Arogansi AS dan Anarkisme
“Pada negara yang berdasar hukum, eksistensi sebuah negara akan membahayakan bila negara itu gagal menjalankan hukum dengan cermat. Pemerintah kita sangat kuat, kita hadir di mana-mana sebagai guru guru. Baik atau buruk, ini menjadi contoh bagi negara atau bangsa lain. Kejahatan itu menular. Jika negara merusak hukum, maka mereka menghina hukum, dan itu mengundang setiap orang menjadi hukum itu sendiri, dan ini akan mengundang anarki” Louis Dembitz Brandeis, Hakim Agung AS era Presiden Woodrow Wilson.
Apakah Pakistan bertanggung jawab dengan Mumbai Attacks? Tidak. Apakah serangan itu jawaban terhadap tindakan represif terhadap minoritas Muslim di India? Tidak. Apakah ini tanggung jawab pemerintah Amerika Serikat? Ya.
Mumbai Attacks digambarkan media barat sebagai sebuah teror golongan radikal Islam. Itu yang didengungkan pemerintah AS melalui media massa barat yang menjadi corong propaganda dalam memusuhi Islam. Yang benar itu semua merupakan akibat dari hadirnya AS sebagai 'guru' di berbagai belahan dunia ini. Bila kita tarik ke belakang kita ingat bagaimana peran AS di Iran mulai era Shah Iran hingga naiknya Ayatullah Khomeini, penempatan pasukan AS di Saudi Arabia, serangan pasukan AS di Afghanistan, dan Irak termasuk saat mereka menjatuhkan bom di lapangan sepakbola tempat di mana berlangsungnya sebuah upacara pernikahan.
Apa yang dilakukan AS selama ini selalu saja memusuhi kaum Muslim, kita tahu bagaimana AS membela mati-matian Israel yang melakukan pembersihan etnis Palestina yang ingin berdiam di negara mereka sendiri.
Itu semua adalah gambaran arogansi AS dan ingin dunia melihat bagaimana mereka menerapkan hukum mereka dengan mengatasnamakan moralitas dan hak asasi manusia. Pemerintah AS sudah mengusung war on terror, namun sejatinya memerangi teror ala Amerika ini ternyata menimbulkan teror lain. Moral superiority of the West yang didengungkan AS ternyata menimbulkan crime against humanity dengan bentuk lain. Tampaknya selama Islam atau kaum Muslim di dunia ini tidak menurut sang Guru, maka tetap saja cap radikal Islam tidak pernah habis.
Dan apa yang diucapkan Louis Dembitzs Brandeis, seorang hakim yang dihormati di AS, ternyata benar adanya hingga sekarang ini. Hukum masyarakat dunia versi AS yang sebenarnya merusak tatanan hukum itu sendiri, menjadikan manusia bertindak seperti hukum (tentara AS yang dengan seenaknya berperang di Somalia, Afghanistan, Irak dll), akibatnya ini telah mengundang anarkisme. Dunia tak pernah aman. "Innal hasanaat tushrifna sayyiaat/ Sesungguhnya kebaikan akan mengalahkan kejahatan" (Hud:114) (*)
0 komentar:
Posting Komentar