Pelatih Top pun Tak Luput dari Pemecatan
Pemecatan adalah salah satu resiko yang harus siap dihadapi oleh seorang pelatih sepakbola. Tidak peduli apa yang sudah dia hasilkan pada masa lalu, bila dianggap gagal saat ini maka pemecatan menjadi hal yang harus diterima. Dan fakta di lapangan mencatat seberapa top-nya pelatih itu karena koleksi gelar dan tropi yang sudah dia raih, dia juga tidak pernah lolos dari pemecatan.
Rafael Benitez yang sekarang menangani Liverpool dan sudah memberikan satu gelar Liga Champions, ternyata pernah dipecat tiga kali karena dianggap gagal. Mengawali karir melatih di Castilla Youth B pada 1986, karir pelatih kelahiran 16 April 1960 ini kemudian mendapat kepercayaan untuk menangani Real Madrid U-19 dan Real Madrid B pada 1993-1995.
Rafa yang ketika masih menjadi pemain berposisi sebagai gelandang, memulai karir di tim senior menangani Real Valladolid pada 1995-1996 dan Osasuna 1996-1997. dianggap kurang sukses dua tim ini kemudian memecatnya. Pada 1997, Rafa turun ke Segunda Division menangani Extremadura mulai 1997 dan sukses mempromosikan klub itu ke Primera Division. Namun Rafa gagal mempertahankan Extremadura bertahan di Primera Liga Spanyol, sehingga kembali harus dipecat.
Tahun 2000 dia memegang Tenerife karena dianggap sukses tahun berikutnya diambil oleh Valencia. Di Valencia inilah nama Rafael Benitez meroket karena sukses dua kali membawa El Che bermain di Liga Champions dan sekali menjadi juara UEFA Cup sehingga akhirnya ditarik manajemen Liverpool menggantikan Gerrard Houllier pada 2004.
Sir Alex Ferguson yang sangat legendaris bersama ManYoo juga pernah tidak luput dari pemecatan ketika dia menangani St Mirren di Skotlandia pada 1978. Marcello Lippi yang sukses membawa Gli Azzurri Italia menjadi juara Piala Dunia 2006 bahkan empat kali mengalami pemecatan, termasuk pemecatan yang paling menyakitkan ketika menangani Inter Milan.
Lippi adalah sosok di belakang sukses Maradona ketika bermain untuk Napoli pada 1993-1994. bersama Juventus (1994-199), Lippi juga beberapa kali menggapai sukses. Hingga akhirnya dia hengkang ke Inter Milan pada akhir musim 1999. Namun hanya setahun Lippi di Inter Milan alias dipecat karena tidak mampu membuat Inter Milan sukses seperti Juventus pada 2000.
Kita juga melihat bagaimana Juande Ramos yang sekarang menangani Real Madrid dan begitu sukses di Sevilla, akhirnya harus direla diberhentikan oleh Tottenham Hotspur. Pelatih sekelas Fabio Capello yang sekarang menangani timnas Inggris pun tidak lepas dari pemecatan. Fakta mencatat setelah sukses membawa Real Madrid menjadi juara Primera La Liga 2007, dia kemudian dipecat.
So, bagi seorang pelatih dipecat atau diberhentikan adalah hal yang biasa. Berkaca dari contoh-contoh di atas bisa kita tarik kesimpulan pelatih tidak boleh bangga dengan prestasi yang pernah dia buat. Deretan prestasi yang pernah dibuat di masa sebelumnya seperti lembaran-lembaran novel yang sedikit demi sedikit dilupakan seusai dibaca. (*).
0 komentar:
Posting Komentar