Pilihan Untung Rugi JK
Koalisi segitiga emas (golden triangle) dan jembatan emas (golden bridge) tampaknya tak lama lagi akan kembali terealisasi. Perceraian SBY-JK membuka jalan baru bagi koalisi yang sudah lama didengungkan itu. Pekan-pekan ini, arah koalisi partai politik menjelang Pemilihan Presiden 2009 bakal terungkap semakin jelas. Pasalnya, di pekan-pekan ini pula, parpol bakal menggelar rapat khusus terkait hasil pemilu legislatif serta menentukan arah koalisi dalam Pilpres.
Partai Golkar, misalnya, akan menggelar rapat pimpinan nasional khusus (rapimnassus) pada 23-25 April. Partai Demokrat dan PKS menggelar rapat serupa pada 25-26 April. Sementara PDIP juga menggelar rapat kerja nasional pada 23 April ini. PPP dan PAN, akhir pekan ini, menggelar pula langkah serupa untuk memutuskan arah koalisi.
Namun, di detik-detik terakhir menjelang momentum penting partai politik peserta pemilu dalam menentukan arah koalisi, keputusan DPP Partai Golkar untuk pisah dengan Partai Demokrat seperti memecah arah koalisi parpol yang dalam beberapa hari terakhir mulai jelas. Sejauh ini, baru PKS, PKB, dan PBB yang sudah pasti menemani Demokrat.
Parpol yang belum menentukan sikap koalisi seperti PAN dan PPP tampaknya masih terganjal dalam menentukan arah koalisi. Kedua parpol mengalami perbedaan pandangan di internal partai. Di satu sisi menginginkan dengan kubu SBY, namun di sisi lain berkeinginan mengusung calon alternatif.
Terlebih, kedua pimpinan partai politik baik PPP dan PAN tersebut juga telah melakukan komunikasi politik dengan Ketau Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla. Apalagi, hingga kini PAN dan PPP juga belum menentukan sikap politiknya. Terbuka kemungkinan, dua parpol ini bakal merapat ke kubu Kalla, jika pecah kongsi Golkar-Demokrat berdampak munculnya blok baru.
PPP sendiri mengaku masih bingung menentukan pilihan politik: merapat ke Golkar atau Demokrat. Menurut Sekjen DPP PPP, Irgan Choirul Mahfiz, pihaknya masih bingung menentukan pilihan koalisi.
Peluang munculnya blok Jusuf Kalla atau Golkar cukup besar, sikap Partai Demokrat yang menggantung Jusuf Kalla dan Partai Golkar akan memunculkan blok baru.
Sikap Demokrat yang terkesan jual mahal terhadap JK dan Golkar merupakan kunci munculnya poros ketiga, yakni JK sebagai capres. Namun pecah kongsi SBY-JK tidak berarti memuluskan langkah koalisi golden triangle. Dalam rapat DPP, kabarnya Partai Golkar masih membuka diri untuk berkomunikasi dengan Partai Demokrat.
Kendati demikian, langkah Golkar untuk cerai dengan Partai Demokrat jauh lebih terhormat daripada menjadi pecundang dengan maju dalam Pilpres 8 Juli mendatang. Jauh lebih terhormat menjadi pejuang bermartabat daripada menjadi pecundang.
Kemungkinan politik pasca Golkar-Demokrat cerai sangat terbuka terjadi. Seperti Partai Golkar koalisi dengan PDIP dan meneguhkan koalisi golden triangle bersama Hanura dan Partai Gerindra. Atau lebih dari itu, Partai Golkar menjadi blok baru dalam mengusung calon presiden, sebagaimana wacana yang telah bergulir sebelum Pemilu 9 April lalu.
Politik memang bukan matematika tapi politik tetap ada hitung-hitungannya seperti matematika, yang pasti politik itu adalah dagang karena di situ ada untung dan rugi. Hitung-hitungan untung rugi inilah yang melandasi sebuah keputusan partai politik. Kita lihat saja nanti! (*).
0 komentar:
Posting Komentar