Keblinger
Bangsa Indonesia memang tidak bisa disamakan dengan bangsa-bangsa lain di dunia, demikian juga soal bernegara, berdemokrasi, bermasyarakat, dll-nya. Sejak era Reformasi 1998 lalu, bangsa kita mencoba untuk bernegara, berdemokrasi, dan bermasyarakat seperti dengan negara-negara lain yang dianggap sudah maju ber-ber di atas. Saking euforianya ada yang menganggap kita ini sekarang berada dalam kondisi keblinger, contohnya tidak punya pekerjaan tetap terus mencoba untuk memperjuangkan nasib rakyat dengan mencaleg-kan diri. Mampukah mereka? manaketehe...karena tidak punya modal para caleg itu pun dengan kehilangan akal sehatnya mencari utangan sana-sini, cari cukong yang mau membiayai, dan gadaikan apa saja yang ada.
Kalau mereka berhasil Alhamdulillah, kalau gagal? pasti mereka jadi setengah gila. Entah memuji atau mengejek, Hillary Clinton pun sempat memuji berdemokrasi bangsa kita sudah sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang sudah maju termasuk di Amerika sana.
Untuk posisi pemerintahan paling tinggi di negeri ini yaitu presiden pun demikian. Tokoh-tokoh kita sudah mulai ancang-ancang maju dalam Pilpres, dan merasa dirinya paling mampu memimpin negeri ini menuju kesejahtaraan. Saling olok, kritik, slintutan sudah jadi menu sehari-hari untuk saling menjatuhkan dan membuat dirinya dianggap masyarakat paling layak untuk jadi presiden.
bisa kita bayangkan bagaimana situasi pada Pilpres mendatang, bagaimana kalah ada yang merasa dicurangi, bagaimana kalau ada yang tidak terima bila dinyatakan kalah. Bisa kita bayangkan bagaimana susahnya si pemenang untuk menangkis serangan-serangan itu, kalau sudah demikian kapan si pemenang itu bisa bekerja membangun negeri ini.
Tapi, kita tetap tidak boleh pesimistis biarlah mereka yang ngebet jadi pemimpin itu berbuat semau mereka. Kita termasuk Saya yang biasa-biasa saja juga harus berbuat minimal untuk keluarga. *.
0 komentar:
Posting Komentar