Apakah Kita Masih Bisa Berharap
Harapan memang suatu perasaan yang luar biasa kuatnya. Harapan dapat menimbulkan
gairah hidup. Kalau masih mempunyai harapan, maka orang mampu menanggung segala
derita yang bagaimana berat sekali pun. Sebaliknya orang yang sudah kehabisan harapan, yang putus harapan, akan mudah melakukan hal-hal yang tidak benar. Bahkan banyak orang membunuh diri karena sudah putus harapan. Akan tetapi sebaliknya, harapan yang terlalu digantungi dapat pula menimbulkan kekecewaan pada akhirnya karena hanya orang yang berharap sajalah yang akan kecewa kalau harapannya tidak terkabul!
Karena itu, orang tidak boleh putus harapan akan tetapi juga tidak baik kalau terlalu mengharap sesuatu secara berlebihan. Harapan yang terlalu berlebihan merupakan keinginan nafsu yang tidak akan pernah terpuaskan. Kalau harapan itu terpenuhi sekalipun,' biasanya tidak seindah yang diharapkan, atau tidak terasa sebaik yang diharapkan atau diinginkan karena keinginan sudah menghendaki hal lain lagi yang dianggap lebih baik.
Kondisi seperti ini yang mungkin terjadi pada diri para petarung di Pilgub Jatim saat ini, masih ada harapan untuk menang. Maka apapun akan dilakukan, berbuat curang seperti yang dituduhkan salah satu petarung, merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan harapan itu.
Benarkah ada kecurangan? Ataukah kata kecurangan ini sekarang jadi senjata paling aman untuk mewujudkan harapan? Tidak tahu. Yang pasti Pilgub Jatim memberi kita pelajaran bagaimana orang-orang mengejar harapan. Bagaimana tingkah pola mereka, bagaimana manuver mereka yang katanya demi tegaknya demokrasi dan kejujuran. Bicara politik kejujuran dan kepalsuan sangat tipis bedanya. Siapa yang jujur siapa yang palsu tidak perlu dinilai. Kepingin jadi pegawai baik itu swasta maupun PNS tidak keberatan kalau nyogok, apalagi pengin jadi gubernur.
Wahai para petarung di Pilgub Jatim, tidak usah mengusung dan berkoar dirinya paling jujur atau paling bersih. Kalau sudah bertarung tentu cara-cara kotor biasa dianggap bersih menurut kacamata diri kita sendiri.
Tahun ini tepatnya 9 April 2009 kembali digelar ajang untuk mewujudkan harapan orang-orang untuk menduduki kursi wakil rakyat. Dengan dalih ingin mewujudkan keinginan rakyat, yang pertama mereka akan berjuang mati-matian untuk mewujudkan keinginan dan harapan pribadi dulu.
Kita tidak tahu sampai kapan harapan kita untuk hidup aman sejahtera bisa terwujud. Kalau melihat pertarungan di Pilgub Jatim ini, tampaknya harapan rakyat untuk hidup sejahtera masih jauh.
Pun demikian ajang pada April nanti. Tapi hidup itu harus memilih, hidup harus berharap dan kita harus siap bahwa harapan itu tidak sesuai dengan yang kita harapkan. (rahmat ak)
0 komentar:
Posting Komentar