SBY Paling Kuat, Megawati Tetap Penantang
SURVEI politik selalu menimbulkan pro kontra terutama tentang hasilnya. Termasuk juga tentang hasil survei siapa yang nantinya jadi presiden RI hasil Pilpres Juli mendatang. Terlepas dari percaya atau tidak dengan hasil survei karena itu berdasar pesanan atau memang benar-benar murni, sebaiknya hasil survei itu tetap dijadikan bahan evaluasi. Apa pun hasil dan latar belakang dari survei itu tentu masih lebih baik bila di bandingkan dengan hasil penerawangan para dukun.
Berikut ini kita tampilkan survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) secara nasional pada 8-18 Februari 2009. Jumlah sampel sebanyak 2.455 orang dengan tingkat keyakinan 95 persen. Responden adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Penarikan sample dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling.
Dalam survei ini, terdapat beberapa temuan calon presiden Indonesia yang layak menurut masyarakat. Secara time series, popularitas SBY masih lebih tinggi dibandingkan dengan Megawati, bahkan di bulan Februari 2009, popularitas SBY meningkat tajam yaitu sebesar 50,3 persen sementara itu, Megawati 18,5 persen. Selain dua nama tersebut, Sultan dan Prabowo mulai mendapat tempat di masyarakat sebagai calon presiden, di mana mereka mengantongi suara sebanyak masing-masing 4 persen, sementara Wiranto dan JK hanya masing-masing 3 persen dan 2 persen.
Jika masyarakat harus memilih di antara 5 (lima) nama sebagai kandidat presiden, maka SBY memperoleh suara tertinggi, yaitu sebesar 54 persen, sementara Mega 20 persen, Sultan dan Prabowo masing-masing memperoleh 6 persen suara dan Wiranto hanya memperoleh 4 persen suara.
Jika hanya ada tiga kandidat calon presiden, yaitu SBY, Mega dan Sultan, maka masyarakat memilih SBY sebanyak 59 persen, Mega 22 persen, dan Sultan hanya 8 persen. Jika ketiga kandidat adalah SBY, Mega, dan Prabowo, maka SBY tetap memperoleh 59 persen suara, sementara Mega dan Prabowo masing-masing mendapat 21 persen dan 7 persen.
Jika Wiranto menjadi salah satu kandidat menggantikan Prabowo, sementara Mega dan SBY tetap, maka SBY tetap memperoleh suara terbesar, yaitu 60 persen. Dua puluh tiga persen untuk Mega, dan 5 persen untuk Wiranto.
Jika hanya ada dua kandidat sebagai calon presiden, yaitu Wiranto dan SBY, maka mereka memperoleh suara masing-masing sebesar 11 persen dan 71 persen. Jika kedua kandidat tersebut adalah Prabowo dan SBY, maka masing-masing memperoleh suara sebesar 70 persen dan 14 persen. Jika SBY dibandingkan dengan Sultan, maka masing-masing akan memperoleh 70 persen dan 13 persen.
Bagaimana peluang Mega jika berhadapan dengan SBY? SBY cukup kuat di mata masyarakat dibandingkan dengan Mega dengan perolehan suara masing-masing sebesar 64 persen dan 23 persen.
Dalam survei yang dilakukan oleh LSI ini, posisi SBY sebagai calon presiden di mata masyarakat secara signifikan semakin kuat. Nah...ini hasil survei dari LSI, percaya atau tidak? Terserah tapi tetap saja ini sangat penting bagi para tim sukses. Biar bagaimanapun dari satu sisi, sudah bisa dilihat bagaimana kekuatan para Capres yang mereka tangani. (*) .
0 komentar:
Posting Komentar