Tampilkan postingan dengan label china. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label china. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Agustus 2008

Perjalanan Mengelilingi Pulau Hainan di China (5)


Kota Sanya merupakan kota terbesar kedua di Pulau Hainan setelah Haikou, dan di bulan November ini kota pantai yang berada di bagian selatan pulau itu mulai ramai dikunjungi wisatawan asing maupun dari China sendiri yang ‘lari’ dari daratan yang mulai disergap hawa dingin. Yang menarik di kota berpenduduk sekitar 150 ribu jiwa itu ternyata ada sebuah kawasan yang dihuni oleh suku Hui yang beragama Islam.

--------------------------------------------------------------------------------
SANYA City memiliki satu andalan pariwisata pantai, yaitu pemandangan yang diberi nama ‘Tianya Haijiau’ atau ‘Tepi Langit’ dan ‘Ujung Laut’, daerah peristirahatan air panas, taman hutan nasional dan lain-lain yang patut dikunjungi. Daerah Pemandangan Tianya Haijiau terletak lebih 20 km sebelah barat kota Sanya. Pada zaman dahulu kala, orang di China mengira tempat ini adalah ujung bumi, maka di sebuah batu raksasa di tepi laut tergores kata-kata "tepi langit" dan "ujung laut".

Yang menarik lagi di kawasan pantai itu terdapat sebuah desa bernama Fenghuang bagian dari distrik Yanglan yang dihuni sekitar 7 ribu orang etnis Hui yang semuanya beragama Islam. Agama Islam masuk ke China sejak 1350 tahun yang lalu, umat muslim di negeri ini sekarang telah mencapai 20,3 juta. Etnis-etnis minoritas China yang beragama Islam adalah etnis Hui, Uigur, Hasak, Kerkez, Uzbek, Tatar, Tajik, Dongxiang, Sala, dan Bao'an. Mereka terutama tersebar di Ning Xia, Qing Hai, Gan Su, Xin Jiang, dan Shan Xi di daerah barat laut dan Yunnan di daerah barat daya, serta He Bei, He Nan, Shan Dong, dan Mongolia Dalam (Inner Mongolia) dan provinsi atau daerah lainnya.

Rakyat etnis Han, Tibet, Mongolia, Dai, dan Bai di Yunan juga ada yang memeluk agama Islam, akan tetapi jumlahnya tidak banyak. Mereka semuanya adalah salah satu anggota dalam keluarga besar Muslim China.

Namun dari seluruh etnis yang disebutkan di atas, etnis Hui adalah salah satu etnis yang warganya kebanyakan memeluk agama Islam yang berkembang di luar Sanya City, kota terbesar kedua di Pulau Hainan setelah ibukota Haikou.

Bagi masyarakat China, Islam sebenarnya secara historis bukanlah sesuatu yang baru. Di Mainland (China daratan), Islam bahkan dipercayai telah berkembang sejak abad pertama hijriyah atau abad ketujuh, dibawa pertama kali oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, Sa'ad ibn Lubayd, yang sering diidentikkan dengan Sa'ad ibn Abi Waqqas.

Lebih dari itu, identitas Sa'ad ibn Lubayd al- Habsyi sendiri tidak diketahui pasti. Terlepas dari kesulitan identifikasi tentang Sa'ad ini, kontak antara Dunia Islam khususnya Arabia,dengan China berjalan cukup intens. Selama 90 tahun masa Dinasti Umaiyyah, tak kurang dari 17 duta muslim muncul di istana China.

Mereka diikuti sekitar 18 duta yang dikirim penguasa Dinasti Abbasiyyah dalam periode 750–798.Kunjungan-kunjungan ini mendorong perkembangan Islam sehingga terbentuklah koloni Ta Shih di Kanfu (Kanton). Selain itu, terdapat koloni muslim yang cukup besar sejak pertengahan abad ke-8 di Pulau Hainan yaitu ‘Tepi Langit dan Ujung Laut’.

Ketika Saya memasuki desa Fenghuang di kawasan distrik Yangla, seorang warga desa itu bernama Zhao Zhiguo langsung mengajak Salat Dhuhur berjamaah dengan beberapa warga desa lainnya, ketika Saya mengaku berasal dari Indonesia dan seorang Muslim. Zhao Zhigao (38) adalah seorang pengusaha yang cukup sukses di Sanya City, sudah dua kali Zhao pergi ke Tanah Suci untuk ibadah haji dan sering bertemu dengan jamaah asal Indonesia ketika di Mekkah dan Madina. Zhao kini mempunyai sebuah perusahaan perjalanan dan sebuah toko yang menjual barang-barang suvenir wisata, seperti mutiara dan benda kristal. Satu tahun yang lalu, ia membuka sebuah restoran masakan laut bertingkat 2 yang dapat menampung hampir seribu orang makan sekaligus di dekat Tianya Haijiao suatu tempat tujuan wisata terkenal di kota Sanya.

Dewasa ini, hampir setiap keluarga etnis Hui di Sanya melakukan bisnis yang berkaitan dengan pariwisata, misalnya menjual mutiara, barang kristal, kulit kerang, barang-barang kesenian giok dan perak serta pakaian wisata, selain itu juga membuka 10 restoran ukuran besar dan 28 hotel keluarga. kerajinan dan kejujuran mereka sangat terpuji di dunia pariwisata, dan oleh karena itu mereka juga menjadi etnis terkaya setempat.

Menurut statistik pemerintah kota Sanya,dewasa ini pendapatan bersih perkapita etnis Hui setiap tahun mencapai sekitar 5000 Yuan Renminbi atau kira-kira USD 625, ini lebih tinggi daripada pendapatan rata-rata setempat. Sekarang kebanyakan keluarga kaum muslim di Sanya mempunyai rumah sendiri dan sekitar 15% keluarga punya mobil.

Desa etnis Hui kota Sanya pulau Hainan itu mempunyai bangunan-bangunan yang bergaya khas Islam. Dan pada masa kini muslim China telah mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan banyaknya mendapat perhatian dan dorongan dari pemerintah sebagaimana dalam Sidang Nasional Partai Komunis China yang telah berlangsung beberapa hari lalu, Presiden Hu Jintao telah menyimpulkan beberapa prestasi perkembangan China selama 20 tahun ini. Tentu saja hal tersebut sangat menggembirakan hati kaum muslim China sekaligus merasa bangga atas poin tersebut. Dalam 20 tahun ini, di bidang agama Islam, pemerintah selalu memegang teguh pada kebijaksanaan kebebasan kepercayaan agama, maka semua muslim di seluruh China merasa sangat puas, karena tidak hanya kehidupan mereka ditingkatkan dengan baik, juga kehidupan agama mereka dijamin oleh negara. (*)

Readmore »»

Rabu, 06 Agustus 2008

Perjalanan Keliling Pulau Hainan China (4)

Dari Pulau Buangan Jadi Taman Angkasa Luar

Terletak di Laut China Selatan antara Provinsi Guangzhou dan Vietnam, Pulau Hainan atau Hainan Dao, merupakan garda depan bagi wilayah Republik Rakyat China di wilayah Selatan. Sempat jadi tempat pembuangan bagi tahanan politik, Pulau Hainan kini menggeliat dan menjadi salah satu tempat andalan China untuk menarik wisatawan asing.

Memiliki luas sekitar 34.000 kilometer persegi dan hamparan pantai sepanjang 300 km, Pulau Hainan tidak hanya memiliki pemandangan pantai yang indah. Seperti Bali, Pulau Hainan juga memiliki daerah pegunungan, cerita rakyat yang melegenda dan beberapa tradisi unik yang menarik.
Bagi sebagian penduduk asli Pulau Hainan, mereka menganggap pulau yang ditempati merupakan ekor dari sebuah naga di mana naga itu merupakan bentuk dari China daratan. Dari sejarahnya Pulau Hainan sempat jadi tempat pembuangan penjahat politik. Para tahanan politik itu akhrinya berbaur dengan etnis Li yang sejak 2000 tahun lalu menjadi penduduk Pulau Hainan.
Bagi kalangan barat, Hainan memang tidak mendapat perhatian karena keberadaannya kalah di bandingkan Makau atau Hongkong. Namun seiring dengan semakin pesatnya perkembangan perekonomian Vietnam, Hainan mulai bersolek. Sejak terpisah dari Provinsi Guangzhou pada 1988, Pemerintah China membagi Provinsi Hainan menjadi dua kota setingkat distrik, enam kota setingkat kabupaten, enam kota otonomi khusus, dan satu kota yang jadi zona ekonomi khusus.
Sebagai pulau tropis, Provinsi Hainan memproklamirkan dirinya sebagai Hawaii Asia, bahkan mereka sesumbar jauh lebih baik dibandingkan Bali, salah satu tujuan wisata andalan Indonesia, meskipun sebenarnya keanyataan di lapangan Bali memiliki banyak keunggulan.
Pemerintah Provinsi Hainan terus menggenjot pembangunan infrastruktur di Haikou City (ibukota) dan Sanya City. Mengenai jumlah penduduk, berdasarkan data tahun 2005 total penduduk Pulau Hainan adalah 8.263.000 jiwa dengan rincian 6.787.000 berasal dari etnis Han atau penduduk asli China, sedangkan sisa merupakan gabungan dari beberapa etnis atau suku termasuk etnis Hui salah satu suku di China yang memeluk agama Islam. Di Pulau Hainan jumlah etnis Hui mencapai 7.800 jiwa di mana mereka sebagian besar tinggal di Sanya City.
Provinsi Hainan adalah sebuah pulau tropis dan kondisi cuacanya sangat cocok untuk pembudidayaan tanaman obat, sejumlah tanaman obat setempat mendapat julukan 'bahan obat-obatan selatan'. Salah satu di antara kota yang gencar melakukan budidaya tanaman obat adalah Kota Wanning di Hainan yang merupakan salah satu basis pembudidayaan tanaman obat di China selatan.
Menurut catatan sejarah, sekitar 3,000 jenis tumbuh-tumbuhan di Hainan dapat dimanfaatkan sebagi obat dan merupakan 40 persen tanaman obat China. Di antaranya tumbuh-tumbuhan yang dapat diekstrak menjadi obat anti kanker terdapat 130 jenis lebih. Tanaman obat di Wanning sangat kaya, dan mengembangkan industri farmasi mempunyai kondisi yang luar biasa baik. Wanning mempunyai sejarah pembudidayaan dan pemanfaatan tanaman obat selama seribu tahun lebih, sedangkan di wilayah Wanning terdapat lebih dari 2,000 bahan obat-obatan. Khususnya pinang, patchouli, amomum longligulare, alpinia oxyphylla dan lainnya, potensi pengembangannya sangat besar.
Pinang mempunyai fungsi mengobati gigi, menyehatkan lambung, mengobati kembung dan busung air serta dibuat menjadi obat peluruh cacing. Pinang setelah diolah juga dapat dijadikan kudapan enak. Pinang kini merupakan tumbuhan ekonomi penting di Hainan dan banyak dibudidayakan. Karena manfaatnya pinang begitu banyak sehingga banyak pabrik farmasi dari luar pulau berbondong-bondong memborong pinang Hainan.
Kedatangan mereka ke Hainan juga berkaitan dengan musim dingin yang sekarang sudah mulai masuk di China daratan. Karenanya selagi mereka berburu bahan obat mereka juga sementara waktu lari dari musim dingin untuk menikmati Pulau Hainan yang sepanjang waktu tidak pernah mengalami musim dingin.
Seiring dengan perkembangan zaman dan waktu Pulau Hainan kini tidak lagi jadi tempat pembuangan tahanan politik. Hainan sudah menjadi salah satu wilayah yang penting bagi China, dan ini ditandai dengan dipilihnya Wenchang, salah satu kota di Hainan menjadi pusat penelitian luar angkasa China.
Menurut Koran local, untuk pembangunan proyek prestisius itu sekitar 6.000 ribu orang akan direlokasi dari wilayah yang akan menjadi pusat peluncuran pesawat luar angkasa China di kawasan Longlou dan Dongjio di Wenchang City. Untuk pembangunan itu Pemerintah Provinsi Hainan menyiapkan tanah 1.200 hektar dan pembangunannya diprediksi bakal selesai pada 2012 nanti.
Selain untuk Pusat Penelitian Luar Angkasa China, di Pulau Hainan juga akan dibangun sebuah Taman Angkasa Luar sebagai tempat wisata untuk menarik wisatawan asing dan domestik. Ini adalah proyek prestisius kedua, karena selama ini Amerika Serikat saja belum memiliki sebuah Taman Angkasa Luar seperti yang akan dibangun di Hainan.
Untuk pembangunan Taman Angkasa Luar itu Pemerintah China telah menyiapkan USD 930 juta atau sekitar Rp 8,5 triliun sedangkan Pemerintah Provinsi Hainan kebagian menyiapkan tanah seluas 450 hektar. Gubernur Provinsi Hainan Luo Baoming melalui penerjemah menjelaskan bahwa proyek-proyek prestisius yang akan dibangun di Hainan merupakan bentuk kepercayaan kepada penduduk Hainan yang tambah tahun semakin bersemangat untuk melepaskan diri dari anggapan sebagai penduduk sebuah wilayah ‘buangan’. China sendiri pada 24 Oktober 2007 lalu sukses meluncurkan roket yang membawa satelit untuk meneliti Bulan, satelit yang diberi nama Chang'e-1 selama beberapa tahun akan bergerak dalam orbit bulan dan melaporkan hasil pengamatannya ke stasiun bumi termasuk di antaranya di Pulau Hainan. (*)

Readmore »»

Inspirationa Quotation

"The big secret in life is that there is no big secret. Whatever your goal, you can get there if you're willing to work".

(Oprah Winfrey, American TV host, media mogul, and philanthropist)

kartun united





FIrman Allah SWT

"Innal hasanaat tushrifna sayyiaat" (Sesungguhnya kebaikan akan mengalahkan kejahatan) - (Hud:114).

  © Blogger template Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP