New Balance Shoe for Jaini
by Rahmat Adhy Kurniawan
Selasa (5/1) malam seluruh awak redaksi Radar Surabaya berkumpul di ruang rapat redaksi mengelilingi meja kotak yang kadang-kadang juga jadi meja 'medan pertempuran' untuk berebut sego bungkus terutama kerupuknya, snack, buah-buahan, atau panganan lainnya yang datangnya dari mitra bisnis, awak redaksi yang punya hajat, atau gorengan dari wartawan senior kami Joko Pitono. Agenda utamanya ngomong-ngomong apa yang harus dilakukan Radar Surabaya pada Tahun Kerbau Tanah yang katanya tahun penuh perjuangan atau tahun yang harus dijalani dengan kerja keras itu.
Dari penjelasan Pemimpin Redaksi kami Leak Kustiyah yang full humor luar dalam, dan GM Lilik Widiyantoro yang kalem bersahaja, selama 2008 Radar Surabaya dengan semangat New Start-nya diakui atau tidak membuat kondisi koran dengan tagline “Koran Yang Menyentuh Surabaya” ini mulai membaik tidak kalah bila di bandingkan media-media lain di bawa Grup Jawa Pos. Meskipun untuk urusan yang satu itu (kita semua sudah tahu apa), belum ada perbaikan. It's no problem, boss (kami tahu koq kondisinya)
Rapat yang digelar usai deadline sehingga membuat yang hadir ngantuk dan kelelahan, tidak menyurutkan semangat kami untuk mendengarkan what next yang harus dilakukan Radar Surabaya. Bisnis koran yang semakin berat terutama karena naiknya harga kertas, mau tidak mau membuat sulit beberapa kompetitor yang meramaikan dunia perkoranan di Surabaya dan sekitarnya atau Jatim sebagai target market Radar Surabaya.
Tapi bagi manajemen Radar Surabaya itu semua adalah tantangan yang harus dihadapi pada 2009 ini, kalau dulu top kompetitor kita paling tidak menurut Cak Leak menguasai 98 persen, sehingga sisanya yang dua persen jadi rebutan koran-koran lainnya termasuk Radar Surabaya, memasuki 2009 ini ternyata dominasi itu mulai berkurang menjadi sekitar 60 persen sehingga Radar Surabaya nantinya berjuang untuk merebut yang 40 persennya. Masih ada harapan, dan kami masih bisa bermimpi Radar Surabaya menjadi koran yang diperhitungkan. Karena itulah kalau koran-koran lain berpikir untuk mengurangi awak, menutup biro, bahkan tidak terbit lagi, Insya Allah Radar Surabaya justru akan tambah halaman dan juga tambah awak redaksi.
Untuk mencapai itu semua tentu harus dilakukan dengan kerja keras, fighting spirit yang tinggi dan tentu saja berpikir kreatif untuk membuat Radar Surabaya tidak hanya enak dibaca dan perlu, tapi juga 'kurang lengkap' bila tidak baca Radar Surabaya, minimal tentang Surabaya.
Apa yang terjadi pada awal tahun terutama pada diri rekan Jaini yang membanggakan dirinya sebagai Jaini Baros karena kemampuannya mencetak gol bila main sepakbola dan futsal, mengilhami Cak Leak, Radar Surabaya harus berani berubah, harus kreatif menghadapi tantangan dan tetap tidak kehilangan spirit untuk bertarung.
Jaini yang biasa tampil lecek dengan rambut gondes-nya, berani tampil new look dengan potongan rambut pendek plus semir merah maroon-nya sehingga kini tidak seperti Milan Baros lagi, tapi sepintas mirip Stephen Cow meskipun leceknya tetap tapi sedikit berkurang.
Untuk mengapreasi keberanian berubah yang dilakukan pria kelahiran Pilang Kenceng, Madiun ini, Cak Leak pun memberikan bonus kejutan sebuah sepatu yang masuk kategori top brand, New Balance. Brand asli Negeri Paman Sam ini bukan sembarang sepatu karena big boss Dahlan Iskan adalah salah satu pemakai fanatiknya. New Balance atau keseimbangan baru, menjadi cita-cita Radar Surabaya di masa depan untuk mengarungi pertarungan bisnis koran di Tanah Air tercinta ini.
Radar Surabaya berusaha akan mencapai keseimbangan baru antara bisnis koran yang menguntungkan dan sebagai social control di masyarakat yang tidak kehilangan jati dirinya sebagai salah satu wahana penyampaian idealisme jurnalistik. Let's Get Ready, perjuangan baru segera dimulai, Tetap Semangat, Tetap Kreatif, God Bless all of us. SELAMAT BEKERJA!.
1 komentar:
selamat untuk jee yang berani berubah dan diganjar new balance. moga2 tetep semangat meski gak gondes (gondrong deso) lagi. buktikan masih bisa cetak gol di SIM C2 akhir januari ini. titip utk jee lagi. apa anak pilang kenceng gak punya blog?
Posting Komentar