary forces fired tear gas Tuesday at Han Chinese protesters armed with clubs, lead pipes, shovels and meat cleavers. The mob was trying to reach this city’s Uighur enclave in the afternoon to exact revenge for Han civilians killed in the rioting on Sunday, when the Uighurs had rampaged through parts of the city.
In an attempt to contain China’s worst ethnic violence in decades, the authorities had imposed curfews, cut off cellphone and Internet services and sent armed police officers into neighborhoods after the first riot, but protesters massed across the city as rumors spread of fresh violence being committed by both sides.
In the morning, hundreds of Uighur protesters crashed a state-run tour of the riot scene that had been arranged by the authorities for foreign and Chinese journalists.
A wailing crowd of women, joined later by scores of Uighur men, marched down a wide avenue Tuesday with raised fists, tearfully demanding the release of Uighur men who they said had been seized from their homes after the violence Sunday. Some women waved the identification cards of men who had been detained.
As journalists watched, the demonstrators smashed the windshield of a police car, and several police officers drew their pistols before the entire crowd was encircled by officers and paramilitary troops in riot gear.
“A lot of ordinary people were taken away by the police,” said a weeping, 13-year-old protester named Qimanguli who wore a white T-shirt and a black headscarf. She said her 19-year-old brother was detained on Monday, long after the riots had ended.
The initial confrontation on Tuesday later ebbed to a tense standoff in a Uighur neighborhood pocked with burned-out homes and an automobile sales lot torched during the Sunday riots. About 100 protesters, mostly women, some carrying infants, confronted riot police officers in black body armor and helmets who had tear-gas launchers at the ready.
In midafternoon, however, thousands of furious Han Chinese armed with simple hand weapons marched from a central square, South Gate, toward the main Uighur neighborhood, where the riots had begun on Sunday. The first wave engaged in a brick-throwing battle with Uighurs who had taken to the rooftops of the neighborhood, while paramilitary troops watched. The troops later fired tear gas from cannons atop armored personnel carriers to push back the Han protesters.
Li Zhi, the head of the Communist Party in Urumqi, appeared at the South Gate plaza to beseech the protesters to go home. But his speech angered some of them even more, especially when he repeatedly yelled, “Strike down Rebiya!” — a reference to Rebiya Kadeer, a Uighur businesswoman and human rights advocate in Washington whom the Chinese government blames for the Sunday rioting.
At a railway station, a group of Uighur men also armed themselves with makeshift weapons threatened and chased down Han Chinese in the area, The Associated Press reported.
The bloodshed here, along with the Tibetan uprising last year, shows the extent of racial hostility that still pervades much of western China, fueled partly by economic disparity and by government attempts to restrict religious and political activity by minority groups.
The rioting had begun Sunday as a peaceful protest calling for a full government inquiry into an earlier brawl between Uighurs and Han Chinese at a factory in southern China in late June. It took place in the heart of Xinjiang, an oil-rich desert region where Uighurs are the largest ethnic group but are ruled by the Han, the dominant ethnic group in the country.
Protests spread Monday to the heavily guarded town of Kashgar, on China’s western border, as 200 to 300 people chanting “God is great” and “Release the people” confronted riot police officers about 5:30 p.m. in front of the city’s yellow-walled Id Kah Mosque, the largest mosque in China. They quickly dispersed when officers began arresting people, one resident said.

Readmore »»

Rabu, 01 Juli 2009

Gelora Bung Karno Digadaikan

Tudingan calon wakil presiden Prabowo Subianto bahwa Gelora Bung Karno digadaikan pemerintah kepada bangsa asing telah menimbulkan kontroversi. Ini disampaikan Prabowo saat melakukan kampanye akbar di Gelora Bung Karno di Jakarta, Selasa, 30 Juni 2009. "Gelora Bung Karno sudah digadaikan," ujar Prabowo berapi-api.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun gerah dengan tudingan itu. Bahkan, dia sampai mengulang-ulang hingga tiga kali soal bantahan atas kebijakan menggadaikan stadion terbesar di Indonesia tersebut. "Saya ulangi ya, Gelora Bung Karno tidak digadaikan, jadi jangan diperdebatkan lagi." tegas Sri Mulyani.

Untuk mengetahui bagaimana isu gadai Gelora Bung Karno ini muncul, berikut ini kronologinya.
9 April 2008
UU Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk disahkan dalam rapat paripurna DPR yang dipimpin Muhaimin Iskandar. Dari 10 fraksi, hanya FPDS yang tidak setuju dengan UU ini.

Salah satu isi dari UU ini adalah penerbitan sukuk atau obligasi syariah harus dijamin dengan aset berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

12 Desember 2008
Pemerintah berniat menjadikan Gelora Bung Karno sebagai jaminan aset untuk penerbitan sukuk. Dari hasil penilaian, Kompleks Gelora Bung Karno bernilai Rp 51 triliun.

Persoalannya, tidak semua bagian kawasan Gelora Bung Karno bisa dijaminkan, misalnya hotel dan restoran yang menyediakan minuman keras. Wilayah yang memenuhi syariah nilainya hanya sekitar Rp 28 triliun.

23 Februari 2009
Pemerintah menerbitkan sukuk ritel Rp 5,6 triliun dari target penerbitan sukuk sebesar Rp 13,5 triliun. Peminat terhadap sukuk ritel ini membludak termasuk dari ibu-ibu rumah tangga.

25 Maret 2009
Jaminan aset yang bisa dimanfaatkan untuk penerbitan sukuk global adalah sebesar Rp 7-7,5 triliun. Pemerintah mempertimbangkan untuk menambah aset serta menunggu persetujuan DPR.

23 April 2009
Pemerintah menerbitan sukuk global sebesar US$ 650 juga. Bunga yang ditetapkan untuk Indo-sukuk ini berupa fixed rate coupun 8,8 persen dan jatuh tempo 23 April 2014.

Peminat sukuk ini membludak hingga tujuh kali dari penawaran. Sebagian besar investor yang mengoleksi sukuk ini berasal dari Asia, termasuk Indonesia, dan Timur Tengah.

25 Mei 2009
Pejabat Ditjen Kekayaan Negara, Pardiman mengatakan telah menyiapkan sejumlah aset baru milik Kementrian/Lembaga yang bisa dijadikan jaminan aset karena Gelora Bung Karno kemungkinan batal dijaminkan. Alasannya, aset ini belum disetujui DPR sebagai underlying asset dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Menurut Pardiman, aset yang disiapkan nilainya lebih kurang sekitar Rp 27 triliun. Aset ini masih dalam daftar Kementrian/Lembaga.

30 Juni 2009
Calon wakil presiden Prabowo Subianto mengungkapkan dalam kampanye akbar di Gelora Bung Karno. Menurut Prabowo, pemerintah sekarang sebagai penganut neoliberal. "Gelora Bung Karno sudah digadaikan kepada bangsa asing. Mari kita hentikan sebelum Monas digadaikan."

30 Juni 2009
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membantah telah menggadaikan Gelora Bung Karno sebagai jaminan aset untuk penerbitan obligasi syariah. "Tidak benar itu. Saya ulangi, Gelora Bung Karno tidak digadaikan untuk jaminan aset," katanya. "Jadi, apanya yang mau dihentikan, wong itu tidak benar."

Readmore »»

Senin, 29 Juni 2009

BBC dan CNN Bohong Soal Pemilu Iran

Pemberitaan media Barat yang menghembuskan isu kecurangan dalam pemilu Iran dan situasi kisruh pasca pemilu Iran yang cenderung tendensius, memaksa pemerintah Iran bersikap tegas terhadap media-media asing tersebut. Ketegasan pemerintah Iran itu bukan tanpa alasan karena terbukti beberapa media asing telah menyiarkan informasi yang tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya terjadi di lapangan, terutama dalam aksi-aksi massa yang terjadi di Iran.
 
Setelah BBC, kini giliran CNN yang "tertangkap basah" menyiarkan informasi yang menyesatkan. Dalam siaran hari Rabu kemarin, CNN menayangkan wawancara lewat telepon dengan seorang perempuan yang disebut berada di tengah-tengah aksi protes yang berlangsung di depan gedung parlemen Iran di kota Teheran.
 
Dalam wawancara, perempuan yang menjadi nara sumber CNN itu menceritakan seolah-olah situasi di lokasi unjuk rasa dalam keadaan gawat karena tindakan represif aparat keamanan Iran terhadap para pengunjuk rasa. "Situasinya sudah seperti pembantaian" kata si nara sumber CNN yang tidak disebutkan namanya. Menurut si nara sumber, aparat kepolisian Iran sudah bersikap kasar, memukuli para pengunjuk rasa dan menembaki mereka seperti binatang.
 
CNN tidak tahu bahwa televisi Iran, Press TV merekam wawancara itu dan Press TV juga punya hasil liputan aksi unjuk rasa di depan gedung parlemen yang oleh nara sumber CNN disebut ricuh dan suasanya seperti "pembantaian" .
 
Press TV membandingkan antara laporan nara sumber CNN dan hasil liputan Press TV sendiri dan menayangkannya satu hari kemarin. Hasil perbandingan itu menunjukkan bahwa laporan nara sumber CNN ternyata tidak sesuai dengan fakta di lapangan yang terekam Press TV. Dalam aksi unjuk rasa tersebut, tidak terjadi keributan seperti yang digambarkan nara sumber CNN.
 
Pembawa acara Press TV di akhir liputan itu  menantang CNN dan jaringan media Barat lain untuk membuktikan kalau semua berita yang disiarkannya berasal dari sumber-sumber yang bisa dipercaya dan mendesak press Barat untuk tidak membuat laporan yang provokatif dan menghasut.
 
Fakta ini menjadi tamparan bagi CNN, media massa kebanggaan AS itu. CNN sendiri belum memberikan penjelasan apakah ia sudah dibohongi oleh orang yang disebut sebagai nara sumbernya itu atau CNN sudah dengan sengaja membuat wawancara telepon palsu dengan tujuan untuk menampilkan bahwa wajah Iran dengan kekerasan..
 
Sebelum ini, media Inggris BBC juga memuat foto hasil rekayasa pelaksanaan kampanye pemilu presiden di Iran. Seorang blogger berhasil membongkar kebohongan BBC yang menggunakan foto kampanye Ahmadinejad dengan massa yang jumlahnya banyak.

Readmore »»

Pidato Ayatollah Sayyid Ali Khamenei

Pemilihan umum (Pemilu) presiden kali ini merupakan guncangan politik bagi para musuh dan hari perayaan besar bagi sahabat Iran. Dengan mengingat Allah, percaya pada pertolongan Allah dan menjaga ketenangan adalah faktor paling berpengaruh yang dapat meloloskan bangsa mukmin Iran dari setiap badai dan permasalahan selama 30 tahun silam.
Partisipasi masyarakat dalam pemilu 12 Juni 2009 memperlihatkan kepercayaan diri, harapan dan semangat nasional. Tentu saja seluruh 40 juta pemilih dalam pemilu kali ini memberikan suara kepada Imam Khomeini, para syuhada dan Revolusi Islam. 

Seluruh 4 calon presiden pada pemilu 12 juni juga merupakan bagian dari Revolusi dan Republik Islam Iran maka jika terdapat keluhan terkait pemilu harus diselesaikan melalui kerangka peraturan Negara yang telah ditentukan.

Partisipasi luas para pemuda khususnya generasi pertama revolusi islam Iran menunjukkan rasa tanggung jawab politik. Perhatian pemuda ini, saya dari lubuk hati yang paling dalam merasa sangat merendah terhadap kebesaran bangsa Iran dan pemudanya.

Menurut saya partisipasi masyarakat Iran dalam pemilu 12 juni 2009 yang dilandaskan pada kepercayaan, kebebasan, harapan dan semangat nasional adalah jawaban yang paling tepat kepada propaganda media masa negara-negara adidaya. Kepercayaan nasional yang merupakan modal utama Republik Islam Iran sekali lagi tampil pada pemilu lalu. 

Sebelumnya para musuh kami berusaha untuk mengurangi tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu tetapi setelah mereka gagal, mereka tengah berusaha mengoyangkan rasa kepercayaan masyarakat dengan tujuan mempertanyakan eksistensi Revolusi Islam Iran. 

Kebijakan permusuhan musuh-musuh kami tak pernah berhenti dan seperti yang diketahui para musuh pada saat perdebatan antara setiap calon dengan cara menyebarkan kebohongan telah berusaha semaksimal mungkin agar memperlihatkan perdebatan ini sebagai perkelahian antara kubu oposisi dan kubu pro-revolusi.

***

Saya mengenal dan mengetahui betul semua empat calon presiden pemilu kemarin. Salah satu dari mereka adalah presiden kami, yang selalu siap untuk melayani masyarakat. Beliau adalah sosok yang sangat dapat dipercayai. 

Calon yang lain adalah perdana menteri saya selama 8 tahun. Calon berikutnya merupakan mantan panglima tinggi Garda Revolusi Islam Iran dan yang terakhir adalah mantan ketua parlemen yang dua kali menjabat jabatan tersebut. Berangkat dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa kesemua calon ini adalah tokoh-tokoh Revolusi dan Republik Islam Iran dan persaingan mereka adalah persaingan internal dan berbeda dengan apa yang dipropagandakan oleh media massa Zionis, AS, dan Barat.

Perdebatan antar calon dalam TV merupakan kreativitas yang penting. Perdebatan ini yang telaksana secara transparan, serius dan tegas dapat menghancurkan semua propaganda negatif Barat yang menyatakan bahwa persaingan para aclon presiden di Iran tidaklah nyata. 

Tentu saja keseriusan, ketegasan dan pemberian jawaban terhadap arus berbagai kritik serta transparannya kebijakan setiap calon adalah nilai-nilai positif perdebatan ini. Masyarakat Iran dengan menyaksikan perdebatan ini  dan juga melihat pada kampanye setiap calon dapat menentukan pilihannya. 

Saya yakin masyarakat Iran telah mengetahui bahwa dalam persaingan empat calon presiden pada pemilu kemarin tidak ada calon yang dapat dinamakan sebagai calon yang berada di luar Revolusi dan Republik Islam Iran. Semua calon adalah tokoh-tokoh besar Revolusi dan Republik Islam Iran. Menurut saya salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan 10 juta partisipan dalam pemilu lalu adalah perdebatan di TV yang mana merupakan hal yang baik.

Perdebatan dalam tingkat para pejabat adalah hal yang baik dan lazim, dan tentu saja dengan menghilangkan hal-hal yang negatif dan berbagai kekurangan, acara perdebatan antar pejabat harus dilanjutkan agar seluruh pejabat dapat melihat dirinya pada posisi yang dikritiki dan harus menjawab.

Republik Islam Iran secara serius melawan dan senantiasa memberantas tindakan korupsi. Tak dapat diragukan lagi bahwa Republik Islam Iran adalah salah satu sistem pemerintahan yang paling bersih secara politik maupun sosial. 

Bangsa besar Iran pada 12 juni yang lalu telah menciptakan sebuah hari yang besar di dunia. Tetapi, sayangnya, beberapa musuh sedang berusaha untuk mengubah kemenangan mutlak ini menjadi kegagalan dan kekalahan nasional, atau menyebarkan kecurigaan terhadap pemilu dengan tujuan menghalangi bangsa kami untuk mencatat rekor terbesar tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu di seluruh dunia. 

Tetapi mereka telah gagal karena kebenaran ini telah tercatat pada sejarah dunia. Saya dapat mengatakan bahwa Revolusi dan Republik Islam Iran memiliki 40 juta suara, bukan 24 juta suara yang diraih oleh presiden terpilih. 

Saya ingin meyakinkan para calon pemilu lalu dan juga bangsa besar Iran bahwa Republik Islam Iran tidak akan mengkhianati suara rakyat karena undang-undang dan tata cara pemilu di Negara kami tidak mengizinkan dan tidak memberikan ruang untuk hal demikan.

***

Dewan Garda adalah satu-satunya instansi yang berwenang untuk menindak-lanjuti pengaduan kecurigaan dan protes, dan jika diperlukan perhitungan ulang untuk beberapa TPS (Tempat Pemungutan Suara) maka hal itu akan dilakukan dengan keberadaan perwakilan para calon. 

Jalur hukum adalah satu-satunya cara untuk menindak-lanjuti keluhan dan kecurigaan, dan tentu saja jalur hukum yang telah memberikan ruang untuk menerima protes dari para calon presiden juga telah mempersiapkan cara untuk menindak-lanjuti berbagai pengaduan.

Saya ingin mengatakan kepada para politikus, para calon presiden dan tokoh-tokoh partai dan arus politik bahwa momen ini merupakan momen bersejarah bagi Negara dan kami semua bertanggung-jawab untuk bertidak lebih cerdas dan teliti serta tak bersalah. 

Seperti yang telah disampaikan oleh Imam Khomeini, hukum Negara adalah bagi semua, saya menyarankan saudara-saudara saya untuk dapat mengontrol diri dan melihat tangan-tangan musuh yang telah membuka topeng diplomasinya untuk mengambil kesempatan agar dapat mencapai kepada tujuan-tujuannya.

Falsafah pemilu adalah untuk menyelesaikan semua masalah berada pada kotak suara. Suara yang masyarakat masukkan dalam kotak suara inilah yang menentukan keinginan mereka. Jika setelah setiap pemilu para calon yang tidak berhasil meraih suara terbanyak menerjunkan pendukungnya ke jalanan kota, untuk apa pemilu diselenggarakan? Apa salahnya masyarakat yang hidup dan pekerjaannya harus terganggu?

Saya mengajak seluruh masyarakat Iran untuk persaudaraan, kesamaan dan mematuhi hukum. Jalur hukum, jalur persahabatan dan rasa kasih sayang masih terbuka dan saya berharap seluruh masyarakat Iran berjalan pada jalur-jalur ini serta merayakan kemenangan partisipasi 40 juta orang dalam pemilu dan tidak memberikan izin kepada musuh untuk merusak perayaan ini.

***

Saya telah mendalami kebijakan dan pernyataan beberapa pejabat Negara-negara Eropa dan AS dalam beberapa hari ini. Sebelum pemilu kebijakan, pernyataan dan seluruh usaha pejabat Barat adalah untuk mengurangi partisipasi masyarakat Iran dalam pemilu, tetapi partisipasi 40 juta orang pada pemilu mengejutkan berbagai media masa dan para pejabat Barat. 

Mereka telah menyadari bahwa halaman baru dari setiap isu yang berhubungan dengan Republik Islam Iran, telah dibuka dan mereka tidak mempunyai jalan lain kecuali menerimanya. Dalam kondisi yang terdapat demonstrasi di Negara terkait dengan pemilu, para pejabat parat menggunakan peluang ini untuk memainkan ombak, pada saat itu pula kedok-kedok mereka terbuka dan cara mereka berbicara juga berubah. 

Sejak awal minggu yang lalu beberapa kepala pemerintahan dan menteri luar negeri mengambil kebijakan yang membuktikan permusuhan mereka terhaadp Republik Islam Iran yang mana dalam hal ini Negara Inggris berada dibarisan pertama. Beberapa pejabat AS pun menyatakan bahwa kami selalu menunggu saat-saat ini yaitu saat masyarakat Iran terjun ke jalan, di pihak lain mereka menulis surat kepada kami dan menyampaikan keinginan mereka untuk membuka hubungan dengan Republik Islam Iran, yang mana yang harus kami percaya?

Di dalam negeri pun unsur-unsur luar telah beraktivitas dan mulai mengganggu keamanan masyarakat, membakar berbagai objek dan tempat serta merampas harta kekayaan masyarakat yang mana saya percaya para pelaku ini sama sekali tidak berhubungan dengan masyarakat dan bukan merupakan pendukung calon tertentu, tetapi mereka adalah musuh bangsa Iran dan orang-orang yang menjual dirinya kepada Barat dan rezim Zionis. 

Para musuh ini berimajinasi bahwa sama seperti di beberapa Negara kecil bahwa mereka dapat melakukan revolusi beludru yang didukung oleh puluhan juta dollar yang dipersiapkan salah satu pemegang investasi Zionis. Masalah utama musuh ini adalah mereka belum mengenal bangsa Iran.

Yang paling buruk adalah simpati pejabat AS tentang HAM dan perlawanan keras terhadap masyarakat Iran. Saya ingin menanyakan bagaimana para pelaku kriminal yang telah menghancurkan Afganistan dan Irak serta membunuh rakyat kedua Negara tersebut serta mendukung rezim Zionis dari segi meteri dan politik, bagaimana ingin berbicara tentang HAM?

Dalam pembelaan terhadap HAM dan orang-orang yang telah ditindas, Republik Islam Iran berada pada barisan terdepan dan tidak membutuhkan saran Barat. Para pejabat dan politikus Barat harus mengenal rasa malu dan tidak melakukan hal-hal demikian.


Artikel ini merupakan Khotbah Sholat Jum’at yang disampaikan Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran pada 19 Juni 2009 di Teheran. Khotbah ini telah diterjemahkan dari Bahasa Parsi dan dipublikasikan oleh Kedutaan Besar Iran di Jakarta 

Readmore »»

Jumat, 26 Juni 2009

Neoliberal vs Ekonomi Kerakyatan

Untuk pertama kalinya, isu ekonomi menjadi isu penting dalam pemilihan presiden kali ini. Ini berbeda dengan pemilu presiden sebelumnya. Saat itu isu yang berkembang adalah isu Islam dan nasionalisme. Neoliberalisme sendiri merupakan nomenklatur yang diciptakan dari luar. Istilah umum yang dikenal adalah liberalisme. Ia berangkat dari filsafat pada masa pencerahan Eropa berupa kebebasan individu dan pasar yang otonom.

Istilah neoliberal muncul pertama kali tahun 1960-an, bersamaan dengan gerakan teologi pembebasan di Amerika Latin. Istilah neoliberal datang dari mereka yang tidak menyukai istilah liberalisme.

Sementara, istilah ekonomi kerakyatan sudah dikenal sejak sebelum kemerdekaan. Adalah Muhammad Hatta yang pertama kali memperkenalkan. Pada tahun 1930-an, Hatta menyebutnya dengan istilah “ekonomi rakyat.” Apa yang disebut ekonomi rakyat adalah ekonomi pribumi. Tujuan Hatta adalah membela kepentingan ekonomi pribumi.

Tak cuma Hatta yang menulis soal ekonomi kerakyatan. HOS Tjokroaminoto juga menulis soal ini. Dalam perspektif Tjokroaminoto dia membedakan dua jenis kapitalisme. Yakni kapitalisme yang baik dan kapitalisme yang jahat. Kapitalisme yang baik adalah ekonomi pribumi sementara kapitalime yang jahat adalah kekuatan ekonomi penjajah.

Dengan demikian, ekonomi kerakyatan pada masa sebelum kemerdekaan adalah ekonomi pribumi melawan ekonomi penjajahan. Sedang pada masa awal kemerdekaan, ekonomi kerakyatan berubah tafsir menjadi ekonomi rakyat miskin melawan ekonomi pengusaha besar.

Pada tahun 1960-an, juga ada program demokrasi ekonomi. Program ini berusaha melibatkan rakyat dalam ekonomi. Dengan demokrasi ekonomi, modal diharapkan dikuasai oleh masyarakat dan digunakan sepenuh-penuhnya untuk kepentingan rakyat.

Pada tahun 1980-an, ekonomi kerakyatan berubah istilah menjadi ekonomi Pancasila. Namun semangatnya masih sama seperti ekonomi kerakyatan pada masa pra kemerdekaan.

***

Perdebatan neoliberal dan ekonomi kerakyatan pada saat pemilihan presiden menunjukkan semakin matangnya kehidupan berpolitik dan berdemokrasi di Indonesia. Berpolitik tidak lagi identik dengan pelemparan isu-isu sempit yang bersifat ideologis dan sektarian, tetapi lebih kepada isu-isu pragmatis dan ekonomi. Ini merupakan pertanda sehat walau tidak sempurna

Sementara, kemunculan neoliberal pada tahun 1960-an dilatarbelakangi oleh beragam kegagalan kebijakan ekonomi teknokratis dan intervensionis. Neoliberal mensyaratkan dua hal. Pertama, meminimalisir intervensi negara. Dan kedua, mengakui kebebasan individu.

Neoliberal adalah sebuah istilah yang digunakan dari berbagai teori kontemporer anti intervensi yang dikembangkan pada konteks historis, politik dan institusi tertentu. Ia juga merupakan perkawinan aliran ekonomi neoklasik yang menganut paham kebebasan pasar di satu sisi, dengan mazhab politik Libertarian-Austria yang mengusung kebebasan dan kemerdekaan individu di sisi lain.

Setidaknya ada beberapa model yang dikenal dalam kelompok neoliberal. Model-model itu adalah model monetaris, penolakan terhadap perencanaan terpusat, kekakuan lembaga, principal agent model of bureaucracy, perburuan rente serta penolakan terhadap perusahaan publik dan privatisasi.

Untuk model terakhir, kaum neoliberal berpendapat bahwa perusahaan publik merupakan salah satu sumber utama dari inefisiensi ekonomi dan stagnasi yang dialami negara berkembang. Untuk konteks negara berkembang seperti Indonesia, di mana inefisiensi perusahaan publik sering terjadi, kebijakan privatisasi banyak mendapat dukungan.

Lalu, dengan berbekal kesuksesan aplikasi kebijakan di negara maju, World Bank, IMF dan Departemen Keuangan Amerika Serikat sepakat untuk mengeneralisasi teori itu dengan apa yang sekarang dikenal sebagai Washington Consensus. Setidaknya ada 10 kebijakan inti dari Washington Consensus itu.

Sepuluh kebijakan itu adalah: displin kebijakan fiskal; pengalihan belanja subsidi, kecuali subsidi langsung pada belanja pendidikan, kesehatan dan infrastruktur; reformasi pajak –memperluas basis pajak dan penurunan tingkat pajak; suku bunga yang ditentukan pasar dan positif secara riil; nilai tukar kompetitif; liberalisasi perdagangan, terutama penghapusan lisensi dan penerapan tarif tunggal; liberalisasi investasi langsung asing; privatisasi BUMN; deregulasi; dan perlindungan hak milik.

Namun Washington Consensus juga memicu kritik. Kelompok sayap kiri menuduh penghapusan subsidi bertujuan untuk mempercepat pembayaran utang ke negara maju.

George Stiglitz sendiri juga mengritik liberalisasi tanpa penahapan dan persiapan yang cukup. Kegagalan Washington Consensus dinilai Stigltitz dibuktikan oleh fakta bahwa perekonomian negara-negara yang menerapkan bukan saja tidak membaik, melainkan malah memburuk, seperti kasus Argentina dan Indonesia. Stigltitz menyarankan liberalisasi seharusnya dimulai dari sektor riil, perdagangan lalu keuangan. Sementara di Indonesia posisinya malah terbalik. Sektor keuangan terlebih dahulu diliberalisasi melalui Pakto 88, baru sektor perdagangan dan sektor riil.

Kelemahan pemikiran neoliberal juga muncul sebagai akibat kelahiran “kawin kepentingan” antara aliran neoklasik yang memberikan legitimasi akademis-intelektual, dan tradisi Libertarian-Austria sebagai sumber retorik politik.

Dari paparan ini, dapat dikatakan bahwa apa yang dinamakan neoliberal tidak lebih dari kumpulan pemikiran anti intervensi pemerintah dalam perekonomian yang sangat beragam dan bisa saja bertentangan dengan akar pemikiran neoklasik. Akan tetapi terlepas dari kekurangan dan bias inteletual, ia juga menunjukkan kepada kita berbagai kelemahan fundamental dari visi teknokratik dalam suatu perekonomian.

***

Ekonomi kerakyatan sendiri merupakan kumpulan pemikiran tentang sebuah orientasi kebijakan yang lebih berpihak pada rakyat jelata, baik di sisi komsumsi dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar dan pokok, maupun di sisi produksi dengan berpihak pada usaha kecil menengah.

Penemu istilah ekonomi kerakyatan pertama kali adalah Emil Salim. Ia menulis istilah itu dalam sebuah artikel koran pada tanggal 30 Juni 1966. Sementara yang mempopulerkan adalah Mubyarto dengan istilah ekonomi Pancasila pada tahun 1980-an.

Namun, apa yang dinamakan ekonomi kerakyatan baru sebatas semantik, karena belum serius menjawab peran negara, pasar dan individu seperti teori-teori ekonomi pada umumnya.

Perbedaan tajam yang membedakan ekonomi kerakyatan dan neoliberal adalah peran pemerintah. Pada ekonomi kerakyatan pemerintah diharap melakukan intervensi dan berpihak pada rakyat banyak, sementara ekonomi liberal mengandaikan pemerintah netral dan tidak campur tangan.

Lantas bagaimana wajah pemerintah SBY sekarang? Boleh dibilang pemerintahan SBY sekarang adalah pemerintah dengan corak ekonomi neoliberal kerakyatan. Disebut kerakyatan, karena pemerintah juga melakukan intervensi. Salah satunya dengan program pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pemerintah juga menggulirkan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM). Tapi dikatakan neoliberal karena di sisi lain, pemerintah juga meliberalkan investasi asing.

Di luar isu liberalisasi modal asing dan privatisasi, agenda ekonomi rakyat tidak banyak bertentangan langsung dengan pemikiran neoliberal. Bahkan, pemerintah saat ini bisa menggabungkan keduanya. Jargon ekonomi rakyat memang lebih terkesan pada pemrioritasan sektor pertanian dan UMKM. Karenanya, ekonomi rakyat kurang tepat untuk menjadi jargon melawan liberalisasi dan privatisasi.
.

Readmore »»

Senin, 22 Juni 2009

7 Lucrative Jobs from Obama's Stimulus Plan

Pesident Barack Obama's plan to get the U.S. economy going has a strong focus on creating jobs. Two of the bills he's recently signed, the American Recovery and Reinvestment Act (ARRA) and the Making Home Affordable program, provide funding that will create a wide variety of job opportunities with good salaries. Better yet, many of these jobs don't require a four-year degree, so job-seekers may be able to move into these careers pretty quickly.
Here's a selection of some of the best-paying stimulus jobs:
Computer Security Specialist
A big chunk of the ARRA money is dedicated to health-care information-technology initiatives -- digitizing medical records so they're easier to transmit and share between doctors, hospitals and pharmacists. Computer-security experts who can help keep electronic medical records locked away from computer hackers and other unauthorized users will be in high demand as the health-care sector modernizes, says Laurence Shatkin, author of "Great Jobs in the President's Stimulus Plan."
Other specialists will be needed to train workers on how to keep the data safe. A brief certificate program may suffice to get you started in this field, the Bureau of Labor Statistics (BLS) says. "There's going to be a special role here of how to keep prying eyes away," Shatkin says.
Median annual salary: $78,376
Cost Estimator
For each of the major infrastructure projects that receive stimulus funding, an estimator must determine the likely cost of material plus labor so that accurate job bids can be submitted and budgets properly prepared. Shatkin says laid-off workers with a background in construction, who are familiar with the industry's labor and materials costs, should find opportunities here, though many estimators have a four-year degree.
Median annual salary: $58,868
Civil Engineer
For each of these big federally backed construction projects, Shatkin points out, civil engineers must make sure structures are properly designed to withstand the elements. Engineers also make sure construction projects are executed correctly. You'll need at least a college degree, usually in engineering. But the BLS notes a degree in science or mathematics might work to get you started here, too.
Median annual salary: $66,638
Insulation Installer
The ARRA is focused on making federal facilities more energy efficient, starting with simple methods such as weatherizing buildings with more insulation to save energy. Projects are happening all over the country, Shatkin notes, at science labs, military installations, and other federal buildings. High-school graduates often can receive on-the-job training, the BLS says.
Median annual salary: $44,460
Solar Panel Installer
President Obama has made cleaner, greener energy use a top administration priority. The ARRA includes funding for the installation of solar panels to cut energy use at many federal buildings ... and that means someone with an understanding of electric, water and heating systems will need to climb up on the rooftops and put up these systems. Training programs may be as short as six months, Shatkin notes.
Median annual salary: $44,460
Physical Therapy Assistants
The ARRA included an extension of medical benefits for workers laid off in the recent downturn, Shatkin points out. That will keep business brisk for medical professionals, including physical therapy assistants. Assistants may have a two-year degree, or can be trained on the job, to assist patients who need exercises or must use crutches or other devices, according to the BLS.
Median annual salary: $48,999
Loan Officer
Just signed into law in May, legislation entitled Making Home Affordable provides federal incentives for banks to help up to 9 million distressed homeowners renegotiate their loans. Because each mortgage agreement and piece of property is unique, the work is time-consuming -- a loan officer must sit down with each homeowner individually.
This initiative is creating a sudden need for more mortgage loan specialists who can renegotiate with homeowners, says Joseph Burkhart, director of recovery-related business development at recruiting firm The Mergis Group in McLean, Va. Burkhart says the majority of the nation's loan-renegotiation work traditionally took place in the Dallas market, but that the huge volume of loan workouts planned means banks will be hiring all across the country.
"The mortgage industry in January only did 100,000 refis," he says. "Now they're projecting that millions of them will take place every month."
Because of high demand, Burkhart says employers are looking at applicants with a variety of past work experience -- former bank loan officers and others who understand contracts. One background that's of interest, Burkhart says: call-center workers who've made contract offers over the phone.
Median annual salary: $43,070

Source: All salary data is from PayScale.com. The salaries listed are median, annual salaries for full-time workers with 5-8 years of experience and include any bonuses, commissions or profit sharing.
.

Readmore »»

Sabtu, 20 Juni 2009

DAFTAR NILAI UASBN SD MUHAMMADIYAH 11 SURABAYA TAHUN 2009

No. Nama BHS INDO MATH IPA JUMLAH

1. angga K.H 8,00 ---- 7,75---- 8,75--- 24,50
2.bujang T.H 8,40 ---- 9,50---- 9,75--- 27,65
3.Dzikri I. V 8,00 ---- 7,25---- 8,50--- 23,75
4.eka M.S.R 8,20 ---- 9,00 --- 9,75--- 26,95
5.Evy Nur H. 7,80 ---- 6,25---- 8,25--- 22,30
6.farid A.N 8,60 --- 8,50 -- 9,50 --- 26,60
7.Hana R 8,80 --- 9,25 --- 9,75 --- 27,80
8.Ida Ayu R. 8,80 --- 7,75 --- 8,75 --- 25,30
9.Moch Bagus 8,80 --- 7,00 --- 7,50 --- 23,30
10.Rachmad k 8,60 --- 8,25 --- 9,25 --- 26,10
11.Wafiyyah R. 8,60 --- 8,25 --- 9,50 --- 26,35
12.Yunita Diang 8,40 --- 6,75 --- 6,50 --- 21,65
13. Aditya P 9,40 --- 8,50 --- 9,75 --- 27,65
14. Akbar 8,00 --- 7,50 ---- 9,50 --- 25,00
15. Ayu Dewi 9,40 --- 7,50 --- 8,00 --- 24,90
16. Bramantyo 7,40 --- 7,00 --- 8,50 --- 22,90
17.Erwin Mifta 7,80 --- 7,00 --- 7,75 --- 22,55
18.Farida A 8,60 --- 6,75 --- 7,25 --- 22,60
19 Firman 7,60 --- 8,50 --- 8,75 --- 24,85
20. Mar'atus 9,00 --- 8,50 --- 9,25 --- 26,75
21. Mei Lisa 8,00 --- 5,25 --- 8,00 --- 21,25
22.Nugraha A 8,60 --- 6,25 - – 8,75 --- 23,60
23.Pradnya A.P 9,20 --- 8,25 --- 10,00 --- 27,45
24.Rheza R.A 8,00 --- 6,50 --- 8,50 --- 23,00
25. Romiz D 8,20 --- 9,25 --- 9,50 --- 26,95
26.Roul R. 8,80 --- 10,00 -- 10,00 -- 28,80
27. Silfia I 9,00 --- 10,00 – 10,00 --- 29,00
28.Sony Dwi 6,60 --- 6,25 --- 8,50 --- 21,35
29.Tiara K. 8,00 --- 9,00 --- 8,00 --- 25,00
30.Tito Akbar 8,20 --- 8,25 --- 9,00 --- 25,45
31. Xena M 8,40 --- 7,75 --- 8,75 --- 24,90
32.Yuniar 8,80 --- 8,00 --- 8,75 --- 25,55
33. Gizzela F. 8,40 --- 7,75 --- 9,00 --- 25,15
34. Imam B. 7,80 --- 6,25 --- 8,25 --- 22,30
35.Amang 8,00 --- 5,00 --- 8,75 --- 21,75
36Awan Ghifari 7,60 --------- 7,75 ---------- 8,00 ----- 23,35
37Bagos Krisna 8,20 7,75 ----------8,00 ----- 23,95
38Dewi Nur Anisa 8,80--------- 9,25 ----------8,50 ------ 26,55
39Dina Silvia P 8,20 ------- 9,00 ---------- 9,00 ----- 26,20
40Elly Dwi A 6,80 --------- 7,50 ---------- 8,75 ------ 23,05
41Evi Hasnia 7,20 --------- 6,25 ---------- 8,00 ------ 21,45
42Faizatul Hikmah 9,20 --------- 7,75 ---------- 9,00 ------ 25,95
43 Farida Anisah 8,60 --------- 8,00 ----------9,25 ------- 25,85
44Fauziyatur R 7,60 --------- 5,75 ---------- 9,25 ------- 22,60
45Hakam Abd 8,20 --------- 6,00 ---------- 8,25 ------- 22,45
46Imron Hanafi 6,80 --------- 5,50 ---------- 7,25 ----- 19,55
47Intania Yoland 7,20 --------- 6,75 ---------- 8,00 ------ 21,95
48Maulana Adam 7,60 --------- 7,50 ---------- 9,00 ------- 24,10
49Moch Amri 7,80 --------- 8,75 ---------- 9,00 ------ 25,55
50Moch Wildan 7,40--------- 7,25 ---------- 8,25 ------- 22,90
51Muhammad Yusuf 9,00 --------- 8,75 ---------- 8,50 ------ 26,25
52Rafika Putri 7,00 --------- 7,50 ---------- 7,50 ------ 22,00
53Rillo Kresna 8,40 --------- 8,75 ---------- 9,25 ------- 26,40
54Rizki dana 8,20--------- 9,25 ---------- 9,50 ------- 26,95
55Syafrizal Dwi 7,60 ---------6,00 ---------- 8,25 -------- 21,85
56Yoga Mahendra 8,60 --------- 9,50 ---------- 7,75 ------- 25,85
57Abizar Aufa 8,40 --------- 9,00 ----------8,75 -------- 26,15
58Alya Sherlyna 7,80 --------- 7,00 ---------- 7,75 ------- 22,55
59Cevrela Fani 8,80 --------- 9,00 ---------- 9,25 ------- 27,05
60Eva Nur 7,40 --------- 6,75 ----------6,25 --------- 20,40
61Fahmi Andrias 6,80 --------- 8,00 ---------- 9,00 -------- 23,80
62Karfina Islam 7,20--------- 9,50 ---------- 9,00 -------- 25,70
63M.Alfin H 8,80 --------- 9,75 ---------- 9,75 -------- 28,30
64Septian H 7,80 --------- 7,00 ---------- 9,25 -------- 24,05
65Surya Devi 8,80 --------- 8,75 ---------- 9,25 -------- 26,80
66Umar Faruq 8,40 --------- 7,00 ---------- 8,75 -------- 24,15
67Vitri Putri 9,00--------- 9,50 ---------- 9,25 --------- 27,75
68Widya Utari 8,40 --------9,25 ---------- 9,25 ---------- 26,90
69Amsal Amaly 8,60 --------8,50 ---------- 9,50 ---------- 26,60
70Ayesha Putri 8,00 --------- 7,25 ---------- 6,25 -------- 21,50

Readmore »»

Kamis, 18 Juni 2009

Perang Opini yang Menggelikan

Pertarungan opini dalam pilpres terkadang memang menggelikan. Perhatikanlah, perputaran wacana yang terjadi seperti contoh di bawah ini. Dalam soal isu antek orba, misalnya, di sebuah situs disebutkan bahwa SBY merupakan bagian dari orde baru. Karena itu harus diwaspadai. Seruan ini jadi menggelikan, karena dilontarkan oleh pendukung kubu pesaingnya. Padahal, para kompetitornya, entah itu Kalla, Wiranto ataupun Prabowo sejatinya sama-sama menjadi bagian orde baru.

Dalam soal isu agama, SBY-Boediono diopinikan selah-olah sebagai dua kandidat yang berbeda. Di belahan Indonesia Barat, SBY-Boediono dikampanyekan kurang Islam (karena kedua istri mereka tak berjilbab). Namun, di belahan Indonesia Timur, SBY-Boediono disebut-sebut akan melakukan "proyek Islamisasi negara" terkait kontrak politik dengan PKS -- akhirnya terkuak, isi perjanjian itu telah palsu belaka.

Belakangan dihubungkan dengan pernyataan Boediono yang berbicara soal keinginannya mengembangkan ekonomi syariah. Lucunya, Kalla sebenarnya juga berjanji yang sama. Soalnya, ada dugaan, isu agama ini memang menjadi "mainan"-nya kubu Kalla-Win

Dalam soal Lapindo, Kalla secara berapi-api menyatakan telah terjadi pelanggaran HAM dalam kasus ini. Hm, ini sungguh menarik. Sebab, kalau kita tengok ke belakang, Fraksi Golkar, partai yang ia pimpin, adalah salah satu penjegal pengajuan hak interpelasi Lapindo di DPR.

Dalam soal BLBI, Boediono paling disorot sebagai 'orang yang paling bersalah. Yang dilupakan, tatkala pencairan BLBI pada tahun 1997-98 silam, BI masih merupakan bagian dari pemerintah, bukan institusi yang independen seperti sekarang. Karena itu, pencairan BLBI sepenuhnya memenuhi kehendak pemerintah Soeharto ketika itu. Dan, Boediono adalah bagian sedikit dari Direktur BI yang tak dikejar-kejar aparat hukum.Sementara sejumlah koleganya memang jadi pesakitan sebab diduga kuat melakukan patgulipat dengan bank penerima.

Daftar ini kalau mau diteruskan bisa sangat panjang.

Ada yang bilang, ini gejala amnesia. Hanya sesaat, tidak permanen. Tapi, ada yang bilang ini fenomena yang lebih serius: keasyikan dengan dunianya sendiri, seolah-olah orang lain tak ada, tak berpikir, tak bermemori.

Namun, sepertinya tidak terlalu banyak yang menggubris fenomena ini. Bukan tak ingat, Bukan tak peduli. Tapi,barangkali justru karena iba. (berpolitik.com)
.

Readmore »»

Rabu, 17 Juni 2009

Lagi, Soal Neolib dan Ekonomi Kerakyatan

Sekarang keluar kata-kata yang paling membedakan JK dengan SBY adalah kemandirian. Kalau Megawati pro ekonomi kerakyatan. Jadi dua pihak ini menempatkan diri sebagai antitesa dari yang sedang memerintah. Kalau penantang memang harus menunjukkan beda dari incumbent. Menawarkan sesuatu yang baru, yang memberi harapan. Seolah-olah pemerintahan SBY ini neolib dan terwakili pada sosok Boediono. Dan dilawanlah dengan jargon kemandirian- kerakyatan.
Nah pertanyaannya sekarang, apa itu neolib dan apa ekonomi kerakyatan. Tidak ada itu sistem ekonomi neolib, dia bukan mainstream dalam sistem ekonomi. Neolib cabang dari liberalisme. Neolib muncul tahun 1970an karena dipandang sebagai bentuk liberalisme baru dengan karakteristiknya yang lebih ekspansif. Tidak ada negara di dunia ini yang murni bebas dari campur tangan negara.
Amerika Serikat negara yang paling banyak campur tangan negaranya, pada bidang jaminan sosial, insentif pertanian, macam-macam. Lebih berat intervensi negara di AS daripada di Indonesia. Ujung tombak neolib yakni free trade dan free movement of capital. Negara-negara maju mengusung neolib karena mereka tidak bisa lagi kompetisi bikin ini bikin itu, upah buruh sudah mahal.
Jadi mereka mempertahankan hegemoni ekonominya dengan cara agar dunia membuka diri supaya mereka bisa bikin pabrik di mana-mana. Supaya lancar ekspansi mereka, syaratnya harus ada perdagangan bebas dan modal harus bebas gentayangan ke mana-mana.
Lalu, ekonomi rakyat bukan sistem, tidak bisa dikontraskan dengan neolib. Ekonomi rakyat bisa diterapkan di sistem ekonomi apapun. Definisinya kebijakan ekonomi yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar rakyat. Secara maksimal diterapkan di negara komunis seperti Kuba, semua bisa gratis.
Ekonomi rakyat tidak mengenal ideologi, karena perspektif itu diterapkan di negara liberal seperti Norwegia, Swedia, negara-negara Skandinavia dengan level yang lebih canggih kebutuhan dasar rakyatnya. Jadi ekonomi rakyat adalah orientasi dasar yang bisa diaplikasikan pada semua sistem ekonomi. Penerapan jargon ekonomi kerakyatan sekarang ini norak.
Negara Skandinavia menerapkan pajak pogresif yang begitu berat bagi orang kaya, sementara di Indonesia pajak masih menyenangkan kelompok kecil orang kaya. Skandinavia memang gila, pada level pendapatan tertentu pajak bisa 70%. Tapi ada resikonya.
Negara-negara bersistem welfare state sudah kolaps. Kalau tidak ada bencana dalam sistem ekonomi, baik-baik saja. Tapi ekonomi dunia kan fluktuatif. Pajak kan fungsi dari kegiatan ekonomi. Kalau kegiatan ekonomi nyungsep, pendapatan dasar negara ikut nyungsep.
Padahal pelayanan dasar tidak bisa nyungesep tiba-tiba. Dana kesehatan dipangkas 50%, tidak mungkin. Pelayanan kesehatan harus jalan terus, padahal APBN jebol. Makanya ada reformasi di negara-negara Skandinavia. Di Jerman Gerard Schroeder kalah oleh Angela Merkel, karena reformasi sistem keuangannya tidak populer. Tidak bisa apa yang sudah dikasih ke rakyat diambil atau dikurangi, pasti tidak terpilih lagi. Itulah kelemahan welfare state. Jadi tidak ada yang sempurna di dunia ini.
Isme yang ekstrim, liberalisme atau komunisme itu hanya suatu model berpikir. Tidak ada kenyataan hidup yang murni komunis atau liberal. Ada indeks kebebasan dalam ekonomi, siapa paling tinggi? Bukan AS tapi Hongkong. Itulah wujud negara yang ekonominya paling bebas, tidak ada yang mengalahkan. Indonesia berada di tengah-tengah di antara 170 negara. (*)

Readmore »»

Pejabat BUMN Jadi Tim Sukses

Badan Pengawas Pemilu merilis data pejabat-pejabat Badan Usaha Milik Negara yang diduga menjadi tim sukses calon presiden. Hanya calon presiden dan wakil presiden, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, yang bebas dari dukungan pejabat BUMN.
Bentuk dukungan para pejabat BUMN ini ada dua, yakni pertama secara resmi masuk tim kampanye nasional yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum dan kedua, hanya masuk tim relawan.

Pejabat BUMN di Tim Kampanye Resmi SBY-Boediono:
- Achdari, Ketua Dewan Pengawas Peruri/Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye
- Soeprapto, Komisaris Independen Indosat/Koordinator Pembinaan dan Penggalangan Saksi Tim Kampanye
- Max Tamaela, Komisaris Hutama Karya/Anggota Pembinaan dan Penggalangan Saksi Tim Kampanye
- Dedi Prajipto, Komisaris Wijaya Karya/Anggota Pembinaan dan Penggalangan, Saksi Tim Kampanye
- Effendi Rangkuti, Komisaris Kimia farma/Anggota Korwil VI Tim Kampanye
- Yahya Ombara, Komisaris Kereta Api/Anggota Korwil IV Tim Kampanye
- Umar Said, Komisaris Pertamina/Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye
- Sulatin Umar, Ketua Dewan Pengawas Bulog/Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye
- Raden Pardede, Komisaris Utama Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Tim Kampanye

Pejabat BUMN di Tim Kampanye Tak Resmi SBY-Boediono:
- Suratto Siswohardjo, Komisaris Angkasa Pura II/Ketua Gerakan Pro SBY
- Jenderal (Pol) Purn Sutanto, Komisaris Utama Pertamina/Wakil Ketua Gerakan Pro SBY
- Sardan Marbun, Komisaris PTPN III/Ketua Tim Romeo
- Muchayat, Deputi Meneg BUMN dan Komisaris Mandiri/Ketua Barindo
- Aam sapulete, Komisaris PTPN VII/Ketua Jaringan Nusantara
- Harry Sebayang, Komisaris PTPN III/Jaringan Nusantara
- Andi Arief Komisaris, PT Pos Indonesia/Jaringan Nusantara

Pejabat BUMN di Tim Kampanye Resmi JK-Win
- Tanri Abeng, Komisaris Utama Telkom/Dewan Penasehat Tim Kampanye
- Fadhil Hasan, Komisaris PTPN XI/Anggota Tim Kajian Tim Kampanye
- Rekson Silaban, Komisaris Jamsostek/Wakil Koordinator Penggalangan Pekerja,tani, dan nelayan Tim Kampanye
- Sumarsono, Komisaris Pertamina/Dewan Pengarah Tim Kampanye.

Dari semua nama itu, empat nama terindikasi kuat yakni Komisaris Utama Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Raden Pardede, Ketua Dewan Pengawas Perum Peruri Achdari, Komisaris PT Pertamina Umar Said. Ketiganya tergabung dalam Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono. Seorang lagi, Komisaris PT Telkom Tanri Abeng yang tercantum dalam Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto. Badan Pengawas Pemilu kemudian berencana memanggil mereka pada Rabu (17/6). (VIVAnews.com)

Readmore »»

Inspirationa Quotation

"The big secret in life is that there is no big secret. Whatever your goal, you can get there if you're willing to work".

(Oprah Winfrey, American TV host, media mogul, and philanthropist)

kartun united





FIrman Allah SWT

"Innal hasanaat tushrifna sayyiaat" (Sesungguhnya kebaikan akan mengalahkan kejahatan) - (Hud:114).

  © Blogger template Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP